KOMPAS.com - Selama dekade terakhir, belanja daring telah melonjak popularitasnya dan menawarkan kemudahan yang tidak tertandingi.
Pandemi COVID-19 semakin mempercepat tren ini, karena pembatasan wilayah dan tindakan menjaga jarak sosial mendorong konsumen untuk berbelanja daring lebih dari sebelumnya.
Menurut Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), penjualan e-commerce global mencapai $26,7 triliun pada tahun 2020, peningkatan yang signifikan dari tahun-tahun sebelumnya dan angkanya terus meningkat.
Tapi dengan metode belanja baru ini, muncul pertanyaan pula apakah belanja daring lebih ramah lingkungan?
Sekilas mungkin Anda berpikir membeli secara daring lebih ramah lingkungan karena tanpa toko yang menggunakan banyak energi dan lebih sedikit infrastruktur untuk mendukungnya.
Tapi apakah benar demikian? Mari kulik satu persatu-satu.
Mengutip ZME Science, Selasa (20/8/2024) emisi transportasi merupakan faktor signifikan dalam dampak lingkungan dari belanja daring.
Baca juga: Beralih ke Usaha Ramah Lingkungan, Entitas Bisnis Butuh Dukungan Finansial
Perjalanan suatu produk dari gudang ke depan pintu konsumen melibatkan beberapa tahap transportasi, yang masing-masing berkontribusi terhadap jejak karbon secara keseluruhan.
Proses ini mencakup pengiriman jarak jauh dari produsen ke pusat distribusi, pengiriman lokal dari gudang ke rumah, dan perjalanan pulang untuk produk yang dikirim kembali.
Namun jenis transportasilah yang benar-benar membuat perbedaan di sini.
Transportasi udara, meskipun cepat mengeluarkan lebih banyak CO2 per ton kilometer dibandingkan dengan transportasi laut atau darat. Di sisi lain, transportasi laut tetap berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca dan polutan lainnya.
Ini belum termasuk tahap akhir perjalanan dari pusat distribusi lokal ke rumah konsumen yang biasanya ditangani oleh mobil atau kendaraan bermotor.
Tahap ini dapat menghasilkan karbon yang sangat tinggi karena sering kali melibatkan banyak pemberhentian.
Jadi jika ingin membeli sesuatu secara daring, perhatikan bagaimana produk tersebut dikirim dan diangkut. Dan jika memungkinkan jangan menggunakan pengiriman cepat karena dapat meningkatkan emisi secara drastis.
Untuk melindungi barang selama perjalanan, biasanya toko daring akan menggunakan kemasan berlapis termasuk kotak dan plastik gelembung.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya