Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas Targetkan 15,3 Juta Green Jobs Tercipta Pada 2045

Kompas.com - 07/10/2024, 21:45 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan peningkatan pekerja pada sektor hijau atau green jobs pada tahun 2045.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan, terdapat potensi besar untuk mengembangkan green jobs, seiring perkembangan sektor hijau di Indonesia.

"Pada tahun 2045 kita menargetkan tambahan 15,3 juta pekerja di sektor hijau," ujar Suharso saat memberikan sambutan di acara SDGs Annual Conference (SAC) 2024 yang digelar di Jakarta, Senin (7/10/2024).

Baca juga: Tak Ada Tujuan SDGs yang Tercapai Tanpa Libatkan Perempuan

Ia menilai, sektor hijau akan terus berkembang sejalan dengan komitmen pemerintah menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 31,89 persen sesuai enhanced nationally determined contribution (ENDC).

Menurut Suharso, sektor pekerjaan hijau bisa dimaksimalkan dengan meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia.

Dengan peningkatan kualitas pendidikan, produktivitas tenaga kerja juga meningkat, sehingga menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif.

"Pendidikan berkualitas yang mampu mengantisipasi perubahan keterampilan hingga 44 persen, kita optimis dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja," imbuhnya.

Ke depan, kata dia, peran generasi muda melalui pendidikan dan pengembangan kompetensi, serta keterampilan kerja, menjadi katalis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi hijau, inovasi, serta digitalisasi yang berkelanjutan.

Baca juga: Kolaborasi Multipihak Jadi Kunci Tercapainya SDGs

Komitmen pada SDGs

Suharto menyampaikan, sektor pekerjaan hijau (green jobs) menjadi bagian dari perjalanan Indonesia dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) sejak 2015.

Saat itu, negara-negara di dunia secara resmi mengadopsi 17 tujuan dan 169 target pembangunan berkelanjutan hingga tahun 2030.

"Berdasarkan peraturan Presiden Nomor 09 tahun 2017 yang kemudian diperbarui melalui Perpes Nomor 111 tahun 2022, pelaksanaan SDGs di Indonesia mendapat dukungan dan komitmen kuat dari pemerintah pusat hingga daerah, dan juga non-state actors," terangnya.

Hingga tahun 2024, kata Suharso, berbagai upaya telah dilakukan agar implementasi SDGs menjadi bagian integral dari pembangunan nasional.

Baca juga: 10 Negara dengan Skor Pencapaian SDGs Tertinggi 2024

",Berbagai praktik baik implementasi SDGs di Indonesia menjadi contoh banyak negara lainnya," ujar dia.

Sampai saat ini, ia menjelaskan, sudah ada 32 dari 38 provinsi yang menetapkan rencana aksi daerah SDGs.

Selain itu, telah terbentuk 54 SDGs Center di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, yang menjadi pusat kajian dan inovasi implementasi pembangunan berkelanjutan.

"Kami juga mencatat setidaknya 154 perusahaan telah menerbitkan laporan keberlanjutan. Hal ini menunjukkan komitmen sektor swasta menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam proses bisnisnya," pungkas dia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau