Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/09/2024, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Selain dari pemerintah, pembiayaan dari pihak swasta dibutuhkan untuk mencapai target netralitas karbon atau net zero emission (NZE).

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Eniya Listiani Dewi dalam sesi pleno Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta, Jumat (6/9/2024).

"Dan itu harus dibangun benar ekosistemnya. Nah secara finance (keuangan) juga, secara dukungan industri juga harus masuk," kata Eniya, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Jaga Ketahanan Energi sambil Capai NZE, Ini Strategi Pertamina

Di sektor energi, Eniya memberikan contoh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang membutuhkan investasi senilai 40 miliar dollar AS sampai 2033 untuk membangun jaringan transmisi.

Itu baru jaringan listrik. Bila ditambah pembangkit, dibutuhkan investasi senilai 80 miliar dollar AS sampai 2030 sesuai Rancangan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

"Nah ini kalau dibilang berarti kita perlu sekitar Rp 1.600-an triliun," jelas Eniya.

Menimbang kebutuhan pembiayaan dengan nilai jumbo tersebut, dia menilai peran industri dalam negeri sangat dibutuhkan.

Baca juga: Energi Ramah Lingkungan Jadi Fondasi RI Capai NZE

Selain dukungan finansial, Eniya juga menekankan perlunya sinergi dengan industri lokal.

Dia mengingatkan, investasi yang datang dari luar negeri harus tetap mendorong penggunaan produk dalam negeri dengan tetap selaras mengikuti regulasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Eniya juga membeberkan, saat ini Kementerian ESDM bersama Kementerian Perindustrian tengah merumuskan peta jalan industri yang akan menjadi panduan bagi keterlibatan sektor industri dalam mendukung transisi energi.

Baca juga: Dampak Positif Tercapainya NZE bagi Manusia dan Bumi

Pada kesempatan yang sama, Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas Ervan Maksum menyampaikan kesiapan ekosistem, termasuk infrastrukturnya, menjadi hal penting untuk menunjang progres transisi energi.

Kolaborasi antara pemerintah dan industri diharapkan dapat mempercepat pencapaian target NZE sambil tetap mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

"Jadi kita juga melihat beberapa infrastruktur yang lainnya. Kita enggak mungkin membangun jalan tol 2.000 lebih tanpa buat ekosistem yang bagus," kata Ervan.

Baca juga: Mengenal NZE: Pengertian dan Penting Mencapainya

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau