Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 22 Agustus 2024, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dan Jepang sepakat bekerja sama dalam bidang energi terbarukan untuk mencapai net zero emission (NZE).

Kerja sama tersebut terjalin dalam memorandum of understanding (MoU) antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) Jepang.

Untuk diketahui, NEDO merupakan lembaga penelitian dan pengembangan di bawah Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang.

Baca juga: Tantangan Pendanaan Startup Hijau: Perlu Lebih Banyak Rekognisi

Penandatanganan tersebut dilakukan di sela pertemuan kedua AZEC Ministerial Meeting di Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, MoU tersebut menjadi tahap awal untuk melakukan studi kelayakan bersama.

"Setelah itu, hasilnya akan dibahas di AZEC bersama pemerintah dan METI. Selanjutnya, akan ditentukan dukungan tambahan dari AZEC untuk pengembangan energi bersih di Indonesia," ujar Dadan dikutip dari siaran pers Kementerian ESDM.

Dalam perjanjian ini, kedua negara sepakat mendorong dekarbonisasi sektor energi melalui pemanfaatan sumber energi yang tersedia, penerapan teknologi energi bersih, serta efisiensi energi.

Baca juga: General Motors Teken Kesepakatan Pembelian Energi Terbarukan Terbesar

Secara spesifik, Indonesia dan Jepang akan mengembangkan energi terbarukan seperti tenaga surya, air, angin, dan bioenergi seperti biomassa, biometana, dan biofuel.

Selain itu, keduanya juga akan memproduksi hidrogen dan membangun rantai pasokannya, serta mengoptimalkan teknologi konservasi energi.

Kerja sama tersebut turut meliputi pengembangan pembangkit listrik hibrid berbasis surya dan diesel, pompa panas, dan sistem cogeneration waste heat to power (WHP).

Kerja sama ini juga mencakup penerapan teknologi elektrifikasi di sektor industri, pengembangan teknologi jaringan pintar, serta manajemen sisi permintaan.

Di samping itu, Indonesia dan Jepang juga akan mengembangkan model Energy Services Company (ESCO), meningkatkan nilai tambah batu bara untuk keperluan industri, hingga pengelolaan limbah dalam pengolahan mineral kritis.

Baca juga: Transisi Energi Berkeadilan Ciptakan 96.000 Lapangan Kerja di 3 Provinsi Batu Bara

Fokus NEDO

NEDO berfokus pada inovasi teknologi untuk menghadapi tantangan energi dan lingkungan global.

Sebagai akselerator inovasi, NEDO bekerja sama dengan industri, akademisi, dan pemerintah untuk merumuskan langkah strategis dan rencana aksi dari proyek-proyek penelitiannya.

Salah satu proyek di Indonesia yang mendapat dukungan NEDO adalah pengembangan unit pertama produksi hidrogen hijau dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Binary berkapasitas 500 kilowatt (kW) hingga tahap komersial.

Selain itu, ada juga proyek demonstrasi Energy Management System (EMS) di Nunukan, Pulau Sebatik.

Proyek di sana menggabungkan pembangkit listrik tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) dengan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang sudah ada di wilayah tersebut.

Baca juga: 10 Negara dengan Transisi Energi Terbaik di Dunia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau