Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penangkap Karbon Ini Bisa Serap 3.000 Ton CO2 di Udara Per Tahun

Kompas.com - 21/08/2024, 10:05 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan penyedia penangkap karbon dari Kanada, Deep Sky mengumumkan rencana untuk membangun pusat inovasi dan komersialisasi penghapusan karbon pertama di dunia.

Pusat tersebut akan dibangun di Innisfail, sebuah kota yang berjarak sekitar satu jam di utara Calgary, Alberta, Kanada.

Perjuangan mencapai nol emisi sendiri telah diupayakan di berbagai bidang dengan berbagai cara. Misalnya menanam lebih banyak pohon atau memulihkan lahan gambut.

Tapi memiliki alternatif lain untuk mencapai target itu tentu akan semakin baik. Dan dalam hal ini adalah fasilitas penangkap karbon yang akan dibangun oleh Deep Sky.

Baca juga: Penerapan Planetary Health Diet Bisa Kurangi Emisi Hingga 17 Persen

Penangkap Karbon Pertama di Dunia

Seperti dikutip dari IFL Science, Selasa (20/8/2024) Deep Sky mengklaim bahwa pusat penangkap karbon tersebut memiliki kapasitas untuk menangkap 3000 ton CO2 per tahun.

Meski kapasitasnya tidak terlalu banyak--cukup untuk mengimbangi jejak karbon tahunan sekitar 227 warga Kanada, tetapi perusahaan ini ingin menekankan bahwa itu baru permulaan.

Perusahaan berencana agar fasilitas tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pusat penangkapan karbon, tetapi juga sebagai tempat untuk mengembangkan ide-ide baru dan teknologi masa depan.

"Proyek ini merupakan yang pertama di dunia dan berfungsi sebagai tempat pengujian industri yang bernilai," kata CEO Deep Sky Damien Steel.

Salah satunya adalah memungkinkan Deep Sky melakukan pengujian teknologi baru untuk mengatasi emisi karbon. Misalnya, berbagai konsep Direct Air Capture (DAC) dapat diuji secara bersamaan.

Baca juga: Strategi Perusahaan Tambang Kurangi Emisi Karbon, Audit hingga Teknologi

Teknik ini akan mengatasi keterlambatan pengiriman yang telah mengganggu proyek-proyek penghapusan karbon global sebelumnya.

Delapan teknologi DAC beserta instrumen standar untuk mengumpulkan data operasional nantinya direncanakan  ditempatkan di Deep Sky dan diharapkan dapat beroperasi sebelum akhir tahun depan.

Dengan menggabungkan teknologi tersebut, inovasi penghapusan emisi karbon di dunia bisa dilakukan.

"Kami bergerak dalam bisnis peningkatan penghapusan karbon dan fasilitas pertama ini merupakan langkah maju yang besar bagi kesehatan planet dan ekonomi kita," tambah Steel dikutip dari Interesting Engineering.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Tim Pemuda Sabet Kompetisi Kebijakan Energi Bersih Pertama di Indonesia

3 Tim Pemuda Sabet Kompetisi Kebijakan Energi Bersih Pertama di Indonesia

LSM/Figur
Dunia Habiskan 2,6 Triliun Dollar AS Per Tahun untuk Subsidi Aktivitas yang Sebabkan Pemanasan Global

Dunia Habiskan 2,6 Triliun Dollar AS Per Tahun untuk Subsidi Aktivitas yang Sebabkan Pemanasan Global

Pemerintah
Kiprah BNI Masuk 1.000 Perusahaan Terbaik Dunia Majalah TIME

Kiprah BNI Masuk 1.000 Perusahaan Terbaik Dunia Majalah TIME

BUMN
Pesan Jaga Lingkungan untuk Para Anak Muda

Pesan Jaga Lingkungan untuk Para Anak Muda

LSM/Figur
Perdana, Pertamina Pasok Bahan Bakar Berkelanjutan untuk Pesawat Australia

Perdana, Pertamina Pasok Bahan Bakar Berkelanjutan untuk Pesawat Australia

BUMN
Ekspor Tambang Pasir Laut Berdampak Buruk pada Ekonomi Keluarga di Pesisir

Ekspor Tambang Pasir Laut Berdampak Buruk pada Ekonomi Keluarga di Pesisir

LSM/Figur
Komitmen MMSGI Menyulap Lahan Pascatambang Jadi Taman Kehidupan di Bumi Mahakam

Komitmen MMSGI Menyulap Lahan Pascatambang Jadi Taman Kehidupan di Bumi Mahakam

Swasta
PBB Indonesia Luncurkan Laporan Capaian SDGs, Ini Rangkumannya

PBB Indonesia Luncurkan Laporan Capaian SDGs, Ini Rangkumannya

Pemerintah
Indonesia-Selandia Baru Kerja Sama Program Eksplorasi Panas Bumi

Indonesia-Selandia Baru Kerja Sama Program Eksplorasi Panas Bumi

Pemerintah
Integrasikan Keberlanjutan ke Strategi Perusahaan, Rybale al Hage Raih SDG Pioneer 2024

Integrasikan Keberlanjutan ke Strategi Perusahaan, Rybale al Hage Raih SDG Pioneer 2024

Pemerintah
Pengakuan Semu Nelayan Kecil, Muncul di Aturan tapi Tak Terlindungi

Pengakuan Semu Nelayan Kecil, Muncul di Aturan tapi Tak Terlindungi

LSM/Figur
Bank Dunia Ingatkan Indonesia Berpotensi Hadapi Masalah Ketahanan Pangan

Bank Dunia Ingatkan Indonesia Berpotensi Hadapi Masalah Ketahanan Pangan

Pemerintah
Djarum Foundation Bersama Mahasiswa Tanam 5.000 Mangrove di Tahura Ngurah Rai

Djarum Foundation Bersama Mahasiswa Tanam 5.000 Mangrove di Tahura Ngurah Rai

Pemerintah
Polandia Lirik Investasi di Jabar, Energi hingga Pertanian

Polandia Lirik Investasi di Jabar, Energi hingga Pertanian

Pemerintah
Fabiana Schaeffer, Gabungkan Keberlanjutan dalam Acara Skala Besar

Fabiana Schaeffer, Gabungkan Keberlanjutan dalam Acara Skala Besar

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau