Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2024, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Bank Indonesia meluncurkan Kalkulator Hijau untuk menghitung emisi yang dihasilkan aktivitas perusahaan, Rabu (2/10/2024).

Dengan Kalkulator Hijau, perbankan dan pelaku usaha bisa lebih mudah dalam membuat laporan keberlanjutan yang diprasyaratkan oleh regulator dan pasar global

Kalkulator Hijau tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Bank Indonesia dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

Baca juga: Pertamina International Shipping Catat Berhasil Tekan Emisi 36 Kiloton CO2

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti mengatakan, Kalkulator Hijau menjadi media penghitungan dan pemantauan emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan.

Alat tersebut bisa digunakan oleh sektor perbankan dan pelaku usaha dalam upaya menuju keuangan berkelanjutan.

"Langkah bersama ini, akan mendorong partisipasi aktif perbankan dan pelaku usaha berkontribusi dalam pencapaian target National Determine Contribution (NDC) pada 2030 dan net zero emission (NZE) pada 2060," kata Nani dikutip dari siaran pers.

Aplikasi Kalkulator Hijau tersebut dapat diunduh melalui Play Store atau App Store.

Dilansir dari situs web Bank Indonesia, Kalkulator Hijau akan menjadi referensi nasional yang kredibel serta melengkapi infrastruktur ekosistem keuangan berkelanjutan.

Baca juga: Emisi Gas Rumah Kaca Sebabkan El Nino Ekstrem Lebih Sering Terjadi

Versi awal dari Kalkulator Hijau ini akan mengukur scope 1 dan scope 2 yang mencakup penghitungan emisi karbon yang bersumber dari pemakaian bahan bakar dan listrik.

Ruang lingkup akan terus diperluas mencakup scope 3 yakni seluruh aktivitas penghasil emisi yang sejalan dengan perkembangan global.

Dengan diluncurkannya Kalkulator Hijau tersebut, Bank Indonesia berharap dapat dapat membuka akses lebih luas kepada investasi dan pendanaan hijau.

Lebih luas lagi, Bank Indonesia berharap alat tersebut bermanfaat untuk memantau tingkat kehijauan aktivitas ekonomi dan tingkat keberhasilan transisi menuju ekonomi hijau.

Kompas.com menjajal mengunduh aplikasi Kalkulator Hijau melalui Play Store.

Baca juga: Dekarbonisasi Nikel: Baseline Emisi Ditetapkan, Potensi Energi Terbarukan Dipetakan

Dalam aplikasi tersebut, perusahaan dapat menghitung dua faktor yakni sumber penambah emisi dan sumber pengurang emisi.

Dalam sumber penambah emisi, ada beberapa pilihan yang tersedia yakni emisi mesin bakar statis, emisi mesin bakar penggerak, dan pemakaian listrik dari PLN.

Sedangkan dari sumber pengurangan emisi, perusahan dapat mengurangi karbon melalui pasar karbon, obligasi hijau, pemanfaatan kendaraan listrik, dan pemanfaatan sumber energi terbarukan.

Perusahaan bisa menghitung jangka waktu emisi yang dihasilkan selama periode waktu tertentu dalam Kalkulator Hijau.

Baca juga: Riset: Mengurangi Kecepatan Pesawat Bisa Turunkan Emisi Karbon

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi Ketimpangan Celios: Harta 50 Orang Terkaya RI Setara 50 Juta Penduduk

Studi Ketimpangan Celios: Harta 50 Orang Terkaya RI Setara 50 Juta Penduduk

LSM/Figur
Beri Dampak Positif Masyarakat, Pupuk Indonesia Gelar Program 'AKSI' di Banjarnegara Jateng

Beri Dampak Positif Masyarakat, Pupuk Indonesia Gelar Program "AKSI" di Banjarnegara Jateng

BUMN
Kawasan Karst Banjir Pengunjung, Ini Strategi Kurangi Dampak Negatifnya

Kawasan Karst Banjir Pengunjung, Ini Strategi Kurangi Dampak Negatifnya

LSM/Figur
Dianggap Berhasil Tangani Emisi dan Iklim, RI Raih Penghargaan Green Eurasia 2024

Dianggap Berhasil Tangani Emisi dan Iklim, RI Raih Penghargaan Green Eurasia 2024

Pemerintah
BI Luncurkan Kalkulator Hijau, Perusahaan Bisa Langsung Hitung Emisi

BI Luncurkan Kalkulator Hijau, Perusahaan Bisa Langsung Hitung Emisi

Pemerintah
Tanoto Foundation Ungkap Urgennya Peran Pendidikan Anak Usia Dini

Tanoto Foundation Ungkap Urgennya Peran Pendidikan Anak Usia Dini

LSM/Figur
Baru Dilantik, DPR Dituntut Perjuangkan UU Kriris Iklim

Baru Dilantik, DPR Dituntut Perjuangkan UU Kriris Iklim

Pemerintah
Perencanaan Kebijakan Harus Pahami Perubahan Iklim Regional

Perencanaan Kebijakan Harus Pahami Perubahan Iklim Regional

Pemerintah
Pekerja Informal di Indonesia Mampu Kumpulkan 1 Juta Ton Sampah Per Tahun

Pekerja Informal di Indonesia Mampu Kumpulkan 1 Juta Ton Sampah Per Tahun

Swasta
Indonesia Pimpin Kerjasama Selatan-Selatan, Percepat Aksi Iklim

Indonesia Pimpin Kerjasama Selatan-Selatan, Percepat Aksi Iklim

Pemerintah
Target Penggunaan Energi Terbarukan 23 Persen di Negara-negara Asean Tak Tercapai

Target Penggunaan Energi Terbarukan 23 Persen di Negara-negara Asean Tak Tercapai

Pemerintah
Coca-Cola Berhasil Tarik 74 Persen Botol Plastik untuk Diolah Kembali

Coca-Cola Berhasil Tarik 74 Persen Botol Plastik untuk Diolah Kembali

Swasta
1,9 Juta Penduduk RI Buta Aksara, Turun Signifikan dari 2022

1,9 Juta Penduduk RI Buta Aksara, Turun Signifikan dari 2022

Pemerintah
Baru 10 Persen Sekolah Indonesia yang Raih Adiwiyata

Baru 10 Persen Sekolah Indonesia yang Raih Adiwiyata

Pemerintah
MIND ID Konservasi 407 Spesies Flora dan Fauna Endemik

MIND ID Konservasi 407 Spesies Flora dan Fauna Endemik

BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau