Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Makan Tak Sehat Sebabkan Kerugian 8 Triliun Dollar AS Per Tahun

Kompas.com - 13/11/2024, 12:11 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Laporan terbaru mengungkap sebagian besar biaya tersembunyi dari sistem agrifood di seluruh dunia berasal dari dampak kesehatan yang terkait dengan penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Hidden cost atau biaya tersembunyi adalah biaya tambahan yang tidak langsung terlihat namun dapat muncul kemudian.

Laporan State of Food and Agriculture (SOFA) menyebut bahwa biaya tersembunyi untuk menghasilkan makanan dari pertanian hingga meja makan berjumlah sekitar 12 triliun dollar AS setiap tahunnya.

Baca juga:

Namun dari jumlah itu, sekitar 70 persen atau 8 triliun dollar AS menjadi biaya tersembunyi yang dihasilkan dari pola makan tidak sehat dan terkait dengan PTM. Jumlah itu melebihi biaya yang terkait dengan kerusakan lingkungan dan kesenjangan sosial.

Mengutip laman resmi United Nations Selasa (12/11/2024) peneliti menggunakan akuntansi biaya sebenarnya untuk mengungkap berbagai macam biaya dan manfaat yang terkait dengan produksi, distribusi, dan konsumsi pangan.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Termasuk dengan biaya dan manfaat tersembunyi yang tidak tercermin dalam harga pasar.

Laporan tersebut kemudian merinci bagaimana biaya tersembunyi global dalam sistem agrifood yang lebih terindustrialisasi sebagian besar didorong oleh biaya tersembunyi yang terkait dengan kesehatan, diikuti oleh biaya tersembunyi lingkungan.

Sebanyak 13 faktor risiko diet pun berhasil diidentifikasi saat memeriksa biaya tersembunyi terkait dengan kesehatan.

Itu meliputi tidak cukup mengonsumsi biji-bijian utuh, buah-buahan, dan sayuran, konsumsi natrium yang berlebihan, dan asupan daging merah serta lahan yang tinggi.

Lebih lanjut, laporan juga mengungkap dampak lingkungan dari praktik pertanian yang tidak berkelanjutan turut berkontribusi besar terhadap beban biaya tersembunyi.

Biaya yang terkait dengan emisi gas rumah kaca, limpasan nitrogen, perubahan penggunaan lahan, dan polusi air sangat tinggi di negara-negara dengan sistem agrifood yang beragam mencapai sekitar 720 miliar dollar AS.

Baca juga:

Meskipun sistem agrifood yang terindustrialisasi menghadapi biaya lingkungan yang signifikan, negara-negara yang menghadapi krisis iklim berkepanjangan menanggung biaya lingkungan relatif tertinggi atau setara dengan 20 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) mereka.

Sementara itu, kemiskinan, kekurangan gizi, dan biaya sosial lainnya, paling umum terjadi di sistem agrifood tradisional dan yang terkena dampak krisis berkepanjangan, masing-masing mewakili delapan dan 18 persen dari PDB mereka.

SOFA 2024 menyerukan tindakan kolektif untuk mengubah sistem agrifood dan menjadikannya lebih berkelanjutan, tangguh, inklusif, dan efisien.

Direktur Jenderal FAO Dongyu Qu menekankan bahwa perubahan ini sangat penting untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Pilihan yang kita buat sekarang, prioritas yang kita tetapkan, dan solusi yang kita terapkan akan menentukan masa depan kita bersama,” katanya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Perusahaan Sawit Didenda Rp 282 Miliar Atas Kasus Kebakaran Lahan
Perusahaan Sawit Didenda Rp 282 Miliar Atas Kasus Kebakaran Lahan
Pemerintah
KKP Targetkan Produksi Ikan Naik Usai Revitalisasi Tambak Pantura
KKP Targetkan Produksi Ikan Naik Usai Revitalisasi Tambak Pantura
Pemerintah
DLH Jabar Denda Rp 3,5 Miliar Perusahaan yang Cemari Sungai Citarum
DLH Jabar Denda Rp 3,5 Miliar Perusahaan yang Cemari Sungai Citarum
Pemerintah
Kemenhut Dapat Dana Rp 4,93 Triliun, Terbesar untuk Konservasi SDA dan Ekosistem
Kemenhut Dapat Dana Rp 4,93 Triliun, Terbesar untuk Konservasi SDA dan Ekosistem
Pemerintah
Cegah Banjir di Jabodetabek, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca 24 Jam
Cegah Banjir di Jabodetabek, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca 24 Jam
Pemerintah
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Swasta
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
BUMN
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Pemerintah
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Pemerintah
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
LSM/Figur
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
LSM/Figur
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Pemerintah
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau