Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Peran Strategis, Masjid dan Tokoh Agama Diajak Atasi Stunting

Kompas.com - 01/08/2024, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Pusat Pengkajian Islam Jakarta (PPIJ) mengajak dewan masjid dan tokoh agama bisa melibatkan masjid untuk membantu pemerintah dalam penanganan stunting.

"Kami mencoba membangun koordinasi seluruh masjid di Jakarta untuk menjadi pusat penanganan stunting yang menjadi program unggulan Pj Gubernur DKI Jakarta," kata
Kepala Sub Divisi Informasi Komunikasi PPIJ Paimun Abdul Karim dalam seminar bertajuk Penanganan Stunting Berbasis Masjid di Jakarta, Rabu (31/7/2024), Ssebagaimana dilansir Antara.

Ia menjelaskan, PPIJ sudah berkoordinasi dengan empat unsur mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dewan Masjid, Kementerian Agama untuk menjadikan masjid sebagai pusat penanganan stunting.

Baca juga: Gibran Center Hadir di NTT, Bantu Atasi Masalah Stunting

Paimun menambahkan, program penanganan stunting sudah dilakukan Dewan Masjid Indonesia (DMI) di sejumlah masjid.

Program tersebut akan diimplementasikan di Jakarta mulai dari pemberian makanan gratis, program Jumat Berkah, serta pengajian yang menambah wawasan orangtua tentang pentingnya menjaga gizi anak agar terhindar stunting.

Berbagai program tersebut juga diharapkan menambah wawasan perempuan yang akan menikah, agar anak yang akan dikandung dan dilahirkan tidak terkena stunting.

Melalui program-program tersebut, kata Paimun, PPIJ berupaya membantu pemerintah daerah terlibat dalam penanganan kasus stunting di Jakarta.

Baca juga: Penting Atasi Stunting, Sanitasi Layak Capai 82 Persen

"Kami membangun sistem informasi yang nantinya akan kolaborasi dengan seluruh masjid terkait data stunting dan program mana yang sudah dijalankan. Kami juga melibatkan tokoh agama dan ulama agar pesan terkait stunting ini sampai kepada masyarakat," tutur Paimun.

Kabag Mental Spiritual Biro Pendidikan Mental DKI Jakarta Aceng Zaini mengatakan, Pemprov DKI Jakarta dapat berkolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk menggelorakan bahwa tumbuh anak itu penting.

"Anak harus cerdas, sehat, dan pintar karena itu semangat kita semua agar anak-anak di DKI Jakarta tumbuh sehat," ucap Aceng.

Dia berujar, melalui seminar ini peserta juga diberikan informasi pentingnya asupan gizi bahkan sebelum ibu hamil hingga 1.000 hari pertama kehidupan yang berpengaruh pada kognitif anak.

Baca juga: Muhadjir: Program Bedah Rumah Mampu Tangani PKE dan Stunting di Jateng

"Penanganan stunting berbasis masjid ini juga dapat membangun spiritual anak, tidak hanya sehat secara fisik tapi juga mental," kata dia.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Prevalensi stunting di Indonesia pada 2023 hanya menurun 0,1 persen bila dibandingkan 2022.

Menurut temuan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting pada 2023 sebesar 21,5 persen. Sedangkan pada 2022 prevalensi stuntingnya 21,6 persen.

Di sisi lain, Pemerintah Indonesia menargetkan prevalensi stunting harus di angka 14 persen pada 2024 dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021.

Baca juga: Dukung Upaya Pencegahan Stunting, GNI dan SEI Mendapat Apresiasi dari Pemda Morowali Utara

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

LSM/Figur
Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Pemerintah
BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BUMN
Pengiriman Kendang Jimbe Blitar ke China Tandai Ekspor Perdana UKM Jatim di Tahun 2025

Pengiriman Kendang Jimbe Blitar ke China Tandai Ekspor Perdana UKM Jatim di Tahun 2025

Swasta
Inggris Siapkan Dana Rp 359 Miliar untuk Konservasi Laut Indonesia

Inggris Siapkan Dana Rp 359 Miliar untuk Konservasi Laut Indonesia

Pemerintah
Dua Pertiga Bisnis Dunia Tingkatkan Anggaran Keberlanjutan pada 2025

Dua Pertiga Bisnis Dunia Tingkatkan Anggaran Keberlanjutan pada 2025

Swasta
'Bahan Kimia Abadi' PFAS Mengancam Kita, Eropa Berencana Melarangnya

"Bahan Kimia Abadi" PFAS Mengancam Kita, Eropa Berencana Melarangnya

Pemerintah
Mahasiswa Desa Lingkar Tambang Raih Beasiswa MHU: Menuju Masa Depan Cerah dan Berkelanjutan

Mahasiswa Desa Lingkar Tambang Raih Beasiswa MHU: Menuju Masa Depan Cerah dan Berkelanjutan

Swasta
Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Perlawanan Perubahan Iklim Hadapi Pukulan Besar

Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Perlawanan Perubahan Iklim Hadapi Pukulan Besar

Pemerintah
Menilik Inovasi Dekarbonasi Generasi Muda di Toyota Eco Youth Ke-13

Menilik Inovasi Dekarbonasi Generasi Muda di Toyota Eco Youth Ke-13

BrandzView
China Luncurkan Kereta Komuter Serat Karbon, Kecepatannya 140 Km/Jam

China Luncurkan Kereta Komuter Serat Karbon, Kecepatannya 140 Km/Jam

Pemerintah
Kembangkan Rumput Laut, Start Up Banyu Raih pendanaan dari Intudo Ventures

Kembangkan Rumput Laut, Start Up Banyu Raih pendanaan dari Intudo Ventures

Swasta
100 Hari Prabowo-Gibran, Ini Pejabat Energi dan Lingkungan dengan Skor Tertinggi hingga Terendah

100 Hari Prabowo-Gibran, Ini Pejabat Energi dan Lingkungan dengan Skor Tertinggi hingga Terendah

LSM/Figur
Menag Dorong Integrasi Isu Lingkungan dengan Pendidikan Agama

Menag Dorong Integrasi Isu Lingkungan dengan Pendidikan Agama

Pemerintah
Pengamat Ekonomi Energi Desak Perguruan Tinggi Tolak Konsesi Tambang

Pengamat Ekonomi Energi Desak Perguruan Tinggi Tolak Konsesi Tambang

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau