KOMPAS.com - Logistik berpengaruh terhadap sekitar 27 persen dari total emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas operasional. Adapun 90 persen dari total emisi karbon tersebut berasal dari subsektor transportasi darat.
Oleh karena itu, kemitraan multipihak yang mendukung green logistic nasional di Indonesia, berupaya memberikan solusi untuk mengurangi emisi karbon di sektor logistik, khususnya layanan pengiriman barang.
Kemitraan ini salah satunya dilakukan oleh KAI Logistik, bersama Gobel Group dan anak perusahaannya, PT Panasonic Gobel Indonesia dan PT Gotrans Logistics International.
Baca juga: KLHK: Hutan Tanaman Industri Disiapkan sebagai Pengurang Emisi Karbon
Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah mengatakan, pergantian transportasi logistik dari truk ke kereta api, dapat mengurangi emisi karbon.
“Dengan melakukan pengalihan moda transportasi dari truk ke kereta api, dapat mengurangi emisi karbon hingga 70 persen, sehingga dinilai merupakan langkah yang tepat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan,” ujarnya dalam pernyataan tertulis, dikutip Rabu (21/8/2024).
Ia menjelaskan, satu rangkaian Kereta Api Container mampu mengangkut 30 gerbong datar atau setara dengan 60 truk berkapasitas 20 ton.
“Dengan pengalihan moda jalan ke kereta api, mampu menjadi wujud nyata dalam mengurangi emisi karbon dan menjadi solusi transportasi yang lebih ramah lingkungan,” imbuhnya.
Selain berkontribusi pada aspek keberlanjutan lingkungan, kata dia, moda KA juga meningkatkan faktor keselamatan dan keamanan.
Serta, berkontribusi pada pemeliharaan/ lifetime infrastruktur jalan yang lebih optimal dengan menekan potensi beban jalan yang berlebih.
Baca juga: Dekarbonisasi Kawasan Industri Pangkas 50 Persen Emisi Operasional
Melalui kemitraan multipihak ini, PT Panasonic Gobel Indonesia melakukan pengalihan moda transportasi pengiriman barang yang dikelola oleh PT Gotrans Logistics International, dari truk ke kereta api, dan bekerja sama dengan KAI Logistik pada rute Jakarta-Surabaya.
Kemitraan ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman, sebagai peresmian kerjasama multipihak di Indonesia yang mendukung green logistic nasional.
Baca juga: KLHK: Nilai Ekonomi Karbon Penting untuk Turunkan Emisi
Penandatangan nota kesepahaman dilakukan oleh Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah; President Director & Group CEO Gobel Group, Hiramsyah S. Thaib; Vice President Director PT Panasonic Gobel Indonesia, Heru Santoso; dan Direktur PT Gotrans Logistics International, Arif Gobel, di Terminal Barang Sungai Lagoa, Tanjung Priok Jakarta, Senin (19/8/2024).
“Kemitraan multipihak yang mendukung green logistic di Indonesia ini menjadi wujud aspirasi kami untuk menyediakan ukuran seberapa baik dalam memenuhi kewajiban kami terhadap konsumen, melalui berbagai produk dan layanan,” ujar Hiramsyah.
Sementara, kata Heru, kolaborasi ini merupakan langkah penting bagi Panasonic Gobel Indonesia dalam mewujudkan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dan peningkatan efisiensi bisnis.
Kerja sama ini, kata dia, juga sejalan dengan visi global Panasonic dalam program GREEN IMPACT untuk mengurangi emisi CO2 dari setiap produk yang dibuat, serta terus mengoptimalkan penggunaan energi dalam proses produksi.
Baca juga: Taylor Swift Beli Kredit Karbon untuk Imbangi Emisi CO2 dari Jet Pribadinya
“Langkah ini adalah bagian dari pendekatan holistik perusahaan dalam mewujudkan keberlanjutan yang mencakup inovasi produk, operasional yang ramah lingkungan, dan tanggung jawab sosial,” tutur Heru.
Sementara, Arif Gobel mengatakan, kerja sama ini merupakan wujud komitmen pihaknya dalam mengadopsi praktik-praktik logistik yang lebih bertanggung jawab secara lingkungan.
“Dengan mengalihkan sebagian besar pengiriman ke moda kereta api, kami berharap dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat luas,” papar dia.
Berdasarkan kondisi tersebut, keselarasan antara efisiensi bisnis, keberlanjutan lingkungan, dan optimalisasi layanan yang dihasilkan dari kemitraan multipihak ini diharapkan dapat memaksimalkan implementasi ekonomi hijau, dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya