Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Perusahaan Jepang Berkolaborasi dengan Pertamina untuk Studi Kelayakan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon

Kompas.com - 30/08/2024, 08:30 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Marubeni Corporation dan Japan Petroleum Exploration (JAPEX), perusahaan dari Jepang, meneken perjanjian studi bersama dengan perusahaan energi Indonesia, Pertamina, untuk melakukan penilaian kelayakan teknologi Bioenergy with Carbon Capture and Storage (BECCS) di Sumatera Selatan, Indonesia.

Studi ini akan berfokus pada pabrik pulp dan ladang minyak terdekat di wilayah tersebut, yang dioperasikan oleh Tanjungenim Lestari Pulp and Paper (TEL), anak perusahaan Marubeni di Indonesia. 

Proyek ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi penerapan teknologi BECCS dengan menangkap emisi karbon dioksida (CO2) dari boiler berbahan bakar biomassa yang digunakan untuk pembangkit listrik mandiri di pabrik pulp tersebut.

Baca juga: Jepang-Singapura Kerja Sama Proyek Penangkapan dan Penyimpanan Karbon

CO2 yang ditangkap kemudian akan disuntikkan dan disimpan di akuifer sinklinal di ladang minyak Limau Utara, yang dioperasikan oleh kelompok Pertamina, di dekat fasilitas TEL.

JAPEX menyampaikan, para mitra berharap dapat memulai operasi tersebut pada tahun 2030, seperti dikutip dari Carbon Herald, Rabu (28/8/2024). 

Teknologi BECCS

Teknologi BECCS dianggap sebagai teknologi pengurang emisi yang penting, yang dianggap mampu mencapai emisi karbon bersih.

Teknologi ini dipandang sebagai solusi yang menjanjikan untuk mengimbangi emisi dari industri yang sulit sepenuhnya melakukan dekarbonisasi. 

"Saat ini, teknologi BECCS sedang beralih dari fase demonstrasi ke pilot komersialisasi. Jika proyek BECCS skala komersial yang sukses dihasilkan dari studi ini, hal ini akan menandai upaya perintis di sektor tersebut," ujar perwakilan JAPEX.

Baca juga: Pemerintah Laos Mulai Manfaatkan Satelit dan AI untuk Pantau Kredit Karbon

Sementara, Marubeni yang memprioritaskan strategi hijau dalam strategi manajemen menengah mereka, melihat penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage/CCS) sebagai peluang besar untuk mengatasi perubahan iklim dan meningkatkan nilai perusahaan.

Dengan menjajaki peluang bisnis baru melalui studi ini, perusahaan Jepang tersebut bertujuan untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Demikian pula, JAPEX berkomitmen untuk memajukan proyek-proyek karbon-netral dan karbon-negatif secara global.

Melalui inisiatif seperti studi ini, mereka berharap dapat tumbuh sebagai "perusahaan energi komprehensif" yang selaras dengan kebutuhan energi kontemporer dan meningkatkan nilai perusahaannya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dukung Dunia Pendidikan, BRI Peduli Salurkan Bantuan Rp 500 Juta kepada SDN di Bogor
Dukung Dunia Pendidikan, BRI Peduli Salurkan Bantuan Rp 500 Juta kepada SDN di Bogor
BUMN
Riset: Tips Jitu Percepat Transisi Energi adalah Kolab dengan China
Riset: Tips Jitu Percepat Transisi Energi adalah Kolab dengan China
LSM/Figur
Lewat Label 'Kota Kotor', KLH Dorong Perbaikan Pengelolaan Sampah
Lewat Label "Kota Kotor", KLH Dorong Perbaikan Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Pertamina Port Logistik Gelar Aksi Transplantasi Terumbu Karang dan Pembersihan Sampah di Kepulauan Seribu
Pertamina Port Logistik Gelar Aksi Transplantasi Terumbu Karang dan Pembersihan Sampah di Kepulauan Seribu
BUMN
Bank Lokal Ternyata Lebih Tangguh dan Bermanfaat dalam Krisis Iklim
Bank Lokal Ternyata Lebih Tangguh dan Bermanfaat dalam Krisis Iklim
Swasta
Konsep Baru Adipura: Yang Gagal Kelola Sampah Bakal Dapat Predikat Kota Kotor
Konsep Baru Adipura: Yang Gagal Kelola Sampah Bakal Dapat Predikat Kota Kotor
Pemerintah
Transparansi ESG Jadi Sorotan Baru Dunia Usaha, Bagaimana di Tanah Air?
Transparansi ESG Jadi Sorotan Baru Dunia Usaha, Bagaimana di Tanah Air?
Swasta
Pantau Konsumsi Energi AI, IEA Resmikan Observatorium Khusus
Pantau Konsumsi Energi AI, IEA Resmikan Observatorium Khusus
Pemerintah
KKP Minta Komdigi 'Take Down' Situs Jual Beli Pulau Indonesia
KKP Minta Komdigi "Take Down" Situs Jual Beli Pulau Indonesia
Pemerintah
Dorong Logistik Berkelanjutan, KAI Logistik Tanam 500 Mangrove
Dorong Logistik Berkelanjutan, KAI Logistik Tanam 500 Mangrove
BUMN
KKP Bantah Isu 4 Pulau di Anambas Dijual di Situs Internasional
KKP Bantah Isu 4 Pulau di Anambas Dijual di Situs Internasional
Pemerintah
Studi Baru Sebut Larangan Kantong Plastik Ampuh Kurangi Penggunaan
Studi Baru Sebut Larangan Kantong Plastik Ampuh Kurangi Penggunaan
LSM/Figur
Kompleksitas Sawit di Tesso Nilo adalah Buah Ketidaktegasan Pemerintah
Kompleksitas Sawit di Tesso Nilo adalah Buah Ketidaktegasan Pemerintah
Pemerintah
Komisi Eropa Berencana Batalkan Penyusunan Regulasi Anti-Greenwashing
Komisi Eropa Berencana Batalkan Penyusunan Regulasi Anti-Greenwashing
Pemerintah
Lawan Krisis Iklim, BRIN Genjot Pemuliaan Tanaman Buah Pakai Speed Breeding
Lawan Krisis Iklim, BRIN Genjot Pemuliaan Tanaman Buah Pakai Speed Breeding
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau