Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peta Bencana Diluncurkan untuk Bantu Nelayan Tradisional

Kompas.com - 26/11/2024, 18:32 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Yayasan Peta Bencana dan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) meluncurkan chatbot berbasis artificial intelligence (AI), Petabencana.id, untuk nelayan tradisional.

Ketua Umum KNTI Dani Setiawan menjelaskan, kerja sama dilakukan guna meningkatkan mitigasi bencana, kesiapsiagaan, hingga adaptasi perubahan iklim bagi komunitas pesisir dan nelayan.

Selain itu, peta ini disusun agar nelayan kecil dan tradisional, pembudidaya, petambak tradisional, pengolah serta pemasar hasil kelautan, bisa beradaptasi dengan perubahan iklim.

Baca juga:

“Banyak persoalan yang timbul dari adanya perubahan iklim, di antaranya terkait dengan bencana alam yang kerap dialami oleh nelayan. Baik nelayan ketika berusaha di laut maupun nelayan ketika di permukimannya," ujar Dani dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11/2024).

Dia menyampaikan bahwa banjir rob kerap melanda permukiman nelayan. Karena itu, platform Petabencana.id dapat memetakan bencana tersebut.

“Adanya rob menambah beban perempuan pesisir. Karena, selain merendam rumah dan jalan, rob juga sering kali menjadi penghambat perempuan pesisir memproduksi olahan hasil kelautan perikanan," ucap Dani.

Nelayan juga dapat melapor pada Petabencana.id bila mengalami kecelakaan di laut. Sementara itu, Direktur Yayasan Peta Bencana Nashin Mahtani ingin informasi bencana, mudah diakses dan dapat menyelamatkan banyak orang.

“Bermitra dengan KNTI memungkinkan kami memperluas jangkauan platform kami kepada nelayan tradisional Indonesia, memastikan mereka yang paling berisiko dapat membuat keputusan yang tepat selama bencana dan beradaptasi terhadap perubahan iklim," ucap Nashin.

Peta Bencana dan KNTI hendak memperkuat kesiapsiagaan bencana, melindungi mata pencaharian pesisir, dan mempromosikan solusi berkelanjutan melalui teknologi yang terbuka untuk umum.

Pihaknya menyebut, kerja sama mencakup beberapa hal, antara lain peningkatan kesiapsiagaan, kesadaran bencana bagi nelayan tradisional, dan komunitas pesisir melalui kampanye edukasi bagi komunitas.

Baca juga: Lestarikan Acara Petik Laut Tahunan, Avian Warnai 500 Kapal Nelayan

Kemudian memberikan informasi bencana secara real-time kepada nelayan, memastikan langkah evakuasi, serta mitigasi dapat dilakukan tepat waktu selama keadaan darurat

Mendukung upaya adaptasi perubahan iklim dengan mengintegrasikan pengetahuan tradisional, dan wawasan berbasis data untuk membangun ketahanan jangka panjang di wilayah pesisir.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Habis Pesta HUT TNI di Monas, 2.100 Petugas Angkut 126,6 Ton Sampah
Habis Pesta HUT TNI di Monas, 2.100 Petugas Angkut 126,6 Ton Sampah
Pemerintah
Investor Desak Uni Eropa Segera Terapkan Aturan Emisi Metana
Investor Desak Uni Eropa Segera Terapkan Aturan Emisi Metana
Swasta
Norwegia Cetak Sejarah, Jadi yang Pertama Kubur Emisi Karbon ke Bawah Laut
Norwegia Cetak Sejarah, Jadi yang Pertama Kubur Emisi Karbon ke Bawah Laut
Pemerintah
Mari Elka Pangestu: 80 Persen Duit Transisi Energi Harus dari Luar APBN
Mari Elka Pangestu: 80 Persen Duit Transisi Energi Harus dari Luar APBN
LSM/Figur
Langkah Mundur Aksi Iklim, Aliansi Perbankan Net-Zero Global Bubar
Langkah Mundur Aksi Iklim, Aliansi Perbankan Net-Zero Global Bubar
Pemerintah
Rombak Pola Makan Global Bisa Selamatkan 15 Juta Jiwa Per Tahun
Rombak Pola Makan Global Bisa Selamatkan 15 Juta Jiwa Per Tahun
Pemerintah
Lindungi Ekosistem TN Gunung Rinjani, Proklim Mart Raih Lestari Awards 2025
Lindungi Ekosistem TN Gunung Rinjani, Proklim Mart Raih Lestari Awards 2025
LSM/Figur
Booming AI dan Pusat Data Picu Peningkatan Polusi PFAS
Booming AI dan Pusat Data Picu Peningkatan Polusi PFAS
Pemerintah
Transisi Energi Barang Siapa Sih? IESR Minta Presiden Tunjuk Komandonya
Transisi Energi Barang Siapa Sih? IESR Minta Presiden Tunjuk Komandonya
LSM/Figur
Di Lestari Summit 2025, Astra Beberkan Komitmen Penguatan Ketahanan Desa
Di Lestari Summit 2025, Astra Beberkan Komitmen Penguatan Ketahanan Desa
BrandzView
Penemu 4G: Perubahan Iklim hingga AI Jadi Tantangan Global Masa Depan
Penemu 4G: Perubahan Iklim hingga AI Jadi Tantangan Global Masa Depan
LSM/Figur
Hiu Paus Terdampar di Bekasi, Warga Kafani sebagai Penghormatan
Hiu Paus Terdampar di Bekasi, Warga Kafani sebagai Penghormatan
LSM/Figur
Asa Akhmad Sobirin, Kembali ke Desa untuk Sejahterakan Petani Nira Kelapa
Asa Akhmad Sobirin, Kembali ke Desa untuk Sejahterakan Petani Nira Kelapa
LSM/Figur
Peringati Hari Sungai Sedunia, PLN dan KLH Gelar Aksi Bersih di DAS Ciliwung
Peringati Hari Sungai Sedunia, PLN dan KLH Gelar Aksi Bersih di DAS Ciliwung
BUMN
Tanamkan Prinsip HAM dalam Bisnis, PT Merdeka Copper Gold Raih Penghargaan Lestari Award 2025
Tanamkan Prinsip HAM dalam Bisnis, PT Merdeka Copper Gold Raih Penghargaan Lestari Award 2025
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau