KOMPAS.com - Pemerintah Jepang dan Pemerintah Singapura meneken perjanjian untuk memperkuat kerja sama mereka dalam inisiatif penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage/CCS), baru-baru ini.
Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura mengumumkan bahwa perjanjian ini disepakati selama pertemuan menteri Asia Zero Emission Community ke-2, yang digelar pada Rabu (21/8/2024) di Jakarta.
Dokumen tersebut ditandatangani oleh Menteri Kedua Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng serta Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, Ken Saito.
Dikutip dari Carbon Herald, Senin (26/8/2024), Singapura memang sedang memperluas upaya penelitian dan pengembanga CCS sebagai bagian dari komitmen negara untuk memajukan teknologi penangkapan karbon tersebut.
Negara ini juga berencana untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam proyek CCS lintas batas, yang memungkinkan perusahaan-perusahaan Singapura untuk mengangkut dan menyimpan emisi karbon mereka di Indonesia.
Baca juga:
Sementara itu, ExxonMobil dari Amerika Serikat dan Shell dari Inggris Raya telah bermitra dengan Singapura untuk meluncurkan inisiatif penangkapan dan penyimpanan karbon. Kemitraan itu dirancang untuk mengurangi emisi karbon dioksida secara signifikan di negara tersebut.
Ketiga pihak ini telah bekerja sama melalui S Hub, sebuah konsorsium yang berfokus pada penilaian kelayakan proyek CCS dalam hal pembiayaan, lokasi, dan keandalan penyimpanan.
Adapun Jepang juga menghadapi tantangan serupa dengan Singapura, dalam hal kurangnya kapasitas penyimpanan CO2 yang memadai untuk ekonominya yang besar, serta masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil.
Negeri Sakura itu baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka memiliki sembilan proyek CCS yang sedang dalam tahap perencanaan. Lima di antaranya melibatkan penyimpanan CO2 di dalam negeri, seperti di Hokkaido, Laut Jepang, wilayah Kota Tokyo, dan Kyushu.
Baca juga: Luhut Ungkap Ada 2 Proyek CCS di RI, Simpan Karbon Singapura hingga Jepang
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya