Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ucapan Terima Kasih dari Kompas.com kepada 13 Pihak yang Dukung Program Wali Asuh Mangrove

Kompas.com, 25 Oktober 2024, 19:51 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan Wali Asuh Mangrove yang melibatkan 50 karyawan internal Kompas.com telah dilaksanakan pada 10 Oktober 2024 di Pantai Pondok Bali, Desa Mayangan, Subang, Jawa Barat.

Kegiatan ini juga melibatkan sejumlah pihak yakni National Geopraphic Indonesia, Saya Pilih Bumi, West Java Conservation Trust Fund dan Yayasan Wanadri, sebagai mitra kolaborasi.

Terkait dengan kegiatan ini, manajemen Kompas.com menyampaikan terima kasih kepada 13 partner yang telah mendukung kegiatan Wali Asuh Mangrove. Dukungan diberikan dengan mengganti karangan bunga ulang tahun Kompas.com ke-29 menjadi donasi untuk program yang dijalankan ini.

Baca juga:

Adapun 13 partner yang mendukung langsung kegiatan ini yaitu:

  • Pertamina Hulu energy sejumlah 400 bibit
  • Kitabisa sejumlah 600 bibit
  • Medco energy sejumlah 600 bibit
  • Indosat Ooredoo Hutchison sejumlah 400 bibit
  • Orang Baik sejumlah 400 bibit
  • Cinema XXI sejumlah 160
  • BCA sejumlah 140 bibit
  • Universitas Media Nusantara 60 bibit
  • Tim komunikasi Grab 60 bibit
  • Kapal Api Sejumlah 40 bibit
  • MGID sejumlah 40 bibit
  • Coca-Cola sejumlah 40 bibit
  • Pembaca Kompas.com dan subcriber kompas.com+ sejumlah 176 bibit

Total bibit mangrove yang terkumpul mencapai 3.116 pohon, yang ditanam dan dipelihara untuk keberlangsungan ekosistem pesisir Pantai Pondok Bali.

"Terima kasih sebesar-besarnya atas gayung bersambutnya ajakan gerakan baik ini dapat terwujud. Semoga dapat berkolaborasi kembali di kesempatan baik lainnya, sehingga dapat memberikan dampak langsung untuk melestarikan bumi yang lebih baik," tulis manajemen Kompas.com, Jumat (25/10/2024).

Komitmen Minimalkan Dampak Emisi Karbon

Sebelum kegiatan penanaman dilaksanakan, terlebih dahulu para peserta terpilih mengikuti sesi edukasi pada 8 Oktober 2024. Pada bagian ini, para peserta mendapatkan pemahaman mengenai abrasi, emisi karbon, hingga tanaman mangrove.

Sementara itu yang tak kalah penting, setelah kegiatan penanaman, program Wali Asuh Mangrove ini juga menjalankan pemeliharaan selama dua tahun. Hal ini karena tanaman yang juga dikenal dengan nama bakau ini membutuhkan perawatan dan tidak boleh ditinggal begitu saja.

Baca juga:

Ketua Divisi Lingkungan Yayasan Wanadri, Feby Nugraha, mengatakan bahwa dua tahun merupakan batas masa kritis mangrove bisa terlewati. "Setelah dua tahun akar sudah muncul dan cukup kuat, sehingga dianggap sudah bisa mandiri," ujar Feby.

Setelah tumbuh, tanaman ini diharapkan mampu untuk menyerap karbon. Sekaligus menjadi bukti komitmen Kompas.com untuk turut membentuk lanskap media yang selaras dengan tujuan keberlanjutan.

"Hal ini membuktikan bahwa jurnalisme yang bertanggung jawab dapat berjalan seiring dengan upaya melindungi bumi," tambah manajemen Kompas.com.

Kami masih membuka kesempatan kepada para subscriber kompas.com+ yang baru akan dibundling dengan menyisihkan sebagian untuk diakumulasi menjadi bibit mangrove yang ditanam di Subang.

Bagi pembaca yang ingin mengambil peran serupa, mendapatkan pengalaman membaca berita tanpa iklan sekaligus memberikan dampak baik untuk lingkungan dengan cara klik di sini.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Guru Besar IPB Sebut Tak Tepat Kebun Sawit Penyebab Banjir Sumatera
Guru Besar IPB Sebut Tak Tepat Kebun Sawit Penyebab Banjir Sumatera
LSM/Figur
Perkuat Profesionalisme, AIIR Jadi Organisasi Profesi Investor Relations Pertama di Indonesia
Perkuat Profesionalisme, AIIR Jadi Organisasi Profesi Investor Relations Pertama di Indonesia
LSM/Figur
13 Perusahaan Dinilai Picu Banjir Sumatera, Walhi Desak Kemenhut Cabut Izinnya
13 Perusahaan Dinilai Picu Banjir Sumatera, Walhi Desak Kemenhut Cabut Izinnya
LSM/Figur
Agroforestri Karet di Kalimantan Barat Kian Tergerus karena Konversi Sawit
Agroforestri Karet di Kalimantan Barat Kian Tergerus karena Konversi Sawit
LSM/Figur
Perkebunan Sawit Tak Bisa Gantikan Hutan untuk Serap Karbon dan Cegah Banjir
Perkebunan Sawit Tak Bisa Gantikan Hutan untuk Serap Karbon dan Cegah Banjir
Pemerintah
Di Balik Kayu Gelondongan yang Terdampar
Di Balik Kayu Gelondongan yang Terdampar
LSM/Figur
Survei LinkedIn 2025 Sebut Permintaan Green Skills di Dunia Kerja Meningkat
Survei LinkedIn 2025 Sebut Permintaan Green Skills di Dunia Kerja Meningkat
Swasta
Menunda Net Zero Picu Gelombang Panas Ekstrem, Wilayah Dekat Khatulistiwa Paling Terdampak
Menunda Net Zero Picu Gelombang Panas Ekstrem, Wilayah Dekat Khatulistiwa Paling Terdampak
LSM/Figur
Guru Besar IPB Sebut Kebun Sawit di Sumatera Bisa Jadi Hutan Kembali
Guru Besar IPB Sebut Kebun Sawit di Sumatera Bisa Jadi Hutan Kembali
Pemerintah
Banjir Sumatera Jadi Pelajaran, Kalimantan Utara Siapkan Regulasi Cegah Ekspansi Sawit
Banjir Sumatera Jadi Pelajaran, Kalimantan Utara Siapkan Regulasi Cegah Ekspansi Sawit
Pemerintah
Panas Ekstrem Ganggu Perkembangan Belajar Anak Usia Dini
Panas Ekstrem Ganggu Perkembangan Belajar Anak Usia Dini
Pemerintah
Implementasi B10 Hemat Rp 100 T Per Tahun, Ini Strategi Pertamina agar Pasokan Stabil
Implementasi B10 Hemat Rp 100 T Per Tahun, Ini Strategi Pertamina agar Pasokan Stabil
BUMN
Genjot Pengumpulan Botol Plastik PET, Coca-Cola Indonesia Luncurkan Program “Recycle Me” 2025
Genjot Pengumpulan Botol Plastik PET, Coca-Cola Indonesia Luncurkan Program “Recycle Me” 2025
Swasta
KLH Janji Tindak Tegas Perusahaan yang Picu Banjir di Sumatera Utara
KLH Janji Tindak Tegas Perusahaan yang Picu Banjir di Sumatera Utara
Pemerintah
27 Harimau Sumatera Terdeteksi di Leuser, Harapan Baru untuk Konservasi
27 Harimau Sumatera Terdeteksi di Leuser, Harapan Baru untuk Konservasi
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau