Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan Mulsa Plastik Bisa Cemari Lahan Pertanian

Kompas.com - 25/10/2024, 21:17 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Sebuah studi yang dilakukan California Polytechnic State University, Amerika Serikat menunjukkan penggunaan lembaran plastik yang dikenal dengan mulsa plastik ternyata dapat mencemari lahan pertanian.

Studi tersebut menyoroti, meski lahan diolah dengan metode pengelolaan yang terbaik, mulsa plastik tetap dapat mencemari tanah dengan melepaskan makro dan mikroplastik sehingga berdampak negatif pada fungsi tanah.

Perserikatan Bangsa-Bangsa sendiri menganggap kontaminasi plastik tanah sebagai ancaman terhadap kesehatan lingkungan dan ketahanan pangan.

Baca juga: Polusi Mikroplastik Diperkirakan akan Terus Meningkat

Mengutip Phys, Kamis (24/10/2024) di seluruh dunia, lebih dari 25 juta hektar lahan pertanian secara musiman ditutupi dengan mulsa plastik.

Lembaran plastik buram itu sendiri digunakan untuk mencegah gulma, mempertahankan kelembapan, dan menghangatkan tanah. Praktik ini dikenal sebagai "plastikultur."

Untuk mengetahui bagaimana mulsa ini berdampak pada tanah, peneliti mengambil sampel dari 12 lahan pertanian di Pantai Tengah California, wilayah yang penting bagi pertanian global.

Peneliti kemudian menyurvei lahan setelah mulsa plastik disingkirkan. Namun peneliti menemukan semua lahan yang disurvei terkontaminasi plastik.

Peneliti menemukan hingga 25 kg serpihan mikroplastik per hektar yang menutupi hingga 3,4 persen dari luas permukaan lahan.

Baca juga: Keanekaragaman Tanaman Pertanian Bisa Tingkatkan Penyerapan Karbon oleh Tanah

Mikroplastik juga ditemukan di semua lahan dan konsentrasi mikroplastik berkorelasi positif dengan konsentrasi makroplastik.

Dengan demikian, praktik pertanian saat ini disebut peneliti menyebabkan efek 'halus' tetapi merusak tanah.

Karena penggunaan mulsa film plastik berkembang pesat secara global, peneliti pun menyarankan untuk mengeksplorasi alternatif non-plastik dan biodegradable untuk membatasi ancaman terhadap fungsi tanah dan produktivitas pertanian yang disebabkan oleh akumulasi plastik yang tidak terkendali.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Asap Kebakaran Hutan Sebabkan 12.000 Kematian per Tahun

Asap Kebakaran Hutan Sebabkan 12.000 Kematian per Tahun

Pemerintah
Penggunaan Mulsa Plastik Bisa Cemari Lahan Pertanian

Penggunaan Mulsa Plastik Bisa Cemari Lahan Pertanian

Pemerintah
Jadi SDG Pioneer 2024, Lucia Karina Ajak Industri Perkuat Komitmen Keberlanjutan

Jadi SDG Pioneer 2024, Lucia Karina Ajak Industri Perkuat Komitmen Keberlanjutan

Swasta
Demi Efisiensi Energi dan Tekan Emisi Karbon, Lippo Malls Indonesia Lakukan Audit Energi Berkala

Demi Efisiensi Energi dan Tekan Emisi Karbon, Lippo Malls Indonesia Lakukan Audit Energi Berkala

Swasta
Dukung Perbaikan Kualitas Pendidikan, BRI Peduli Bantu Renovasi SDN 001 Sungai Pagar Riau

Dukung Perbaikan Kualitas Pendidikan, BRI Peduli Bantu Renovasi SDN 001 Sungai Pagar Riau

BUMN
Ucapan Terima Kasih dari Kompas.com kepada 13 Pihak yang Dukung Program Wali Asuh Mangrove

Ucapan Terima Kasih dari Kompas.com kepada 13 Pihak yang Dukung Program Wali Asuh Mangrove

Swasta
Perlu Perhitungan Karbon Terpadu untuk Capai Nol Emisi Karbon

Perlu Perhitungan Karbon Terpadu untuk Capai Nol Emisi Karbon

Pemerintah
Tanpa Komitmen Lebih Kuat, Suhu Bumi Bisa Naik 3,1 Derajat Celsius

Tanpa Komitmen Lebih Kuat, Suhu Bumi Bisa Naik 3,1 Derajat Celsius

LSM/Figur
Profit dan Dampak Bisa Berjalan Beriringan dalam Bisnis Berkelanjutan

Profit dan Dampak Bisa Berjalan Beriringan dalam Bisnis Berkelanjutan

LSM/Figur
Hanya 4 Tahun, AS Tambah Kapasitas Baterai Setara 20 Reaktor Nuklir

Hanya 4 Tahun, AS Tambah Kapasitas Baterai Setara 20 Reaktor Nuklir

Pemerintah
61 Persen Perusahaan UE Berinvestasi dalam Aksi Iklim

61 Persen Perusahaan UE Berinvestasi dalam Aksi Iklim

Pemerintah
Organisasi Maysrakat Sipil Serukan Perlindungan Masyarakat Adat dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP28

Organisasi Maysrakat Sipil Serukan Perlindungan Masyarakat Adat dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP28

LSM/Figur
Industri Pengiriman Hadapi Kendala Capai Dekarbonisasi

Industri Pengiriman Hadapi Kendala Capai Dekarbonisasi

Pemerintah
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Prioritaskan Tata Kelola Energi dan SDA

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Prioritaskan Tata Kelola Energi dan SDA

LSM/Figur
Sepanjang 2024, 2.008 Telur Penyu Lekang Menetas di Yogyakarta

Sepanjang 2024, 2.008 Telur Penyu Lekang Menetas di Yogyakarta

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau