Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISO Luncurkan Prinsip untuk Kinerja dan Pelaporan ESG

Kompas.com - 19/11/2024, 15:10 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber ESG Today

KOMPAS.com - Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) meluncurkan Prinsip Implementasi ESG ISO.

Itu adalah serangkaian panduan baru yang ditunjukkan untuk memungkinkan perusahaan di seluruh dunia meningkatkan integrasi, kinerja, pengukuran, dan pelaporan ESG.

Menurut ISO, prinsip-prinsip baru tersebut dirilis karena perusahaan menghadapi pengawasan ESG yang makin ketat dan terdapat peningkatan substansial dalam peraturan ESG, termasuk salah satunya CSRD Uni Eropa.

Sementara itu pelaporan keberlanjutan terus mengalami ketidakkonsistenan dan variasi di berbagai yuridiksi, ukuran perusahaan, dan sektor, dengan panduan yang ditujukan untuk memungkinkan pelaporan yang lebih konsisten.

Baca juga:

Lebih lanjut, mengutip ESG Today, Selasa (19/11/2024) ISO mengatakan bahwa prinsip-prinsip standarisasi baru tersebut berlaku untuk organisasi mulai dari bisnis kecil hingga perusahaan multinasional, konsultan ESG, akademisi, lembaga penelitian dan LSM.

"Prinsip-prinsip tersebut dirancang untuk mendukung praktik keberlanjutan yang efektif dan transparan melalui struktur standar yang menyediakan semua informasi yang dibutuhkan organisasi untuk mencapai ambisi ESG mereka," tulis ISO dalam pernyataannya.

Menurut ISO, prinsip-prinsip baru tersebut dirancang untuk mendukung pengelolaan kinerja ESG, meningkatkan pengukuran dan pelaporan berdasarkan kerangka pengungkapan yang ada untuk memungkinkan konsistensi, keterbandingan, dan keandalan pelaporan dan praktik ESG secara global.

Selain itu, prinsip juga memfasilitasi interoperabilitas dengan menyelaraskan dengan standar pelaporan yang ada, dan mempromosikan konsistensi global, untuk memungkinkan komunikasi yang jelas tentang upaya keberlanjutan.

Lebih lanjut ISO juga menyebut panduan tersebut akan menyediakan struktur untuk membantu organisasi mengintegrasikan persyaratan ESG yang ada, menetapkan KPI, dan menilai kematangan dalam praktik ESG mereka.

“Prinsip-prinsip implementasi ESG ISO akan menumbuhkan budaya ESG yang langgeng yang akan memberikan nilai nyata bagi organisasi, pemerintah, investor, dan konsumen. Panduan ini akan membantu mempercepat penerapan praktik bisnis berkelanjutan, yang menguntungkan berbagai komunitas dan lingkungan,” ungkap Sergio Mujica, Sekretaris Jenderal, ISO.

Baca juga:

Prinsip ISO sendiri dikembangkan bersama dengan badan-badan standar nasional termasuk British Standards Institution (BSI), Standards Council of Canada (SCC), dan Brazilian Association of Technical Standards (ABNT), dan menggabungkan masukan dari lebih dari 1.900 pakar industri di seluruh dunia.

“Saya senang bahwa BSI telah memimpin pengembangan Prinsip-prinsip Implementasi ini untuk membantu organisasi menanamkan ESG dengan cara yang terukur dan konsisten," papar  Susan Taylor Martin, Kepala Eksekutif di BSI.

"Hal ini dapat membantu masyarakat mendorong perubahan nyata di berbagai bidang termasuk emisi, perlindungan keanekaragaman hayati, memobilisasi investasi hijau dan mendorong inklusivitas, dan pada akhirnya dapat membantu mempercepat kemajuan menuju masyarakat yang adil dan dunia yang berkelanjutan,” tambahnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kemarau tetapi Hujan, BMKG Minta Petani Cerdas Kelola Air
Kemarau tetapi Hujan, BMKG Minta Petani Cerdas Kelola Air
Pemerintah
Dekarbonisasi Buka Peluang Indonesia Pimpin Industri Semen Hijau
Dekarbonisasi Buka Peluang Indonesia Pimpin Industri Semen Hijau
LSM/Figur
Kisah Perempuan Dayak Melawan Dampak Tambang dengan Cabai
Kisah Perempuan Dayak Melawan Dampak Tambang dengan Cabai
Pemerintah
Ulang Tahun Jakarta, Harapan Anak Muda untuk Kota Ramah Kaki, Hati, dan Paru
Ulang Tahun Jakarta, Harapan Anak Muda untuk Kota Ramah Kaki, Hati, dan Paru
LSM/Figur
KLH Tindak TPA Ilegal, Tersangka Divonis 5 Tahun dan Denda Rp 3 Miliar
KLH Tindak TPA Ilegal, Tersangka Divonis 5 Tahun dan Denda Rp 3 Miliar
Pemerintah
Tambah Usia, Tambah Hijau: Jakarta Bisa Adopsi Hutan Vertikal dan Pajak Karbon Warga
Tambah Usia, Tambah Hijau: Jakarta Bisa Adopsi Hutan Vertikal dan Pajak Karbon Warga
LSM/Figur
Tingkatkan Akses Air Bersih, Germany Brilliant Renovasi Fasilitas Sanitary Masjid Atta’awun
Tingkatkan Akses Air Bersih, Germany Brilliant Renovasi Fasilitas Sanitary Masjid Atta’awun
Swasta
Perubahan Iklim Pangkas Panen Global Meski Petani Sudah Beradaptasi
Perubahan Iklim Pangkas Panen Global Meski Petani Sudah Beradaptasi
LSM/Figur
Cuma 4 dari 30 Perusahaan Tuna Laporkan Tangkapan, Bahayakan Keberlanjutan
Cuma 4 dari 30 Perusahaan Tuna Laporkan Tangkapan, Bahayakan Keberlanjutan
LSM/Figur
Isu Emisi Karbon Tenggelam
Isu Emisi Karbon Tenggelam
Pemerintah
Lahan Bekas Tambang Solusi Pembiayaan Pembangunan PLTS
Lahan Bekas Tambang Solusi Pembiayaan Pembangunan PLTS
LSM/Figur
Viral Busa Muncul di Kanal Banjir Timur Jakut, DLH DKI Cek Sampel Air
Viral Busa Muncul di Kanal Banjir Timur Jakut, DLH DKI Cek Sampel Air
Pemerintah
Bioteknologi Kurangi Emisi Pertanian, Selamatkan 231 Juta Hektar Lahan
Bioteknologi Kurangi Emisi Pertanian, Selamatkan 231 Juta Hektar Lahan
LSM/Figur
Terancam Punah, Kakatua Jambul Kuning Pulau Moyo Dipantau dengan Camera Trap
Terancam Punah, Kakatua Jambul Kuning Pulau Moyo Dipantau dengan Camera Trap
Pemerintah
Mengurai Jejak Pohon, Begini Kiprah 2 Perempuan Peneliti di Garis Depan Forensik Kayu Indonesia
Mengurai Jejak Pohon, Begini Kiprah 2 Perempuan Peneliti di Garis Depan Forensik Kayu Indonesia
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau