Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironi Energi: Emisi Pecahkan Rekor meskipun Energi Terbarukan Melonjak

Kompas.com - 26/06/2025, 14:32 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Emisi karbon dioksida (CO2) global dari sektor energi kembali mencapai rekor tertinggi tahun lalu, setelah sebelumnya selama 3 tahun berturut-turut juga mencapai rekor yang sama.

Rekor ini terjadi karena penggunaan bahan bakar fosil terus meningkat, meskipun pada saat yang sama energi terbarukan juga mengalami pertumbuhan tertinggi dalam penggunaannya.

Informasi merupakan hasil dari tinjauan statistik tahunan energi dunia yang dirilis oleh Energy Institute.

Melansir Reuters, Kamis (26/6/2025) pasokan energi global meningkat sebesar 2 persen pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: Isu Emisi Karbon Tenggelam

Kenaikan ini didorong oleh peningkatan di semua jenis sumber energi, termasuk minyak, gas, batu bara, nuklir, hidro, dan energi terbarukan.

Ini adalah kejadian langka, karena terakhir kali semua sumber energi meningkat bersamaan adalah pada tahun 2006.

Akibat dari peningkatan pasokan energi global yang melibatkan semua jenis sumber energi, emisi karbon meningkat sekitar 1 persen pada tahun 2024.

Peningkatan ini menyebabkan total emisi melampaui rekor tertinggi yang ditetapkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 40,8 gigaton setara karbon dioksida.

Laporan mencatat, di antara semua bahan bakar fosil di dunia, gas alam mengalami peningkatan penggunaan paling besar dalam menghasilkan energi, yaitu tumbuh sebesar 2,5 persen.

Sementara itu, penggunaan batu bara juga meningkat sebesar 1,2 persen, dan tetap menjadi sumber pembangkit energi terbesar di seluruh dunia.

Baca juga: Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien

Pertumbuhan penggunaan minyak berada di bawah 1 persen. Sedangkan energi angin dan matahari meningkat sebesar 16 persen pada tahun 2024, sembilan kali lebih cepat dari total permintaan energi.

Lebih lanjut, meskipun jumlah energi terbarukan yang digunakan setiap tahun mencapai rekor tertinggi, para analis yang memantau kemajuan ini menyatakan bahwa dunia masih belum berada pada jalur yang tepat untuk mencapai target global melipatgandakan kapasitas energi terbarukan hingga tiga kali lipat pada tahun 2030.

"COP28 menetapkan visi yang berani untuk melipatgandakan energi terbarukan global pada tahun 2030, tetapi kemajuannya terbukti tidak merata meskipun pertumbuhan pesat telah kita lihat secara global, tapi itu masih belum mencapai kecepatan yang dibutuhkan," kata Wafa Jafri, mitra di KPMG.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
BrandzView
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
Pemerintah
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
LSM/Figur
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat 'Greenship Award 2025'
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat "Greenship Award 2025"
Swasta
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
LSM/Figur
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
Pemerintah
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Pemerintah
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
BrandzView
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
LSM/Figur
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Pemerintah
Bisnis Masa Depan, Green Economy Ciptakan 'Green Job'
Bisnis Masa Depan, Green Economy Ciptakan "Green Job"
Swasta
500 Warga Lokal Tambang Emas Ilegal di Area Hutan Dekat Sirkuit Mandalika
500 Warga Lokal Tambang Emas Ilegal di Area Hutan Dekat Sirkuit Mandalika
Pemerintah
DIgitalisasi Bisa Bantu Petani Sawit Indonesia Hadapi Aturan Ketertelusuran
DIgitalisasi Bisa Bantu Petani Sawit Indonesia Hadapi Aturan Ketertelusuran
Swasta
Suhu Laut Alor Tiba-Tiba Turun Drastis hingga Ikan-ikan Pingsan, BRIN Ungkap Penyebabnya
Suhu Laut Alor Tiba-Tiba Turun Drastis hingga Ikan-ikan Pingsan, BRIN Ungkap Penyebabnya
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau