KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menyebut, pemadaman serentak di Jakarta menyebabkan penurunan 66,49 ton emisi karbon dioksida.
Pemadaman juga menghemat konsumsi listrik hingga 83 megawatt (MWh), berdasarkan selisih beban listrik pukul 20.30 WIB-21.30 WIB.
"Realisasi aksi pemadaman lampu tanggal 9 November 2024 berdampak pada penghematan ekonomi sebesar Rp 120 juta, hingga penurunan emisi karbon (CO2) sebesar 66,49 ton," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto dalam keterangannya, Senin (11/11/2024).
Baca juga:
Asep menyampaikan bahwa telah dilakukan tiga kali aksi pemadaman lampu serentak sepanjang 2024. Dalam rangka Hari Bumi, 27 april 2024 tercatat pemadaman berdampak pada penghematan listrik sebesar 83 MWh.
Kemudian terjadi penghematan ekonomi Rp 120 juta, dan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 70,67 ton karbon dioksida.
"Pada 29 Juni 2024, dalam rangka Hari Lingkungan Hidup, terjadi penghematan listrik sebesar 69 MWh, penghematan ekonomi sebesar Rp 100 juta dan penurunan emisi GRK sebesar 59.03 ton karbon dioksida," papar Asep.
Hal ini mengacu pada Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 14 Tahun 2021 yang menagamantlan soal aksi pemadaman lampu tiga kali per tahun dalam rangka sosialisasi aksi hemat energi dan pengurangan emisi karbon. Selain itu, merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Cinta Puspa dan Satwa Nasional Tahun 2024.
"Diharapkan aksi ini tidak hanya mendorong masyarakat untuk mematikan lampu pada waktu yang disepakati, namun secara jangka panjang dapat memantik kesadaran masyarakat untuk menerapkan perilaku hemat energi dalam kehidupan sehari-hari," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh, Sabtu (9/11/2024).
Baca juga: Pertamina Pangkas Emisi 1,2 Juta Ton Karbon Dioksida, 110 Persen dari Target
Pemadaman lampu serentak, lanjut dia, diharapkan dapat mengurangi konsumsi energi listrik, emisi karbon, serta memberikan dampak positif bagi lingkungan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya