KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan luasan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jawa Tengah (Jateng) mencapai 183 hektare pada periode Januari-Juli 2024.
Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara KLHK Haryo Pambudi mengatakan, karhutla paling luas terjadi di Kabupaten Tegal yang mencapai 45 hektare.
Hal tersebut disampaikan Haryo dalam rapat koordinasi (rakor) pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Rimba Graha Semarang, Senin (26/8/2024), sebagaimana dilansir Antara.
Baca juga: Perubahan Iklim Sebabkan Karhutla 3 Kali Lebih Mungkin Terjadi
Pada 2023, luasan hutan dan lahan terbakar di Jateng mencapai 9.966 hektare, alias lebih luas bila dibandingkan tahun ini selama enam bulan.
Dari jumlah tersebut, wilayah dengan karhutla terluas adalah Blora seluas 2.863 hektare, Brebes 940 hektare, dan Kabupaten Semarang 690 hektare.
Meski luasan kebakaran hutan tahun ini lebih sedikit dibanding tahun lalu, masyarakat diminta waspada terhadap terjadinya kebakaran karena masih musim kemarau.
Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno meminta para pemangku kepentingan dan masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan guna mencegah terjadinya karhutla.
Baca juga: 18 Perusahaan Dituntut Ganti Rugi Lingkungan Rp 6,1 Triliun karena Karhutla
"Kebakaran hutan dan lahan harus dicegah. Karena hutan mempunyai fungsi sangat strategis dan merupakan salah satu penyeimbang lingkungan," kata Sumarmo.
Menurut dia, faktor alam bukan satu-satunya penyebab karhutla, namun faktor ulah manusia juga kerap jadi salah satu penyebabnya.
Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa aktivitas yang berpotensi menyebabkan kebakaran, seperti membuang puntung rokok di sekitar kawasan hutan harus dihindari.
Baca juga: 10 Provinsi dengan Karhutla Terluas Sepanjang 2023
Sumarno berharap, kepedulian masyarakat dalam menjaga hutan agar tetap lestari terus ditingkatkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jateng Widi Hartanto berujar, Jateng punya luasan hutan sebesar 1.292.535 ha, terdiri dari kawasan hutan dan hutan rakyat.
Upaya pencegahan, kata dia, penting dilakukan seluruh pihak agar tak terjadi kebakaran hutan.
"Peran dari masyarakat sangat luar biasa. Sehingga adanya rakor seperti ini, diharapkan ke depan tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan," katanya.
Baca juga: Kaltim Alami Karhutla Terluas dalam 4 Bulan Terakhir
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya