Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Implementasikan Nilai Sustainability, Maybank Indonesia Jalankan 2 Program di Bali

Kompas.com, 23 Agustus 2024, 13:21 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

DENPASAR, KOMPAS.com - PT Bank Maybank Indonesia Tbk melakukan dua kegiatan dalam rangka mengimplementasikan nilai-nilai sustainability di sela-sela persiapan Maybank Marathon ke-13, Jumat (23/8/2024).

Dua kegiatan yang dimaksud adalah penanaman mangrove dan peresmian pendirian fasilitas pengelolaan sampah organik.

Presdir Maybank Indonesia Steffano Ridwan menuturkan perseroan berkomitmen untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam event Maybank Marathon.

Baca juga: Sustainability Jadi Perhatian Pelaku Usaha Furnitur Indonesia

"Selain penanaman mangrove, inisiatif keberlanjutan juga direalisasikan melalui penyediaan fasilitas pengelolaan sampah organik yang juga didukung kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta dukungan untuk usaha kecil dan menengah," ujarnya saat memberi sambutan di Taman Arboretum, Benoa.

Steffano menuturkan Komitmen keberlanjutan pelestarian lingkungan ini merupakan bagian dari upaya untuk mencapai posisi netral karbon pada 2023 dan mendukung kelangsungan ekosistem pesisir di Bali.

Pada 2023 lalu, Maybank Indonesia telah menanam 2.000 mangrove di Taman Arboretum Mangrove, Tanjung Benoa, Bali. Pada 2024 ini, Maybank Indonesia melibatkan peserta Maybank Marathon untuk menanam 2.500 mangrove di lokasi yang sama.

"Dari total 4.500 mangrove yang ditanam diharapkan ke depannya dapat membantu menyerap 247.310,95 kg CO2e dengan masa hidup 8 tahun, atau setara dengan menghemat tenaga listik sebesar 277.566 kWh, atau mengurangi perjalanan mobil sejauh 3,8 juta km," kata Steffano.

Baca juga: Tingkat Kepercayaan Perusahaan Indonesia Mencapai Tujuan Sustainability Lebih Tinggi dari Singapura dan Malaysia

Pengolahan Sampah Organik

Selain itu, Maybank Indonesia juga akan menyediakan fasilitas pengelolaan sampah organik di Desa Sanding, Gianyar. Fasilitas ini diharapkan mampu mengolah sampah organik dengan kapasitas pengolahan hingga 500 kg per hari secara bertahap untuk menghasilkan pupuk alami yang bermanfaat bagi pertanian lokal.

Fasilitas pengelolaan sampah organik ini memanfaatkan Black Soldier Fly (BSF) serta melibatkan masyarakat dan komunitas sehingga mampu memberikan dampak ekonomi yang lebih optimal.

"Masyarakat sekitar akan diberikan edukasi mengenai pengelolaan dan pemilahan sampah, serta pengenalan mengenai alur kerja fasilitas pengelolaan limbah berbasis BSF. Program ini diharapkan dapat menghasilkan pendapatan bagi masyarakat dalam skema bank sampah atau untuk kepentingan umum," kata dia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kemenhut Resmikan Bioetanol dari Aren, Disebut Jadi Tonggak Transisi Energi
Kemenhut Resmikan Bioetanol dari Aren, Disebut Jadi Tonggak Transisi Energi
Pemerintah
Indonesia Mundur dalam Transisi Energi,  Peluang 19 Juta Lapangan Kerja Berpeluang Hilang
Indonesia Mundur dalam Transisi Energi, Peluang 19 Juta Lapangan Kerja Berpeluang Hilang
LSM/Figur
Pertamina NRE Terbitkan Kredit Karbon Baru, Diklaim 90 Persen Terjual
Pertamina NRE Terbitkan Kredit Karbon Baru, Diklaim 90 Persen Terjual
BUMN
Terobosan Data Iklim, Studi Rilis Rekam Jejak Penyimpanan CO2 Bawah Tanah Dunia
Terobosan Data Iklim, Studi Rilis Rekam Jejak Penyimpanan CO2 Bawah Tanah Dunia
Pemerintah
CELIOS: RI Terlalu 'Jualan' Hutan dan Laut di KTT COP30
CELIOS: RI Terlalu "Jualan" Hutan dan Laut di KTT COP30
LSM/Figur
Konsekuensi Tunda Net Zero, Gelombang Panas akan Lebih Lama dan Sering
Konsekuensi Tunda Net Zero, Gelombang Panas akan Lebih Lama dan Sering
Pemerintah
Restorasi Gambut di Ketapang Cegah Karhutla Selama Satu Dekade Terakhir
Restorasi Gambut di Ketapang Cegah Karhutla Selama Satu Dekade Terakhir
LSM/Figur
Kementerian PPN/Bappenas Apresiasi Praktik Baik Pembangunan lewat Indonesia’s SDGs Action Awards 2025
Kementerian PPN/Bappenas Apresiasi Praktik Baik Pembangunan lewat Indonesia’s SDGs Action Awards 2025
Pemerintah
Bappenas Gelar Konferensi Utama SAC 2025, Bahas Transformasi Pembangunan
Bappenas Gelar Konferensi Utama SAC 2025, Bahas Transformasi Pembangunan
Pemerintah
Industri Pelayaran Komitmen Atasi Krisis Polusi Plastik di Lautan
Industri Pelayaran Komitmen Atasi Krisis Polusi Plastik di Lautan
Pemerintah
Kritik Pedas SNDC Kedua: Cuma Lempar Beban Penurunan Emisi ke Pemerintahan Pasca 2029
Kritik Pedas SNDC Kedua: Cuma Lempar Beban Penurunan Emisi ke Pemerintahan Pasca 2029
LSM/Figur
Tropenbos: Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Berpotensi Suplai Menu MBG
Tropenbos: Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Berpotensi Suplai Menu MBG
LSM/Figur
Panel Surya Terapung Menjanjikan, tapi Dampak Lingkungannya Dipertanyakan
Panel Surya Terapung Menjanjikan, tapi Dampak Lingkungannya Dipertanyakan
Pemerintah
Wujudkan Bisnis Berkelanjutan, Perusahaan Asia Tenggara Borong Penghargaan ESG 2025
Wujudkan Bisnis Berkelanjutan, Perusahaan Asia Tenggara Borong Penghargaan ESG 2025
BrandzView
Prabowo Bagikan Panel Interaktif Digital ke 288 Ribu Sekolah untuk Pemerataan Pendidikan
Prabowo Bagikan Panel Interaktif Digital ke 288 Ribu Sekolah untuk Pemerataan Pendidikan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau