JAKARTA, KOMPAS.com - Stunting merupakan suatu kondisi di mana tubuh menjadi pendek atau sangat pendek akibat kekurangan nutrisi akibat infeksi berulang yang terjadi selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Kondisi ini dapat menyebabkan hambatan pada perkembangan kognitif, motorik hingga gangguan metabolisme.
Berdasarkan laporan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak tahun 2023, prevalensi balita stunting di Kabupaten Lebak, Banten, sebesar 3,69 persen.
Hal tersebut mendorong dosen dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia Berna Elya mengadakan program pengabdian masyarakat dalam rangka mengatasi kasus stunting di desa sekitar Kabupaten Lebak.
Baca juga: Rajawali Nusindo Pasok Telur dan Daging Ayam untuk Keluarga Risiko Stunting
Salah satu upaya adalah dengan menggelar program budidaya tanaman hanjeli serta pengolahannya sebagai upaya penanganan stunting.
Berna menjelaskan, hanjeli dipilih sebagai tanaman yang akan dibudidayakan oleh masyarakat suku baduy desa Bojong karena memiliki manfaat bagi kesehatan.
Di antaranya dapat membantu mencegah osteoporosis serta merupakan salah satu alternatif jenis makanan pokok.
Sebanyak 100 gram biji hanjeli diketahui memiliki kandungan karbohidrat (76,4 persen), kalsium yang tinggi (54,0 mg), protein (14,1 persen), bahkan kaya dengan kandungan lemak nabati (7,9 persen) dan lainnya.
"Hal tersebut menunjukkan bahwa hanjeli merupakan tanaman yang kaya akan nutrisi," ujar Berna dalam keterangan resmi kepada Kompas.com, Senin (12/8/2024).
Baca juga: Punya Peran Strategis, Masjid dan Tokoh Agama Diajak Atasi Stunting
Pada saat praktik pembuatan kopi dari biji hanjeli, warga sangat antusias dan semangat dalam prosesnya.
Hal ini disebabkan oleh cita rasa kopi biji hanjeli yang disajikan, yang dinilai enak serta memiliki potensi untuk diproduksi dan dipasarkan, sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di masa depan.
Selain itu, olahan kopi dari hanjeli ini bebas dari kafein karena tidak mengandung kafein sehingga dapat dikonsumsi semua kalangan.
Setelah proses pemaparan materi dan praktek pembuatan kopi dari biji hanjeli, acara ditutup dengan skrining kesehatan 30 warga Baduy.
Cek kesehatan yang dilakukan ialah pengukuran tekanan darah dan konsultasi kesehatan bagi masyarakat oleh tim Fakultas Farmasi UI.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya