KOMPAS.com - Permasalahan sampah di pesisir Tanjung Uma, Batam, Kepulauan Riau, masih menjadi tantangan besar bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat setempat.
Tumpukan sampah, terutama plastik, tidak hanya merusak ekosistem laut tetapi juga memengaruhi mata pencaharian para nelayan.
Salah seorang warga Tanjung Uma, Ida (39), mengaku bahwa suaminya yang seorang nelayan harus berlayar hingga tiga jam ke laut lepas karena berkurangnya jumlah ikan di pesisir akibat pencemaran sampah.
Masalah tersebut tidak hanya berdampak pada ekosistem, tetapi juga kesehatan.
Ketua RT 05 RW 03 Tanjung Uma, Isnaini, mengungkapkan bahwa tumpukan sampah menciptakan genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk. Akibatnya, dua anak di wilayah tersebut terkena demam berdarah (DBD).
Merespons situasi yang memprihatinkan tersebut, Holywings Group melalui program corporate social responsibility (CSR) "Holywings Peduli", menggelar aksi bersih-bersih di pesisir Tanjung Uma pada Sabtu (21/9/2024).
Aksi tersebut diikuti oleh lebih dari 100 warga lokal dan 10 perahu nelayan yang berhasil mengumpulkan sekitar 20 ton sampah dari tepi laut. Sampah yang terkumpul langsung diangkut ke tempat pembuangan sampah terdekat.
Team Leader dari program Holywings Peduli, Karis, mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama di kawasan pesisir.
"Kami berharap, aksi ini bisa memotivasi warga untuk lebih bertanggung jawab terhadap sampah dan menjaga kebersihan setiap hari," ucapnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (22/9/2024).
Sambutan positif datang dari warga setempat, termasuk Isnaini, yang berharap agar kegiatan seperti itu bisa terus dilakukan secara berkala. Ia menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Komisaris Utama Holywings Group sekaligus Ketua Program CSR Holywings Peduli, Andrew Susanto, juga menyampaikan komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi dalam menjaga lingkungan.
“Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial kami, kegiatan seperti ini diharapkan dapat memberi dampak positif yang nyata bagi masyarakat dan lingkungan, khususnya di Tanjung Uma,” jelas Andrew.
Selain aksi bersih-bersih, Holywings Peduli juga menyelenggarakan Pesta Rakyat pada Minggu (22/9/2024) yang dimeriahkan dengan berbagai lomba seperti lomba yel-yel, estafet bola, dan karaoke.
Acara tersebut diikuti oleh 150 peserta, dan para pemenang lomba mendapatkan hadiah menarik seperti handphone, sembako, serta voucer makan di berbagai outlet Holywings.
Holywings Peduli berkomitmen untuk melanjutkan aksi-aksi sosial seperti itu di berbagai kota lainnya di Indonesia, dengan harapan dapat terus mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya