KOMPAS.com - Tiga kementerian secara resmi meluncurkan Peta Jalan Penyelenggaraan dan Pembinaan Bangunan Gedung Hijau (BGH) Indonesia.
Ketiga kementerian tersebut adalah Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Peta jalan ini menjadi tindak lanjut komitmen pemerintah terkait penurunan emisi karbon secara nasional dan mencapai net zero emission (NZE).
Baca juga: Olahkarsa dan GBCI Kerja Sama Sertifikasi Desain dan Bangunan Hijau
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, peluncuran peta jalan ini dapat menjadi momentum awal penerapan praktik bangunan gedung hijau di Indonesia.
Penerapan konsep hijau tersebut menjadi salah satu upaya menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) pada subsektor bangunan gedung.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi menuturkan, peta jalan ini memuat rencana kerja terkait kebijakan, implementasi, peningkatan kapasitas, kesadaran publik, serta teknologi dan inovasi.
"Rencana-rencana kerja tersebut menguraikan kegiatan-kegiatan yang dapat segera ditindaklanjuti untuk mendorong penyelenggaraan dan pertumbuhan bangunan gedung hijau di Indonesia," kata Agus dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (12/10/2024).
Baca juga: BCI Asia Awards 2023 Digelar, Bangunan Hijau Jadi Salah Satu Penilaian
Penyusunan peta jalan ini melibatkan Kementerian ESDM selaku koordinator sektor energi, dan Kementerian Dalam Negeri selaku pembina Pemerintah Daerah.
Keterlibatan Kementerian ESDM memastikan upaya penurunan GRK pada subsektor bangunan gedung berjalan selaras dan sinergis dengan strategi mitigasi perubahan iklim di sektor energi.
Untuk diketahui, konsumsi energi pada subsektor bangunan yang mencakup bangunan komersial dan rumah tangga, menyumbang 18 persen dari total.
Selain itu, konsumsi energi pada gedung dan bangunan menjadi yang terbesar ketiga setelah industri dan transportasi.
Upaya peningkatan efisiensi energi pada gedung dan bangunan bisa dilakukan melalui penerapan prinsip bangunan gedung hijau yang hemat energi dan sumber daya air.
Baca juga: Central Market PIK, Fasilitas Ritel Pertama Peraih Sertifikat Bangunan Hijau
Hal tersebut komponen kunci dari strategi penerapan efisiensi energi dan pemenuhan sasaran capaian penurunan emisi pada sektor energi dari subsektor bangunan.
Penyusunan peta jalan ini memperoleh dukungan dan pendampingan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang bekerja sama dengan Global Buildings Performance Network (GBPN).
Direktur Eksekutif GBPN Peter Graham menyampaikan, peluncuran peta jalan berikut rencana-rencana kerja pendukungnya merupakan tahapan penting.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk mewujudkan strategi dekarbonisasi bangunan yang berbasis data dan mengikutsertakan peran seluruh pemangku kebijakan dan kepentingan yang selaras dengan praktik terpuji internasional.
Selain meluncurkan peta jalan, tiga menteri juga menandatangani nota kesepahaman atau MoU sebagai dasar kerja sama dalam melakukan penyelenggaraan dan pembinaan BGH serta konservasi energi di tingkat daerah.
Baca juga: Kantor JLL Indonesia Diganjar Sertifikat Bangunan Hijau LEED Gold
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya