Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Daur Ulang Plastik di Sekolah, Mesin Penukar Sampah Pertama Hadir di Sukabumi

Kompas.com - 01/07/2025, 21:01 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com — Kota Sukabumi terus menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah.

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi tahun 2024, produksi sampah harian mencapai 184,41 ton, dengan komposisi 60 persen sampah organik dan 40 persen anorganik.

Keterbatasan kapasitas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cikundul, yang merupakan satu-satunya TPA aktif di kota itu, menimbulkan kekhawatiran terjadinya overload sampah dalam lima tahun ke depan.

Baca juga: Pilah Sampah di Rumah, Cegah Penumpukan di Sungai

Menjawab persoalan tersebut, komunitas Sahabat Lingkungan menggagas inovasi teknologi Your Waste Solution dengan memanfaatkan Reverse Vending Machine (RVM), yang merupakan mesin otomatis yang menerima sampah plastik dan memberi imbalan dalam bentuk uang digital.

Pendiri Sahabat Lingkungan (Saling.id) Ruswanto mengatakan RVM ini diperlukan untuk mengubah kebiasaan lama.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

“Pemilahan sampah saja tidak cukup. RVM hadir agar masyarakat mau mengubah kebiasaan dengan cara yang mudah dan menguntungkan. Mesin RVM pertama akan ditempatkan di SMAN 2 Sukabumi untuk mendukung kegiatan daur ulang di sekolah," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (1/7/2025).

Berbeda dengan mesin penjual otomatis biasa, RVM dioperasikan dengan memasukkan kemasan plastik, dan pengguna akan mendapatkan insentif berupa saldo uang digital.

Sampah yang terkumpul akan dicacah dan diolah menjadi produk baru seperti hiasan rumah tangga, yang kemudian dijual kembali—menciptakan sistem ekonomi sirkular yang inklusif.

Sementara itu dalam skala kecil, SMAN 2 Sukabumi telah memulai inisiatif pemilahan sampah sebagai bentuk edukasi lingkungan. Namun, dampaknya masih terbatas.

"Kami sudah mencoba sistem pemilahan sampah, tapi masih dalam tahap awal dan butuh pengembangan agar lebih efektif dan berkelanjutan," ujar Kepala Sekolah SMAN 2 Sukabumi, Rachmat Mulyana .

Program Your Waste Solution merupakan bagian dari Climate Skills Program, inisiatif global dari HSBC dan British Council yang berfokus pada penguatan kapasitas generasi muda menghadapi tantangan iklim melalui pendekatan lokal.

Baca juga: Perancis Mulai Wajibkan Warganya Pilah Sampah Organik, Dijadikan Kompos dan Biogas

 

Selain di Sukabumi, dua proyek lain dijalankan di Kabupaten Bandung Barat dan Cianjur, masing-masing dengan inovasi berbasis kondisi lingkungan daerah setempat.

Country Director British Council untuk Indonesia dan Asia Tenggara, Summer Xia, menekankan pentingnya aksi nyata dalam menghadapi krisis iklim.

“British Council dan HSBC percaya bahwa keberlanjutan harus diwujudkan lewat tindakan konkret. Program seperti Your Waste Solution menunjukkan bahwa generasi muda bisa menjadi motor penggerak perubahan,” ujarnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
BUMN
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Pemerintah
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Pemerintah
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
LSM/Figur
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
LSM/Figur
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Pemerintah
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Pemerintah
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Pemerintah
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
LSM/Figur
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
BUMN
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
LSM/Figur
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau