KOMPAS.com - Tahun 2024 hampir dapat dipastikan menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah sejak pencatatan dilakukan pada 1850-an.
Selama Januari hingga Oktober 2024, suhu rata-rata global lebih panas 0,71 derajat celsius dibandingkan temperatur rata-rata tahun 1991 hingga 2020.
Bahkan, suhu rata-rata Januari hingga Oktober 2024 lebih tinggi 0,16 derajat celsius dibandingkan 10 bulan pertama tahun 2023.
Baca juga: 10 Kota Terpanas di Indonesia Hari Ini, Sumbawa 37,4 Derajat Celsius
Temuan tersebut mengemuka berdasarkan analisis terbaru dari lembaga pemantau perubahan iklim bentukan Uni Eropa, Copernicus Climate Change Service (C3S).
"Setelah 10 bulan di tahun 2024, kini hampir dapat dipastikan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat," kata Wakil Direktur C3S Samantha Burgess dikutip dari siaran pers, Kamis (7/11/2024).
Untuk diketahui, suhu rata-rata global pada 2023 tercatat naik 1,48 derajat celsius dibandingkan periode praindustri tahun 1850-1900.
Di sisi lain, C3S memprediksi suhu rata-rata global pada 2024 bisa naik 1,62 derajat celsius dibandingkan periode praindustri.
Padahal, dunia sepakat untuk membatasi suhu Bumi tidak naik di atas 1,5 derajat celsius berdasarkan Perjanjian Paris.
Upaya untuk membatasi pemanasan global agar tidak melampaui 1,5 derajat celsius merupakan salah satu tujuan utama Perjanjian Paris.
"Hal ini menandai tonggak sejarah baru dalam catatan suhu global dan harus menjadi katalis untuk meningkatkan ambisi untuk KTT Iklim mendatang, COP29," tutur Burgess.
C3S juga mengungkapkan, Oktober 2024 menjadi Oktober paling panas kedua setelah Oktober 2023.
Suhu rata-rata global selama Oktober 2024 menurut pemantauan C3S adalah 15,25 derajat celsius.
Temperatur tersebut lebih tinggi 0,80 derajat celsius dibandingkan suhu rata-rata bulan Oktober pada periode 1991 sampai 2020.
Suhu rata-rata Oktober 2024 bahkan lebih tinggi 1,65 derajat celsius dibandingkan era praindustri.
Kondisi tersebut menjadikan Oktober 2024 bulan ke-15 dari 16 bulan terakhir di mana suhu rata-rata global telah melampaui 1,5 derajat celsius.
Baca juga: Pecahkan Rekor Lagi, Bumi Alami 3 Hari Terpanas Sepanjang Sejarah
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya