BOGOR, KOMPAS.com – Etika, integritas, serta kolaborasi lintas disiplin dan lintas negara menjadi pondasi utama dalam menghadapi tantangan global masa depan.
Penemu teknologi jaringan 4G asal Indonesia, Khoirul Anwar menjelaskan bahwa dunia menghadapi berbagai tantangan besar seperti perubahan iklim, energi, kesehatan, hingga kecerdasan buatan (AI).
“Masalah-masalah itu tidak bisa diselesaikan oleh satu bidang ilmu saja. Diperlukan riset interdisipliner dan kolaborasi internasional yang saling memperkuat,” kata Khoirul dalam kegiatan Upgrading dan pelantikan pengurus baru Bogor Science Club (BSC) Sekolah Pascasarjana IPB University, sebagaimana dikutip dalam siaran pers, Senin (6/10/2025).
Baca juga: Orang Tua Ingin Atasi Perubahan Iklim, Tapi Sulit Terapkan Gaya Hidup Minim Karbon
Ia menambahkan bahwa ilmu pengetahuan harusnya tidak berhenti pada teori. “Ilmu itu harus diamalkan. Karena itulah saya kembali dari Jepang untuk mengabdi di Indonesia,” lanjut dia.
Sementara itu Ketua BSC 2025/2026 Ali Usman menegaskan pentingnya sinergi antar mahasiswa pascasarjana dalam membangun budaya ilmiah yang berintegritas.
“BSC adalah wadah kolaborasi akademik dan riset lintas disiplin. Kami ingin memperkuat jejaring keilmuan, baik di lingkungan IPB maupun dengan mitra eksternal,” katanya.
Kegiatan upgrading ini menjadi bagian dari rangkaian pelantikan dan rapat kerja (raker) pengurus baru BSC IPB University periode 2025/2026.
Dengan mengusung semangat “Enhancing Professionalism through Academic Collaboration: Preparing BSC to Inspire the Future”, BSC IPB berkomitmen menjadi ruang kolaboratif yang menumbuhkan profesionalisme berbasis ilmu, etika, dan kontribusi nyata bagi bangsa.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya