Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Mulai Operasikan PLTGU Tambak Lorok yang Rendah Emisi Karbon

Kompas.com - 31/08/2024, 11:30 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Operasional secara komersial Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok Blok 3 berkapasitas 780 megawatt (MW) milik PLN Indonesia Power (PLNIP), di Tanjung Mas, Jawa Tengah, dimulai pada Jumat (30/8/2024).

Pembangkit ini menggunakan turbin buatan General Electric (GE) Vernova serta dapat dapat menghasilkan listrik yang bisa dimanfaatkan bagi sekitar 5 juta rumah di Indonesia.

“Proyek Tambak Lorok merupakan tonggak sejarah bagi Indonesia, dengan menambahkan pembangkit berkapasitas besar ke dalam sistem yang memberikan stabilitas pada jaringan listrik negara ini,” kata CEO PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, dalam pernyataannya.

Baca juga: Google Kembangkan Satelit untuk Lacak Emisi Metana yang Sumbang Perubahan Iklim

Dengan konsumsi energi tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya, penggunaan energi Indonesia tentu akan meningkat secara signifikan seiring pertumbuhan ekonomi dan populasi.

Seiring semakin banyak pembangkit listrik berbahan bakar batu bara yang ditutup, kebutuhan untuk menambah daya yang andal dan fleksibel yang memberikan stabilitas jaringan menjadi penting.

“Tambak Lorok sejalan dengan kebijakan energi nasional untuk menurunkan emisi dari sektor kelistrikan," imbuh Edwin.

Ia menyampaikan, pihaknya meyakini GE Vernova, Marubeni Corporation, dan Hutama Karya, sebagai Engineering, Procurement and Construction (EPC), telah memberikan standar kualitas dan keselamatan tertinggi dalam membangun pembangkit listrik ini.

"Yang akan memberikan listrik yang andal dan lebih berkelanjutan ke jaringan listrik di Jawa," tambah dia. 

Baca juga: Penerapan Planetary Health Diet Bisa Kurangi Emisi Hingga 17 Persen

Kurangi Karbon

Untuk mendukung agenda transisi iklim dan energi Indonesia, pemerintah Indonesia telah berjanji untuk menghentikan pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara baru.

Serta, untuk mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060 atau lebih awal, Indonesia menargetkan untuk menghentikan seluruh armada pembangkit listrik tenaga batu bara pada 2040.

Adapun PLTGU Tambak Lorok didukung oleh peralatan dari GE Vernova yaitu turbin gas 9HA.02, turbin uap STF-D650, Once Through (OT) HRSG milik GE Vernova, dan peralatan lainnya.

Baca juga: Kolaborasi Lintas Sektor di YEC Dorong Pemanfaatan EBT dan Inisiatif Kurangi Emisi Karbon

Selain peralatan pembangkit listrik inti yang dikirim dan dipasang dalam konfigurasi siklus gabungan, GE Vernova juga menyediakan layanan selama 15 tahun untuk pemeliharaan mesin, pelatihan, dan manajemen pemeliharaan untuk meningkatkan kinerja operasional dan keandalan pabrik Tambak Lorok.

Pelatihan ini akan mendukung pengembangan keterampilan dan transfer pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan tim operasional PLN IP.

“Teknologi HA kami telah dipilih untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik di Indonesia dan mendukung proses dekarbonisasi,” kata Presiden dan CEO, Asia dari GE Vernova Gas Power, Ramesh Singaram. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau