Hal-hal tersebut menurutnya perlu dipikirkan bersama, agar mangrove bisa dikelola secara berkelanjutan.
Baca juga: Jaga Keberlanjutan Mangrove, Indonesia Ajak Negara ASEAN Kolaborasi
Selain itu, ia menyebut pentingnya mendampingi masyarakat dalam mengeksplor peluang usaha yang ramah mangrove.
Baik usaha dalam bentuk komoditas seperti produk makanan, batik, dan lain-lain, maupun usaha dengan memanfaatkan nilai ekonomi karbon dari mangrove.
Sementara itu, Wakil Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Alue Dohong mengatakan hutan mangrove yang sangat penting bagi ketahanan iklim, perlu pengelolaan bersama.
"Dalam mangrove tersebut ada banyak nilai ekonomi sosial, ekologi, ekonomi yang kita miliki. Mangrove merupakan ekosistem yang pengelolaannya bersifat multi-sektor dan multi-stakeholders, sehingga penting untuk seluruh pihak pengelola mangrove untuk menyamakan persepsi,” ujar Alue.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya