DENPASAR, KOMPAS.com - PT Maybank Indonesia Tbk menargetkan pembiayaan hijau sebesar Rp 3 triliun sepanjang tahun 2024, dengan menyasar sektor-sektor yang mendukung implementasi nilai sustainability di Indonesia.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan mengungkapkan sektor pembiayaan tersebut mencakup corporate banking, pembiayaan ke sektor renewable energy, recycle economy, UMKM, hingga ke kendaraan listrik.
"Hingga saat ini target on track. Untuk pembiayaan hijau ini kami menawarkan rate yang kompetitif, namun demikian hal ini juga tergantung dari masing-masing perusahaan," ujarnya Jumat (23/8/2024).
Baca juga: Implementasikan Nilai Sustainability, Maybank Indonesia Jalankan 2 Program di Bali
Menurut Steffano, penyaluran pembiayaan hijau memiliki tantangan tersendiri, ditambah lagi saat ini semakin banyak bank dan lembaga keuangan yang juga menyalurkan kredit ke sektor serupa.
Menurut Steffano, perseroan fokus untuk membiayai sektor-sektor yang berkelanjutan guna mengurangi dampak perubahan iklim akibat pemanasan global.
Komitmen tersebut juga diimplementasikan melalui penyelenggaraan Maybank Marathon 2024 yang dibarengi dengan peluncuran inisiatif-inisiatif keberlanjutan.
"Melalui kolaborasi dengan komunitas lokal dan mitra-mitra strategis, kami berharap inisiatif keberlanjutan ini dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat Bali, selaras dengan misi Bank yaitu, Humanising Financial Services,” ujar dia.
Sementara itu Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Bali Yan Jimmy Hendrik Simarmata menuturkan saat ini pihaknya sangat mendorong industri keuangan untuk masuk ke pembiayaan hijau.
Baca juga: Penyaluran Green Financing Implementasi Climate Finance di Indonesia
"Kami pada 2023 juga telah menerbitkan roadmap taksonomi green financing agar industri keuangan bisa lebih maksimal membiayai ke sektor ini," jelas dia.
Adapun Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja menjelaskan di Bali ada sejumlah sektor yang mendukung ekonomi berkelanjutan, dan potensial untuk dibiayai.
"Sektor yang dimaksud adalah pertanian-perkebunan, tekstil zero waste, green building, serta pariwisata yang berorientasi quality tourism," jelas Erwin.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya