Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA dan KPHL Balikpapan Resmikan Rumah Kompas bagi Wana Wisata Meranti Kaltim

Kompas.com - 06/09/2024, 14:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com – PT Bank Central Asia Tbk (BCA), melalui Bakti BCA, bersinergi dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Balikpapan mengembangkan program pembuatan rumah kompos di Wana Wisata Meranti bagi Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Meranti.

Program pembuatan rumah kompos di Wana Wisata Meranti ini merupakan tindak lanjut atas program penanaman 1.500 bibit pohon bertajuk ‘Walk For Tree’ di wilayah Wana Wisata Meranti, pada Juli 2022.

Rumah kompos ini akan menjadi pusat terpadu untuk mengolah sampah guguran daun dari pohon-pohon tersebut, serta tanaman kiambang (gulma air) menjadi pupuk organik, sekaligus berfungsi sebagai kantor pengelola dan tempat edukasi tentang pengelolaan kompos.

Seremoni peresmian rumah kompos dilaksanakan di Wana Wisata Meranti, pada Jumat, 30 Agustus 2024.

Kegiatan dihadiri Marditya Bayu Hardianto (Kepala Seksi 3 BPSKL Kalimantan), Muhamad Fadli Pathurrahman (Camat Balikpapan Utara), Wana Mitra Lestari Syaifuddin (Kepala Gabungan Kelompok Tani Hutan), dan Sukardi (Kepala KUPS Meranti).

Sedangkan dari pihak BCA hadir Jedida Lauw (Kepala BCA KCU Balikpapan), Linawaty Lim (Kepala Pendukung Operasional Wilayah XI BCA Balikpapan), dan beberapa perwakilan BCA lain. 

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn menjelaskan (6/9/2024), program pembuatan rumah kompos BCA bersama KPHL Balikpapan bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat.

"Melalui inisiatif ini, BCA memberdayakan masyarakat sekitar kawasan Meranti agar memenuhi perannya dalam praktik keberlanjutan," ungkap Hera F Haryn.

"Selain menjaga kelestarian kawasan Meranti agar mampu menopang sektor pariwisata setempat, program ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah dengan memfasilitasi pengembangan kapasitas produksi kompos yang berkualitas dan berdaya saing," tambahnya.

Selain pembuatan rumah kompos, program BCA ini juga akan menyelenggarakan pelatihan pengelolaan kompos selama dua bulan bagi anggota KUPS Meranti.

Selain itu, seluruh kompos yang diproduksi akan diuji kualitasnya bekerja sama dengan Universitas Mulawarman guna memastikan kompos buatan KUPS Meranti memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan.

“Kami dengan senang hati menyambut kembali inisiatif positif dari BCA dan KPHL Balikpapan dalam mendukung kelestarian ekosistem di kawasan Meranti serta pengembangan ekonomi lokal," ujar Ketua KUPS Meranti, Sukardi.

"Kehadiran rumah kompos ini akan membantu kami mengatasi masalah sampah organik dengan mengubahnya menjadi kompos yang tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas lahan di kawasan Wisata Meranti, tetapi juga dapat membuka peluang bagi kami untuk berpartisipasi lebih luas dalam pasar pupuk organik di Indonesia,” tutupnya. 

Hera menegaskan, pihaknya terus berkomitmen untuk memastikan setiap program Bakti BCA yang dijalankan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan.

"Oleh karena itu, kami memperkenalkan Rumah Kompos di Wana Wisata Meranti sebagai langkah lanjutan dari program penanaman pohon yang telah dilakukan," ungkapnya.

Baca juga: Atasi Masalah Sampah Perkotaan, Pelajar Diajak Bikin Kompos dan Eco Enzym dari Sampah Organik

Dia juga menyampaikan, Bakti Lingkungan BCA bertekad memperluas inisiatif dalam pengelolaan sumber daya alam secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

"Kami berharap bahwa inisiatif ini tidak hanya mendukung keberlanjutan ekosistem di kawasan Wisata Meranti, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat," tutup Hera.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Swasta
Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Pemerintah
Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

LSM/Figur
Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Pemerintah
 PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

Swasta
Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Swasta
5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

Swasta
Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

BUMN
Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Pemerintah
Pemerintah Janji Sediakan BBM Rendah Sulfur dengan Harga Subsidi

Pemerintah Janji Sediakan BBM Rendah Sulfur dengan Harga Subsidi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau