Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wujudkan Hutan Berbasis Rakyat, Amartha Tanam 2000 Pohon di Bali

Kompas.com - 27/08/2024, 13:02 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com-Perusahaan teknologi finansial Amartha bersama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Giri Amerta melakukan penanaman pohon produksi endemik di hutan Bali Barat, Sabtu (24/8/2024).

Aksi ini dilakukan sebagai langkah awal pengembangan kawasan hutan seluas 304 hektar yang dinamakan Koridor Satwa Liar Amartha.

Penanaman ini dilakukan dengan sistem agroforestri yang bertujuan melindungi habitat satwa liar dengan ketersediaan suplai makan dan menciptakan sumber penghidupan alternatif yang berkelanjutan bagi masyarakat.

“Kami percaya pemberdayaan ekonomi masyarakat akar rumput bisa berkembang selaras dengan upaya pelestarian hutan. Dukungan kami terhadap KTH Giri Amerta adalah bukti nyata bahwa kedua hal ini bisa berjalan beriringan," kata Andi Taufan Garuda Putra, Founder & CEO Amartha, dalam keterangan resminya.

"Penanaman 2.000 pohon produktif endemik Bali akan mengawali pengembangan koridor satwa liar Amartha di kawasan Hutan Bali Barat, Kabupaten Jembrana, Bali, yang selaras dengan prinsip Tri Hita Karana masyarakat Bali,” paparnya lagi.

Baca juga: Konservasi Hutan Terpadu dapat Pulihkan Keanekaragaman Hayati hingga Kesejahteraan Warga Lokal

Pengembangan Ketahanan Ekonomi Lokal

Pengembangan hutan ini nantinya tidak hanya bertujuan melestarikan fauna asli hutan dan mendukung Hutan Bali Barat sebagai pusat tangkapan air (water catchment), tetapi juga menjadi solusi bagi pengembangan ketahanan ekonomi lokal masyarakat.

Dengan adanya koridor satwa liar, masyarakat dapat mengelola tanaman produktif tanpa mengganggu habitat alami satwa dan menciptakan harmoni antara manusia dan alam.

Koridor ini berfungsi sebagai zona penyangga yang diisi tanaman produktif asli Bali, melindungi lingkungan sembari menebarkan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal.

“Harapan kami para petani hutan dan masyarakat lokal, dukungan Amartha ini dapat menjadi langkah awal dalam menerapkan konsep perhutanan sosial yang utuh dan menyeluruh. Dimana hutan tidak hanya lestari tetapi masyarakat juga dapat menikmati manfaat ekonomi dari hasil hutan secara berkelanjutan,” beber I Gusti Made Loka Putra, Ketua KTH Giri Amerta.

KTH Giri Amerta sendiri merupakan penjaga kelestarian hutan yang berperan aktif dalam pengelolaan kawasan Hutan Bali Barat.

Peranan ini diemban dengan memastikan hutan tumbuh lestari sembari masyarakat menikmati manfaat ekonomi dari hasil hutan.

Sayangnya, hasil hutan mengalami penurunan yang mengakibatkan kehidupan satwa liar terusik. Hal ini diindikasikan dengan semakin seringnya satwa liar memasuki area olahan petani hutan guna mendapatkan suplai makan.

Baca juga: APP Ajak Pelajar Jepang Tanam 34 Pohon Langka di Tahura SSH Riau

Representasi Kebijakan ESG

Lebih lanjut Andi Taufan menjelaskan bahwa program ini merupakan representasi kebijakan ESG Amartha yaitu Amartha Lestari, pilar yang sejalan dengan nilai Amartha untuk menciptakan kesejahteraan merata dan berkelanjutan di Indonesia.

Fokus pada pilar tersebut, Amartha sebelumnya juga telah melakukan program penanaman pohon sebanyak 7.830.

Jenis pohon yang ditanam meliputi mangrove dan pohon produktif di Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Bali.

Bekerja sama dengan Jejakin, jika dikalkulasi jumlah pohon tersebut setara dengan penyerapan karbon sebesar 38.006 kg per tahun.

“Program Koridor Satwa Liar Amartha adalah contoh kolaborasi strategis antara Amartha dan komunitas lokal yang memastikan pertumbuhan ekonomi masyarakat akar rumput berjalan seiring dengan upaya pelestarian lingkungan," ungkap Taufan.

" Kami juga mengajak lebih banyak sektor swasta untuk dapat berkolaborasi dalam menjaga keseimbangan hutan dan alam, demi masa depan yang berkelanjutan bagi masyarakat Bali dan Indonesia,” tambahnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dosen UI Teliti Limbah Plastik Jadi Penangkap Karbon Dioksida

Dosen UI Teliti Limbah Plastik Jadi Penangkap Karbon Dioksida

LSM/Figur
Berbagai Ancaman Kerusakan Ekosistem Mangrove di Indonesia

Berbagai Ancaman Kerusakan Ekosistem Mangrove di Indonesia

LSM/Figur
APP Group Raih Penghargaan Primaniyarta 'Eksportir Sustainable' di Ajang TEI 2024

APP Group Raih Penghargaan Primaniyarta "Eksportir Sustainable" di Ajang TEI 2024

Swasta
Kualitas BBM di Indonesia Tertinggal Dibandingkan Negara Asia Tenggara

Kualitas BBM di Indonesia Tertinggal Dibandingkan Negara Asia Tenggara

LSM/Figur
Ini Sejumlah Kendala dalam Mengejar Target Transisi Energi di Indonesia

Ini Sejumlah Kendala dalam Mengejar Target Transisi Energi di Indonesia

Swasta
Warga DKI Jakarta Bakal Ditarik Retribusi Sampah Tahun Depan

Warga DKI Jakarta Bakal Ditarik Retribusi Sampah Tahun Depan

Pemerintah
Emisi Karbon Naik 50.000 persen Akhir Abad Ini Akibat Hutan Mangrove Rusak

Emisi Karbon Naik 50.000 persen Akhir Abad Ini Akibat Hutan Mangrove Rusak

Pemerintah
Komisi Uni Eropa Usul Tunda Pelaksanaan UU Terkait Deforestasi

Komisi Uni Eropa Usul Tunda Pelaksanaan UU Terkait Deforestasi

Pemerintah
Konservasi Lingkungan Berpotensi Tingkatkan 10 Persen Populasi Ikan di Terumbu Karang

Konservasi Lingkungan Berpotensi Tingkatkan 10 Persen Populasi Ikan di Terumbu Karang

Pemerintah
Jakarta Beri 98 Penghargaan Lingkungan, Bank Sampah hingga Perusahaan

Jakarta Beri 98 Penghargaan Lingkungan, Bank Sampah hingga Perusahaan

Pemerintah
Rumah Sakit Apung Hingga Konservasi Hiu Paus Bikin PIS Sabet Penghargaan TJSL

Rumah Sakit Apung Hingga Konservasi Hiu Paus Bikin PIS Sabet Penghargaan TJSL

Pemerintah
PBB Peringatkan Siklus Air Dunia Makin Tak Menentu

PBB Peringatkan Siklus Air Dunia Makin Tak Menentu

Pemerintah
Transisi Hijau dan Teknologi akan Jadi Tren Tenaga Kerja di Masa Depan

Transisi Hijau dan Teknologi akan Jadi Tren Tenaga Kerja di Masa Depan

Pemerintah
Komitmen Netral Karbon, Kompas.com akan Tanam 5.000 Mangrove di Subang

Komitmen Netral Karbon, Kompas.com akan Tanam 5.000 Mangrove di Subang

Swasta
Senja Week 2024, Kolaborasi Lintas Generasi untuk Kesejahteraan Lansia

Senja Week 2024, Kolaborasi Lintas Generasi untuk Kesejahteraan Lansia

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau