Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deforestasi RI Terburuk Kedua di Dunia, 1,18 Juta Hektare Hutan Rusak

Kompas.com - 14/10/2024, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Luas deforestasi di Indonesia sepanjang 2023 mencapai 1,18 juta hektare menurut laporan terbaru dari Forest Declaration Assessment.

Jika diperbandingkan, luas deforestasi di Indonesia tersebut empat kali lebih besar daripada luas daratan Ibu Kota Nusantara (IKN) yakni 252.660 hektare menurut Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2023.

Luasnya deforestasi tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara peringkat kedua yang kehilangan hutan paling luas, setelah Brasil dengan angka 1,94 juta hektare.

Baca juga: Komisi Uni Eropa Usul Tunda Pelaksanaan UU Terkait Deforestasi

Luasnya hutan yang rusak di Indonesia juga menyumbang 65 persen dari total deforestasi di kawasan tropis Asia pada 2023.

Dilansir dari publikasi Forest Declaration Assessment dalam laporan berjudul Forest Under Fire, Tracking Progress in 2023 Forest Goals, berikut 10 negara dengan deforestasi tertinggi:

  1. Brasil: 1,94 juta hektare
  2. Indonesia: 1,18 juta hektare
  3. Bolivia: 0,66 juta hektare
  4. Republik Demokratik Kongo: 0,53 juta hektare
  5. Malaysia: 0,24 juta hektare
  6. Peru: 0,16 juta hektare
  7. Paraguay: 0,16 juta hektare
  8. Laos: 0,14 juta hektare
  9. Argentina: 0,14 juta hektare
  10. Kamerun: 0,1 juta hektare

Forest Declaration Assessment menyebutkan, beberapa penyebab tingginya deforestasi di Indonesia disebabkan oleh pertambangan, perkebunan, dan tanaman untuk pulp and paper.

Di samping itu Forest Declaration Assessment menyampaikan, Indonesia sebelumnya sempat berhasil mengekang laju deforestasi.

Baca juga: Deforestasi Global Tetap Tinggi, 6,4 Juta Hektare Dibabat Tahun 2023

Penurunan deforestasi tertinggi di Indonesia terutama terjadi pada periode 2015 sampai 2017 dan 2020 sampai 2022.

Dibandingkan tahun 2022, deforestasi di Indonesia sepanjang 2023 mencatatkan kenaikan 57 persen.

Di sisi lain, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyampaikan laju deforestasi antara tahun 2022 dan 2023 0,13 juta hektar per tahun.

Hal tersebut disampaikan Siti dalam panel pleno Menteri di Oslo Tropical Forest Forum 2024, Norwegia, 25 Juni 2024.

Baca juga: Dilobi Sejumlah Pihak Termasuk RI, Uni Eropa Tunda Implementasi UU Anti-Deforestasi

"Tinjauan yang dilakukan oleh World Resources Institute menegaskan bahwa laju deforestasi di Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, merupakan yang terendah sepanjang sejarah, melampaui negara-negara lain," kata Siti dikutip dari siaran pers Kementerian LHK.

Pada kesempatan tersebut, Siti juga menyampaikan komitmen pengurangan emisi melalui komitmen pencapaian NDC Indonesia.

Pendekatan Indonesia dalam mengelola sumber daya alam dan melaksanakan aksi iklim bersifat sistematis dan terintegrasi, mencakup 15 kelompok aksi iklim yang terangkum dalam Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030.

Baca juga: Deforestasi Amazon di Brasil Catatkan Rekor Terendah Sejak 2016

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Tahun The Climate Reality Indonesia, Amanda Katili Niode Luncurkan 'Memoar Pegiat Harmoni Bumi'

15 Tahun The Climate Reality Indonesia, Amanda Katili Niode Luncurkan "Memoar Pegiat Harmoni Bumi"

LSM/Figur
Penolakan Proyek Geothermal di Padarincang: Dilema Energi Terbarukan

Penolakan Proyek Geothermal di Padarincang: Dilema Energi Terbarukan

Pemerintah
Mengenal 'Net Zero Emission' hingga Strateginya

Mengenal "Net Zero Emission" hingga Strateginya

LSM/Figur
Deforestasi RI Terburuk Kedua di Dunia, 1,18 Juta Hektare Hutan Rusak

Deforestasi RI Terburuk Kedua di Dunia, 1,18 Juta Hektare Hutan Rusak

LSM/Figur
Peta Jalan Penyelenggaraan dan Pembinaan Bangunan Gedung Hijau Diluncurkan, Ini Isinya

Peta Jalan Penyelenggaraan dan Pembinaan Bangunan Gedung Hijau Diluncurkan, Ini Isinya

Pemerintah
Prancis Berencana Jadikan 'Spare Part' PLTN yang Ditutup jadi Alat Dapur, Amankah?

Prancis Berencana Jadikan "Spare Part" PLTN yang Ditutup jadi Alat Dapur, Amankah?

Pemerintah
Akibat Krisis Iklim, Risiko Tabrakan Hiu Paus dengan Kapal Semakin Tinggi

Akibat Krisis Iklim, Risiko Tabrakan Hiu Paus dengan Kapal Semakin Tinggi

Pemerintah
Koalisi Masyarakat Minta Pemerintah Tingkatkan Perlindungan Nelayan Kecil

Koalisi Masyarakat Minta Pemerintah Tingkatkan Perlindungan Nelayan Kecil

LSM/Figur
KLHK dan UNEP Jalin Kolaborasi di Bidang Hutan dan Lingkungan

KLHK dan UNEP Jalin Kolaborasi di Bidang Hutan dan Lingkungan

Pemerintah
Ini Ikhtiar Pemprov Jakarta Tekan Emisi dari Transportasi

Ini Ikhtiar Pemprov Jakarta Tekan Emisi dari Transportasi

Pemerintah
Keanekaragaman Tanaman Pertanian Bisa Tingkatkan Penyerapan Karbon oleh Tanah

Keanekaragaman Tanaman Pertanian Bisa Tingkatkan Penyerapan Karbon oleh Tanah

Pemerintah
Mahasiswa UGM Olah Cangkang Kerang Jadi Semen, Lebih Ramah Lingkungan

Mahasiswa UGM Olah Cangkang Kerang Jadi Semen, Lebih Ramah Lingkungan

LSM/Figur
RI Perlu Terapkan Ekonomi Restoratif, Seimbangkan Pembangunan dan Lingkungan

RI Perlu Terapkan Ekonomi Restoratif, Seimbangkan Pembangunan dan Lingkungan

LSM/Figur
AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

LSM/Figur
Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau