Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Sebut Perempuan di Industri Perikanan Global Terabaikan

Kompas.com - 28/08/2024, 16:59 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Penelitian baru yang dilakukan peneliti dari University of East Anglia, Inggris menemukan fakta bahwa nasib jutaan perempuan yang bekerja di industri perikanan terabaikan.

Temuan ini disimpulkan setelah peneliti secara khusus mengamati industri perikanan pascapanen dan akuakultur, di mana perempuan merupakan 50 persen dari total tenaga kerjanya.

Seperti dikutip dari Phys, Rabu (28/8/2024) meski kontribusi mereka signifikan, perempuan sering kali terabaikan, tidak dibayar atau dibayar namun dengan upah rendah, pekerjaan mereka dianggap sebagai perpanjangan dari pekerjaan rumah tangga.

Industri Perikanan

Perikanan dan akuakultur merupakan sumber mata pencaharian, sekaligus makanan, dan nutrisi yang penting bagi banyak orang termiskin di dunia.

Baca juga: Desa Ramah Anak dan Perempuan Sudah Jadi Kebutuhan

Industri ini secara langsung menghidupi sekitar 67 juta orang di seluruh dunia dan sekitar 492 juta orang secara tidak langsung. Perikanan dan akuakultur juga menyediakan sekitar 17 persen protein hewani untuk konsumsi manusia.

Nitya Rao, Direktur Norwich Institute for Sustainable Development dan juga penulis utama studi menyebut mengingat banyak orang, khususnya perempuan yang terlibat dalam kegiatan pasca panen secara global, studi ini pun berupaya untuk lebih memahami bagaimana teknologi pemrosesan dan perubahan teknis telah memengaruhi mereka yang terlibat dalam sektor ini.

Itu termasuk bagaimana tenaga kerja, sumber daya, kekuasaan, dan pengambil keputusan dipengaruhi dan berubah dalam proses tersebut.

Baca juga: Inovasi Tanaman Obat untuk Perempuan Perlu Dipercepat

Dan dalam konteks perubahan iklim serta tekanan ekonomi lainnya, kita menyaksikan perkembangan pesat teknologi pasca panen untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Namun, perubahan tersebut tidak mengikutsertakan keadilan sosial sehingga ada risiko bahwa ini dapat memperburuk ketimpangan yang sudah ada selanjutnya dan terus berlanjut.

Dampaknya pada Perempuan

Di industri perikanan perempuan pun akhirnya dirugikan baik saat penggunaan teknologi tradisional maupun teknologi yang lebih baik. Kerugian tersebut terutama juga dalam hal kendali atas sumber daya.

Perempuan sering kali tidak dapat mengakses manfaat perlindungan sosial termasuk upah minimum, asuransi kesehatan, perumahan, dan transportasi, karena mereka terkonsentrasi di tingkat bawah hierarki tenaga kerja.

Dalam skala yang lebih besar seperti di pabrik yang menggunakan teknologi lebih canggih, kondisinya pun tak jauh berbeda. Perempuan cenderung memiliki status yang lebih rendah seperti mengalami kesenjangan upah gender, kurangnya akses ke hal pekerja, dan terpapar bahaya kesehatan kerja.

Baca juga: Hapus Diskriminasi terhadap Perempuan Perlu Sinergi Semua Pihak

"Pangan akuatik merupakan komponen utama sistem pangan global kita dan permintaan akan produk diperkirakan akan meningkat. Keberlanjutan makanan ini tidak hanya bergantung pada jejak lingkungan dan ekonominya tetapi ekuitas sosialnya," tambah Julie Bremner dari Pusat Ilmu Lingkungan, Perikanan, dan Akuakultur Inggris.

Studi ini pun memberikan rekomendasi untuk pembuat kebijakan. Salah satunya adalah berbagai suara, khususnya perempuan harus mendapat tempat dalam pembuatan kebijakan dan keputusan investasi seputar proses industri perikanan baik ditingkat lokal, nasional, dan global.

Di sisi lain, penelitian yang lebih komparatif diperlukan untuk mengetahui dampak teknologi pada berbagai kelompok, termasuk perempuan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Tim Pemuda Sabet Kompetisi Kebijakan Energi Bersih Pertama di Indonesia

3 Tim Pemuda Sabet Kompetisi Kebijakan Energi Bersih Pertama di Indonesia

LSM/Figur
Dunia Habiskan 2,6 Triliun Dollar AS Per Tahun untuk Subsidi Aktivitas yang Sebabkan Pemanasan Global

Dunia Habiskan 2,6 Triliun Dollar AS Per Tahun untuk Subsidi Aktivitas yang Sebabkan Pemanasan Global

Pemerintah
Kiprah BNI Masuk 1.000 Perusahaan Terbaik Dunia Majalah TIME

Kiprah BNI Masuk 1.000 Perusahaan Terbaik Dunia Majalah TIME

BUMN
Pesan Jaga Lingkungan untuk Para Anak Muda

Pesan Jaga Lingkungan untuk Para Anak Muda

LSM/Figur
Perdana, Pertamina Pasok Bahan Bakar Berkelanjutan untuk Pesawat Australia

Perdana, Pertamina Pasok Bahan Bakar Berkelanjutan untuk Pesawat Australia

BUMN
Ekspor Tambang Pasir Laut Berdampak Buruk pada Ekonomi Keluarga di Pesisir

Ekspor Tambang Pasir Laut Berdampak Buruk pada Ekonomi Keluarga di Pesisir

LSM/Figur
Komitmen MMSGI Menyulap Lahan Pascatambang Jadi Taman Kehidupan di Bumi Mahakam

Komitmen MMSGI Menyulap Lahan Pascatambang Jadi Taman Kehidupan di Bumi Mahakam

Swasta
PBB Indonesia Luncurkan Laporan Capaian SDGs, Ini Rangkumannya

PBB Indonesia Luncurkan Laporan Capaian SDGs, Ini Rangkumannya

Pemerintah
Indonesia-Selandia Baru Kerja Sama Program Eksplorasi Panas Bumi

Indonesia-Selandia Baru Kerja Sama Program Eksplorasi Panas Bumi

Pemerintah
Integrasikan Keberlanjutan ke Strategi Perusahaan, Rybale al Hage Raih SDG Pioneer 2024

Integrasikan Keberlanjutan ke Strategi Perusahaan, Rybale al Hage Raih SDG Pioneer 2024

Pemerintah
Pengakuan Semu Nelayan Kecil, Muncul di Aturan tapi Tak Terlindungi

Pengakuan Semu Nelayan Kecil, Muncul di Aturan tapi Tak Terlindungi

LSM/Figur
Bank Dunia Ingatkan Indonesia Berpotensi Hadapi Masalah Ketahanan Pangan

Bank Dunia Ingatkan Indonesia Berpotensi Hadapi Masalah Ketahanan Pangan

Pemerintah
Djarum Foundation Bersama Mahasiswa Tanam 5.000 Mangrove di Tahura Ngurah Rai

Djarum Foundation Bersama Mahasiswa Tanam 5.000 Mangrove di Tahura Ngurah Rai

Pemerintah
Polandia Lirik Investasi di Jabar, Energi hingga Pertanian

Polandia Lirik Investasi di Jabar, Energi hingga Pertanian

Pemerintah
Fabiana Schaeffer, Gabungkan Keberlanjutan dalam Acara Skala Besar

Fabiana Schaeffer, Gabungkan Keberlanjutan dalam Acara Skala Besar

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau