KOMPAS.com - Sektor industri tak luput dari upaya dekarbonisasi untuk menahan pelepasan emisi gas rumah kaca (GRK) penyebab pemanasan global.
Hingga awal 2024, ada 20 kawasan industri yang menargetkan net zero emission (NZE) yang tersebar di 11 negara.
Ke-20 kawasan industri tersebut berjejaring di bawah inisiatif Transitioning Industrial Clusters dari World Economic Forum yang berkolaborasi dengan Accenture and EPRI.
Baca juga: Tak Boleh Asal, Industri Rendah Karbon Perlu Disiapkan Sejak Perencanaan
Inisiatif tersebut bertujuan untuk mendukung kawasan industri untuk menuju dekarbonisasi alias NZE.
Transitioning Industrial Clusters berkembang pesat sejak dimulai pada 2021 dalam COP26.
Ke-20 kawasan industri tersebut berjanji untuk meningkatkan model tata kelola mereka dan mengurangi jejak karbon.
Di satu sisi, kawasan-kawasan tersebut secara keseluruhan berpotensi mengurangi emisi sebesar 626 juta ton setara karbon dioksida.
Baca juga: Inggris Atur Penyedia Peringkat ESG di Bawah Otoritas Pengawas Industri Keuangan
Ada tiga tahap kawasan industri yang masuk dalam Transitioning Industrial Clusters tersebut.
Ketiga tahap ini adalah planning atau perencanaan, developing atau pengembangan, dan scaling atau peningkatan.
Kawasan-kawasan tersebut bakal menerapkan salah satu atau semua dari empat teknologi strategis untuk mencapai NZE.
Keempat teknologi strategis ini yakni efisiensi sistemik dan sirkularitas; elektrifikasi langsung dan panas yang terbarukan; penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon; serta hidrogen.
Baca juga: Dekarbonisasi Kawasan Industri Pangkas 50 Persen Emisi Operasional
Berikut 20 kawasan industri yang menargetkan NZE dan tergabung dalam inisiatif Transitioning Industrial Clusters.
Baca juga: Tarik Investasi dan Tingkatkan Daya Saing lewat Dekarbonisasi Industri
Miguel Torreira dari Accenture, mengatakan, mengurangi emisi industri adalah salah satu tantangan terbesar dalam mewujudkan NZE.
"Sangat menyenangkan melihat anggota kawasan inisiatif saling memotivasi, menantang, dan belajar," ujar Torreira dikutip dari situs web Accenture.
Dia menambahkan, meski setiap kawasan industri memiliki keunikan, masing-masing saling berbagi infrastruktur dan sumber daya untuk mengurangi emisi dan mengembangkan teknologi baru.
"Langkah-langkah ini penting untuk memastikan komunitas industri mereka kompetitif di masa depan nol emisi bersih," tutur Torreira.
Baca juga: Intip Strategi Deutsche Bank Dorong Pemasok Industri Jalankan Praktik Sustainability
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya