Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa perubahan iklim merupakan isu global yang harus dihadapi oleh setiap kota. Penggunaan kendaraan yang tinggi, deforestasi, dan pembangunan yang tidak berkelanjutan dapat memperburuk kondisi lingkungan.
Oleh karena itu, kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta dan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah dibangun, harus mencari cara untuk mengintegrasikan alam dalam rencana pembangunannya.
Adapun IKN memiliki kesempatan karena menerapkan konsep "forest city" atau "kota hutan", di mana pembangunan kota dilakukan dengan tetap mempertahankan dan mengintegrasikan hutan dan kawasan hijau.
Baca juga: Kembangkan Desa Selaras Kota, Ini 5 Kunci dari Bappenas
Hal ini menurutnya menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi contoh global dalam pembangunan kota yang ramah lingkungan.
Ia menegaskan bahwa untuk mencapai keberhasilan dalam pembangunan kota di Indonesia, pendekatan terpadu yang menggabungkan ekonomi, sosial, dan lingkungan (trilogi perkotaan) sangat penting.
"Saya ingin menekankan sesuatu yang biasanya tidak kita lihat, tetapi sangat penting untuk keberhasilan sebuah kota. Tiga hal tersebut adalah bahwa kota harus memiliki rencana tata ruang kota yang baik, harus memiliki kerangka hukum yang baik, dan kota tersebut harus memiliki strategi keuangan," ujar dia.
"Jadi, perencanaan urban, kerangka hukum, dan keuangan sangat penting dalam membangun (keberhasilan) sebuah kota," pungkasnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya