Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2024, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Ketua Indonesia Clean Energy Forum (ICEF) Bambang Brodjonegoro mengatakan, transisi energi membutuhkan pendekatan yang adil, terarah, dan inklusif.

Menurutnya, peningkatan kapasitas energi terbarukan dan efisiensi energi memerlukan langkah nyata yang memprioritaskan kesetaraan sosial dan ekonomi.

Hal tersebut disampaikan Bambang dalam pembukaan Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2024 yang diselenggarakan oleh Institute for Essential Services Reform (IESR), ICEF, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Senin (4/11/2024).

Baca juga: Presiden Prabowo Didorong Jadikan Transisi Energi Misi Nasional

Bambang menuturkan, pendekatan transisi yang adil dan terarah perlu dilakukan secara kolaboratif, didukung oleh kebijakan yang tepat, investasi infrastruktur, penguasaan teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

"Artinya, kita perlu menyelaraskan antara kebijakan ekonomi dan energi untuk mendukung penciptaan lapangan kerja, resiliensi ekonomi dan pertumbuhan berkelanjutan, memastikan tidak seorangpun yang tertinggal dalam proses transisi energi," tutur Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi tersebut dikutip dari keterangan tertulis.

Bambang juga menegaskan transisi energi adalah peluang ekonomi bukan sebuah beban. Sehingga dapat menarik lebih banyak investasi dan menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan.

Selain itu, integrasi praktik berkelanjutan dalam ekonomi Indonesia akan mendukung agenda Asta Cita dari kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai pertumbuhan ekonomi delapan persen.

Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa berujar, pelaksanaan transisi energi yang adil dan tertata memerlukan komitmen dan kepemimpinan yang kuat.

Baca juga: Dana Infrastruktur Transisi Energi Terkumpul 215 Miliar Dollar AS Sejak 2014

Hal tersebut diperlukan agar pemangku kepentingan mengambil langkah nyata dalam meningkatkan bauran energi terbarukan, melaksanakan efisiensi energi, membangun kolaborasi lintas sektor, serta mengatasi hambatan-hambatan investasi untuk mencapai target nasional.

Di satu sisi, peningkatan bauran energi terbarukan membutuhkan peningkatan investasi yang akan meningkatkan kontribusi pada pertumbuhan 8 persen yang menjadi target Prabowo.

"Selain itu, adanya target yang jelas dan peningkatan permintaan teknologi energi bersih dalam negeri akan mendorong minat investasi pada manufaktur industri teknologi energi bersih jika didukung kebijakan dan regulasi yang memadai," jelas Fabby.

Dia menambahkan, pertumbuhan industri manufaktur domestik ini akan menyumbang pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, ketersediaan energi bersih juga dapat menjadi daya tarik untuk investasi hilirisasi maupun industri manufaktur lainnya.

Baca juga: Kagama: Perlu Penguatan Aspek Hukum untuk Wujudkan Transisi Energi

"Untuk itu, pemerintah perlu menyelaraskan perencanaan pembangunan, menyelaraskan kebijakan transisi energi dengan kebijakan industri dan juga peningkatan kualitas SDM," papar Fabby.

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani mengakui, investasi energi terbarukan di Indonesia masih perlu ditingkatkan.

Berdasarkan proyek energi terbarukan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, terdapat peluang investasi sebesar 15,9 miliar dollar AS.

Eniya menambahkan, pemerintah berupaya menarik investasi ini dengan menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No 11 Tahun 2024 serta Peraturan Menteri Perindustrian No 33 Tahun 2024.

Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur energi terbarukan sambil membangun industri energi terbarukan dalam negeri.

Baca juga: CSIS: Ada Banyak Tantangan dalam Capai Target Transisi Energi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Kafe Reparasi Menjamur di Inggris, Gaya Hidup Berkelanjutan dengan Perbaiki Barang

Kafe Reparasi Menjamur di Inggris, Gaya Hidup Berkelanjutan dengan Perbaiki Barang

LSM/Figur
Citra Satelit Bisa Bantu Lindungi Hutan Pesisir dari Perubahan Iklim

Citra Satelit Bisa Bantu Lindungi Hutan Pesisir dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Selain Setop Impor Sampah Plastik, Pemerintah Bakal Perketat Impor Sampah Kertas

Selain Setop Impor Sampah Plastik, Pemerintah Bakal Perketat Impor Sampah Kertas

Pemerintah
Transisi Energi Berkeadilan Jadi Prinsip Utama Target Net Zero Emissions

Transisi Energi Berkeadilan Jadi Prinsip Utama Target Net Zero Emissions

Pemerintah
Transisi Energi Perlu Berlangsung Secara Adil dan Terarah

Transisi Energi Perlu Berlangsung Secara Adil dan Terarah

LSM/Figur
Kementerian ESDM Bakal Terapkan B100 Secara Bertahap

Kementerian ESDM Bakal Terapkan B100 Secara Bertahap

Pemerintah
IESR Ungkap 3 Strategi Dekarbonisasi Transportasi untuk Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca

IESR Ungkap 3 Strategi Dekarbonisasi Transportasi untuk Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca

Pemerintah
Unesco Sebut 251 Juta Anak di Seluruh Dunia Masih Putus Sekolah

Unesco Sebut 251 Juta Anak di Seluruh Dunia Masih Putus Sekolah

Pemerintah
Kenapa Salju Tak Kunjung Turun di Gunung Fuji Jepang? Ini Penjelasannya

Kenapa Salju Tak Kunjung Turun di Gunung Fuji Jepang? Ini Penjelasannya

Pemerintah
Mobil Balap Inggris di Event BTCC Pakai 100 Persen Bahan Bakar Berkelanjutan

Mobil Balap Inggris di Event BTCC Pakai 100 Persen Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Eropa Catat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 8,3 Persen pada 2023

Eropa Catat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 8,3 Persen pada 2023

Pemerintah
Tahun Depan, Periksa Payudara Gratis Bagi yang Berulang Tahun

Tahun Depan, Periksa Payudara Gratis Bagi yang Berulang Tahun

Pemerintah
Ratusan Peserta Antusias Ikuti Plogging di LMF 2024

Ratusan Peserta Antusias Ikuti Plogging di LMF 2024

Pemerintah
Perubahan Iklim Disebut Picu 10 Peristiwa Cuaca Ekstrem dalam 2 Dekade Terakhir

Perubahan Iklim Disebut Picu 10 Peristiwa Cuaca Ekstrem dalam 2 Dekade Terakhir

LSM/Figur
Kota-kota Besar Dunia Terancam Bencana Iklim, Jakarta dan Surabaya Termasuk

Kota-kota Besar Dunia Terancam Bencana Iklim, Jakarta dan Surabaya Termasuk

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau