Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPDLH Perkuat Kolaborasi Pembiayaan Inovatif untuk Lingkungan Hidup Berkelanjutan

Kompas.com - 18/10/2024, 14:53 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com — Untuk memperkuat upaya pelestarian lingkungan dan mitigasi perubahan iklim, Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) menyelenggarakan acara bertajuk "Synergy for Sustainability", Rabu (16/10/2024). Acara ini menjadi ajang bagi BPDLH untuk memperkenalkan inisiatif inovatifnya dalam bidang pembiayaan lingkungan, sekaligus menegaskan komitmen untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Acara yang diadakan di Jakarta tersebut mencakup beberapa kegiatan utama, seperti Partnership Gathering untuk Fasilitas Dana Bergulir (FDB) dan penandatanganan kerja sama Proyek RBP REDD+ Green Climate Fund (GCF) Output 2.

Selain itu, ada juga diskusi publik dengan tema "Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan: Dari Mandat Menuju Lingkungan Hebat". Dalam diskusi ini, BPDLH membahas berbagai upaya pengelolaan lingkungan berbasis dana masyarakat yang memberikan dampak nyata bagi pelestarian alam.

Direktur Utama BPDLH Joko Tri Haryanto menjelaskan bahwa kolaborasi antar-pemangku kepentingan, baik dari pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat umum, sangat penting dalam mencapai target pelestarian lingkungan.

Baca juga: Gandeng BPDLH, BNI Salurkan Dana Bantuan untuk Program Lingkungan Hidup

 

“Kami terus membangun kesadaran publik tentang BPDLH sebagai inovasi dalam mekanisme pendanaan yang mendukung upaya pelestarian lingkungan di Indonesia,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (18/10/2024).

Adapun salah satu pencapaian besar yang dibahas dalam acara tersebut adalah penyaluran dana Proyek Result-Based Payment (RBP) REDD+ GCF Output 2. Dana sebesar 103,8 juta dollar AS dari GCF diperoleh atas keberhasilan Indonesia menurunkan emisi sebesar 20,25 juta ton CO2eq pada periode 2014-2016.

Dana akan disalurkan kepada pemerintah provinsi melalui lima lembaga perantara yang mewakili delapan provinsi penerima manfaat.

Dampak sosial dan ekologis

Sebagai informasi, proyek RBP REDD+ ini diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya rehabilitasi hutan dan pengelolaan lingkungan, serta memberikan dampak sosial yang signifikan bagi masyarakat di sekitar kawasan hutan.

Kolaborasi tersebut mempertegas komitmen Indonesia dalam mengelola hutan secara berkelanjutan sekaligus memperkuat posisi Indonesia di tingkat global dalam upaya pengendalian perubahan iklim.

Direktur Mobilisasi Sumber Daya Sektoral dan Regional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK), Wahyu Marjaka, menyatakanmengharapkan program itu mampu menjangkau lebih banyak pemangku kepentingan dan memperkuat sektor kehutanan dalam mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC).

Baca juga: Koperasi Pemulung Berdaya jadi Penerima Dana Ekonomi Sirkular BPDLH

Selain proyek RBP, BPDLH juga memperkuat sinergi melalui FDB yang bertujuan memberikan pembiayaan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan kelompok masyarakat yang bergerak dalam usaha kehutanan. Pada kesempatan ini, BPDLH menyerahkan 7.000 bibit tanaman jenis Multi Purpose Tree Species (MPTS) kepada mitra lembaga keuangan dalam upaya rehabilitasi hutan dan lahan.

Direktur Sistem Manajemen Investasi, Kementerian Keuangan, Saiful Islam, menekankan bahwa rangkaian inisiatif ini tidak hanya merupakan simbol komitmen pemerintah terhadap lingkungan, tetapi juga langkah nyata untuk mengajak seluruh elemen masyarakat, komunitas lokal, dan internasional dalam menjaga lingkungan dan mendorong pertumbuhan ekonomi hijau.

Sebagai bagian dari komitmen untuk mencapai target FOLU Net Sink 2030, BPDLH juga memfasilitasi diskusi mengenai Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan, yang bertujuan memberikan akses pendanaan kepada masyarakat yang berkontribusi dalam pengelolaan lingkungan hidup. Program ini didukung oleh pendanaan Result-Based Contribution (RBC) dari Pemerintah Norwegia, yang ditargetkan untuk mengurangi emisi sebesar 140 juta ton CO2e pada 2030.

Dengan sinergi yang kuat antara seluruh pemangku kepentingan, BPDLH percaya bahwa kolaborasi ini akan memperkuat upaya pelestarian lingkungan di Indonesia, sekaligus memberikan dampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Program Harum Manis PGN, Olah Sampah Jadi Obat hingga Manfaatkan Solar Panel

Program Harum Manis PGN, Olah Sampah Jadi Obat hingga Manfaatkan Solar Panel

Pemerintah
IPSASB Rilis Usulan Standar Pelaporan Iklim untuk Sektor Publik

IPSASB Rilis Usulan Standar Pelaporan Iklim untuk Sektor Publik

Pemerintah
Hotel hingga Kafe Diminta Kelola Sampah Sampai Habis, Mulai dari Jakarta

Hotel hingga Kafe Diminta Kelola Sampah Sampai Habis, Mulai dari Jakarta

Pemerintah
Pertumbuhan Ekonomi Harus Dibarengi Pemenuhan Komitmen NZE

Pertumbuhan Ekonomi Harus Dibarengi Pemenuhan Komitmen NZE

Pemerintah
Kafe Reparasi Menjamur di Inggris, Gaya Hidup Berkelanjutan dengan Perbaiki Barang

Kafe Reparasi Menjamur di Inggris, Gaya Hidup Berkelanjutan dengan Perbaiki Barang

LSM/Figur
Citra Satelit Bisa Bantu Lindungi Hutan Pesisir dari Perubahan Iklim

Citra Satelit Bisa Bantu Lindungi Hutan Pesisir dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Selain Setop Impor Sampah Plastik, Pemerintah Bakal Perketat Impor Sampah Kertas

Selain Setop Impor Sampah Plastik, Pemerintah Bakal Perketat Impor Sampah Kertas

Pemerintah
Transisi Energi Berkeadilan Jadi Prinsip Utama Target Net Zero Emissions

Transisi Energi Berkeadilan Jadi Prinsip Utama Target Net Zero Emissions

Pemerintah
Transisi Energi Perlu Berlangsung Secara Adil dan Terarah

Transisi Energi Perlu Berlangsung Secara Adil dan Terarah

LSM/Figur
Kementerian ESDM Bakal Terapkan B100 Secara Bertahap

Kementerian ESDM Bakal Terapkan B100 Secara Bertahap

Pemerintah
IESR Ungkap 3 Strategi Dekarbonisasi Transportasi untuk Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca

IESR Ungkap 3 Strategi Dekarbonisasi Transportasi untuk Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca

Pemerintah
Unesco Sebut 251 Juta Anak di Seluruh Dunia Masih Putus Sekolah

Unesco Sebut 251 Juta Anak di Seluruh Dunia Masih Putus Sekolah

Pemerintah
Kenapa Salju Tak Kunjung Turun di Gunung Fuji Jepang? Ini Penjelasannya

Kenapa Salju Tak Kunjung Turun di Gunung Fuji Jepang? Ini Penjelasannya

Pemerintah
Mobil Balap Inggris di Event BTCC Pakai 100 Persen Bahan Bakar Berkelanjutan

Mobil Balap Inggris di Event BTCC Pakai 100 Persen Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Eropa Catat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 8,3 Persen pada 2023

Eropa Catat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 8,3 Persen pada 2023

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau