Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IESR Ungkap 3 Strategi Dekarbonisasi Transportasi untuk Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca

Kompas.com - 04/11/2024, 21:59 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Institute for Essential Services Reform (IESR) mengungkapkan tiga strategi dekarbonisasi transportasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).

Analis Mobilitas Berkelanjutan IESR Rahmi Puspita Sari menyebutkan, tiga strategi dekarbonisasi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari antara lain avoid (menghindari), shift (beralih), dan improve (meningkatkan).

Dia menjelaskan, avoid adalah menghindari perjalanan yang tidak perlu, shift artinya melakukan perjalanan dengan moda transportasi rendah emisi yakni transportasi umum. Sedangkan improve berarti meningkatkan kualitas kendaraan yang digunakan, memakai motor listrik, misalnya.

Baca juga: Festival Makanan Berkelanjutan di Bali: Kurangi Jejak Karbon dengan Bahan Lokal

“Setiap orang bisa berperan dalam mengurangi emisi dengan memilih strategi yang paling cocok dengan kondisi tempat tinggal dan aktivitasnya," ujar Rahmi dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/11/2024).

Rahmi pun menekankan, untuk mendorong upaya dekarbonisasi transportasi diperlukan kolaborasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

"Pemerintah juga perlu menyediakan infrastruktur yang mengintegrasikan masyarakat dan ruang publik, misalnya membangun desain ruang kota dengan konsep transit oriented development atau TOD,” imbuh dia.

Tercatat, sektor transportasi menjadi penyumbang emisi GRK terbesar kedua di Indonesia pada 2021. IESR dalam kajian Indonesia Energy Transition Outlook (IETO) 2024 menemukan bahwa kendaraan penumpang mengeluarkan 73,1 persen dari total 150 juta ton, setara karbon dioksida yang dikeluarkan dari sektor transportasi.

Karenanya IESR menilai, pemerintah perlu membangun strategi dekarbonisasi transportasi yang menyeluruh. Upayanya sendiri yaitu penggunaan kendaraan listrik, serta optimalisasi kendaraan umum rendah emisi.

Baca juga: Konsentrasi Karbon Dioksida Melonjak 151 Persen Dibanding Era Praindustri

Solusi transportasi rendah emisi

Sementara itu, Ketua Generasi Energi Bersih (GEN-B) Jakarta Selatan Gieska Aulia Permana menyampaikan, tingginya emisi di sektor transportasi salah satunya karena masifnya pemakaian bahan bakar fosil seperti bahan bakar minyak (BBM).

Berdasarkan analisis IESR, kata Gieska, konsumsi bahan bakar fosil dari 2015-2020 cenderung meningkat hingga 1,2 juta kilo liter per tahun. Sedangkan penurunan konsuminya hanya terjadi pada 2020 akibat pandemi Covid-19.

“Penggunaan kendaraan listrik merupakan salah satu upaya menurunkan emisi. Namun penurunannya akan menjadi lebih signifikan jika sumber dayanya juga berasal dari energi terbarukan, seperti energi surya,” jelas Gieska.

Adapun IESR bekerja sama dengan GEN-B Jakarta Selatan untuk melihat praktik penerapan solusi transportasi rendah emisi. Kegiatan yang dilakukan bertajuk EnergiXplor : Menjelajahi Potensi Dekarbonisasi Transportasi Jakarta.

Baca juga: Keanekaragaman Tanaman Pertanian Bisa Tingkatkan Penyerapan Karbon oleh Tanah

Sebanyak 35 peserta yang terdiri dari perwakilan media, mahasiswa, dan komunitas mengunjungi empat lokasi antara lain PT Mobil Anak Bangsa Indonesia yang merupakan produsen kendaraan listrik buatan Indonesia, Elders Garage sebagai bengkel konversi motor listrik, Stasiun Pengisian Daya Kendaraan Listrik Gambir, serta MRT Depo Lebak Bulus.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Pemerintah Pulihkan 401 Hektare Lahan yang Ditanami Sawit di Tesso Nilo
Pemerintah Pulihkan 401 Hektare Lahan yang Ditanami Sawit di Tesso Nilo
Pemerintah
Bukan Saat SD, Krusialnya Tumbuh Kembang Anak Berada di Usia Ini…
Bukan Saat SD, Krusialnya Tumbuh Kembang Anak Berada di Usia Ini…
LSM/Figur
Raih Proper Hijau Berturut-turut, Jababeka Jadi Kawasan Industri dengan Predikat Tertinggi
Raih Proper Hijau Berturut-turut, Jababeka Jadi Kawasan Industri dengan Predikat Tertinggi
Swasta
Dukung Pendidikan Digital di Wilayah 3T, PT Surveyor Indonesia Hadirkan Lab Komputer Keliling
Dukung Pendidikan Digital di Wilayah 3T, PT Surveyor Indonesia Hadirkan Lab Komputer Keliling
Swasta
Ikut Lestarikan Lingkungan, Peruri Serahkan Bibit Pohon ke Pemkab Karawang
Ikut Lestarikan Lingkungan, Peruri Serahkan Bibit Pohon ke Pemkab Karawang
BUMN
Taktik Eropa Capai Target Iklim 2040: Beli Kredit Karbon dari Negara Berkembang
Taktik Eropa Capai Target Iklim 2040: Beli Kredit Karbon dari Negara Berkembang
Pemerintah
Bentuk Karakter Anak, Dosen IPB Ajarkan 'Ecology Funnel' bagi Para Guru dan Tenaga Pendidik
Bentuk Karakter Anak, Dosen IPB Ajarkan "Ecology Funnel" bagi Para Guru dan Tenaga Pendidik
Pemerintah
Menteri LH: Juli 2025, Pemprov DKI Harus Operasikan RDF Rorotan
Menteri LH: Juli 2025, Pemprov DKI Harus Operasikan RDF Rorotan
Pemerintah
Panas Ekstrem Serang Mental Remaja, Picu Depresi dan Kecemasan
Panas Ekstrem Serang Mental Remaja, Picu Depresi dan Kecemasan
LSM/Figur
Riau Berambisi Dapat Rp 4 Triliun dari Perdagangan Karbon
Riau Berambisi Dapat Rp 4 Triliun dari Perdagangan Karbon
Pemerintah
Dampak Jangka Panjang Kebakaran Hutan: Cemari Perairan Hingga 10 Tahun
Dampak Jangka Panjang Kebakaran Hutan: Cemari Perairan Hingga 10 Tahun
LSM/Figur
Indonesia Siap Bangun PLTN, Bagaimana Mitigasi Pembuangan Limbahnya?
Indonesia Siap Bangun PLTN, Bagaimana Mitigasi Pembuangan Limbahnya?
LSM/Figur
Kenapa Evakuasi WN Brasil di Rinjani Lama? Basarnas Ungkap Kendalanya
Kenapa Evakuasi WN Brasil di Rinjani Lama? Basarnas Ungkap Kendalanya
Pemerintah
Segenap Gerakan Kolektif Warga Jakarta Utara Kelola Sampah
Segenap Gerakan Kolektif Warga Jakarta Utara Kelola Sampah
Pemerintah
WN Brasil Jatuh di Rinjani, Menhut Pikirkan RFID hingga Pemeringkatan Gunung
WN Brasil Jatuh di Rinjani, Menhut Pikirkan RFID hingga Pemeringkatan Gunung
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau