JAKARTA, KOMPAS.com – Musim Mas Group, bersama Livelihoods Fund for Family Farming (L3F), SNV Indonesia, dan ICRAF berkolaborasi dalam peningkatan kapasitas pekebun swadaya kelapa sawit melalui Program Biodiverse & Inclusive Palm Oil Supply Chain (BIPOSC), untuk pengaplikasian perkebunan regeneratif.
Kolaborasi jangka panjang ini dimulai pada 2021 dan telah diimplementasikan pada petani perkebunan swadaya di Labuhanbatu, Sumatera Utara.
“BIPOSC bertujuan mencapai rantai pasok minyak kelapa sawit berkelanjutan melalui penerapan praktik perkebunan regeneratif, model agroforestri yang diadaptasi secara lokal, dan perlindungan ekosistem,” ujar General Manager Project & Program, Musim Mas Group, Rob Nicholls saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/10/2024).
Baca juga:
Nantinya, sistem ini diharapkan mampu menjadi solusi menciptakan rantai pasok minyak kelapa sawit bebas deforestasi.
Ia menjelaskan, BIPOSC mengadopsi praktik yang sudah distandarkan dan bersifat non-profit dengan target pekebun swadaya kelapa sawit yang bernaung di bawah Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Labuhanbatu (APSKS LB), Sumatera Utara. APSKS LB merupakan salah satu asosiasi yang dibina oleh Musim Mas.
“Bagi Musim Mas, pekebun swadaya merupakan kunci untuk masa depan industri kelapa sawit berkelanjutan,” imbuhnya.
Kerja sama ini, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pekebun swadaya, khususnya kemampuan teknis pengelolaan lahan serta alternatif pendapatan untuk mencapai keberlanjutan pada rantai pasok kelapa sawit yang kaya keanekaragaman hayati dan inklusif.
Perkebunan regeneratif menjadi penting terkait isu perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Pasalnya, praktik perkebunan ini memiliki prinsip meningkatkan kesehatan tanah dan keanekaragaman hayati, serta mengurangi erosi tanah, limpasan air, emisi gas rumah kaca, dan kebocoran nitrogen.
Country Director SNV di Indonesia, Rizki Pandu Permana mengatakan, pihaknya mendukung Pemerintah Indonesia memenuhi target Sustainable Development Goals (SDGs).
“Dalam program BIPOSC, kami menerapkan perkebunan regeneratif dan model agroforestri secara komprehensif, sehingga kesuburan dan keanekaragaman hayati tanah dapat terus terjaga, dan bermanfaat besar bagi perekonomian dan kehidupan pekebun,” terangnya.
Pendekatan yang dilakukan dalam program BIPOSC adalah melalui pelatihan Best Management Practices (BMP) perkebunan regeneratif seperti pengaplikasian bio input; penerapan teknik mulsa (penyusunan pelepah); penanaman cover crop; pengendalian hama terpadu; serta pengaplikasian pupuk kompos.
Baca juga:
Sampai saat ini, sebanyak 1.097 petani perkebunan swadaya telah mendapat pelatihan dan telah menerapkan ketrampilannya di lahan perkebunan mereka dengan total luas 1.954,41 hektar.
Sebanyak 25 fasilitator desa telah dipersiapkan untuk memberikan pendampingan kepada pekebun, serta tujuh plot demo telah didirikan sebagai lahan percontohan serta fasilitas pembelajaran untuk perkebunan regeneratif.
Pada tahun 2023, pekebun swadaya mengelola sekitar 41 persen dari total area perkebunan kelapa sawit di Indonesia, yakni sekitar 6,77 juta hektar. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 60 persen pada 2030.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya