Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbitan "Sustainable Bond" hingga 1 Triliun Dollar AS Per Tahun Makin Nyata

Kompas.com - 02/08/2024, 17:04 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber ESG Today

KOMPAS.com- Lembaga pemeringkat global, Moody's menyatakan penerbitan sustainable bond hingga 1 triliun dollar AS per tahun akan bisa menjadi kenyataan, meski di kuartal II 2024 nilai mengalami penurunan.

Lembaga tersebut memproyeksikan sepanjang tahun ini nilai penerbitan sustainable bond akan tetap on track untuk mencapai 950 miliar dollar AS.

"Dengan demikian, penerbitan tahunan sebesar 1 triliun dollar AS bisa menjadi sesuatu yang sangat mungkin," ujar Matthew Kuchtyak, VP-Sustainable Finance di Moody's Ratings, dikutip dari esgtoday.com, Jumat (2/8/2024).

Sementara itu hingga akhir kuartal II 2024, Moody's melaporkan penerbitan obligasi berkelanjutan, termasuk obligasi hijau, sosial, keberlanjutan, serta surat utang lainnya yang terkait keberlanjutan dan transisi, menurun tajam.

Menurut Moody's, volume penerbitan obligasi berkelanjutan mencapai 234 miliar dollar AS, turun 20 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan 19 persen lebih rendah dibandingkan kinerja yang kuat pada Q1 2024.

Salah satu kontributor penurunan adalah emiten harus berhadapan dengan ketatnya pengawasan dan regulasi.

Baca juga:

Obligasi Hijau

Dari keseluruhan surat utang yang terbit tersebut, obligasi hijau terus menjadi penyumbang terbesar terhadap penerbitan obligasi berkelanjutan, yakni sebesar 146 miliar dollar AS pada kuartal tersebut.

Namun demikian, volume obligasi hijau turun 12 persen dari year on year pada semester pertama tahun 2024, didorong oleh penurunan tajam dalam penerbitan di Asia Pasifik.

Di sisi lain, penerbitan surat utang berkelanjutan di Eropa dan Amerika Utara tumbuh pada semester pertama, masing-masing naik 3 persen dan 9 persen.

Baca juga:

 

Moody's telah mencatat tantangan yang dihadapi pasar surat utang berkelanjutan sejak pertumbuhannya yang kuat pada tahun 2021 dan awal 2022 adalah pesimisnya para emiten seiring dengan kritisnya para investor atas berbagai masalah yang muncul terkait penerbitan surat utang ini.

Isu Greenwashing

Moody's mencatat bahwa penurunan jumlah penerbit baru diperkirakan terjadi di pasar negara berkembang, serta diperburuk oleh kondisi di mana emiten obligasi berhadapan dengan beberapa faktor, di antaranya semakin ketatnya pengawasan regulator serta isu greenwashing.

Laporan dari Moody's tersebut juga merinci upaya terkini yang bisa membawa pencerahan kepada penerbit obligasi serta investor mengenai kriteria proyek-proyek yang bisa dibiayai menggunakan surat utang berkelanjutan.

Di mana, kriteria-kriteria tersebut disusun oleh Asosiasi Pasar Modal Internasional (International Capital Markets Association/ICMA).

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

LSM/Figur
Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Pemerintah
Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Pemerintah
China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau