Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/11/2024, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Program konservasi dapat berjalan beriringan dengan kegiatan ekonomi daerah, termasuk wisata.

Hal tersebut disampaikan Vice President Program Konservasi Indonesia Fitri Hasibuan, sebagaimana dilansir Antara, Senin (25/11/2024).

Ia mencontohkan salah satu pendampingan yang dilakukan pihaknya yakni di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, lewat kegiatan pariwisata.

Baca juga: Masyarakat Adat Perlu Dilibatkan untuk Optimalkan Upaya Konservasi

"Kami mendapati bagaimana pelestarian alam tidak mengurangi dampak ekonomi melainkan memunculkan ekonomi baru yang menguntungkan masyarakat," ujar Fitri.

Hal itu berkaca pada program konservasi yang membawa dampak ekonomi yang terlihat pada pertumbuhan penginapan di kawasan Raja Ampat yang pesat. 

Dari 50 kepala keluarga (KK), tercatat sedikitnya terdapat 15 KK yang telah memiliki penginapan dengan tiga hingga tujuh kamar yang dibanderol sekitar Rp 550.000 per malam.

Selain itu, lewat pendekatan berkelanjutan yang melibatkan masyarakat dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, diperkirakan ada keuntungan hingga 155 juta dollar AS untuk Indonesia.

Baca juga: Energi Terbarukan di Pulau Bando Bisa Dicontoh Kawasan Konservasi Lain

Kegiatan pendekatan berkelanjutan yakni mengurangi aktivitas merusak lingkungan, termasuk dalam kegiatan wisata dan agroforestri.

Fitri berujar, dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan, dibutuhkan estimasi biaya sebesar 72 juta dollar AS.

Pendanaan itu dapat dihadirkan tak hanya dari pemerintah, namun juga kolaborasi berbagai pihak untuk merealisasikan berbagai kegiatan transisi seperti agroforestri, perhutanan sosial, pariwisata dan lainnya.

Baca juga: Kesehatan Terumbu Karang di Papua Barat Dimonitor untuk Jaga Kelestarian Kawasan Konservasi

Selain itu, upaya konservasi yang mampu menghadirkan keuntungan masyarakat adalah program kelapa sawit berkelanjutan di Tapanuli Selatan lewat peningkatan produktivitas dan kredit Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Pihaknya mengeklaim, pendampingan yang dilakukan mampu meningkatkan produksi hingga 10-20 persen.

"Melalui pendampingan sawit berkelanjutan yang kami lakukan kepada beberapa kelompok petani di sana, saat ini mereka telah merasakan peningkatan produksi dan memegang kredit RSPO mencapai lebih dari Rp 3 miliar," jelas Fitri

Baca juga: Konservasi Lingkungan Berpotensi Tingkatkan 10 Persen Populasi Ikan di Terumbu Karang

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dampak 8.000 Tahun Aktivitas Manusia: Hewan Liar Mengecil, Hewan Ternak Membesar
Dampak 8.000 Tahun Aktivitas Manusia: Hewan Liar Mengecil, Hewan Ternak Membesar
Pemerintah
Peta Global Ungkap Wilayah Laut Paling Terancam Sampah Plastik
Peta Global Ungkap Wilayah Laut Paling Terancam Sampah Plastik
LSM/Figur
WMO Prediksi Suhu Bumi Meningkat Lagi hingga November 2025
WMO Prediksi Suhu Bumi Meningkat Lagi hingga November 2025
Pemerintah
Teliti Mikropastik di Laut Indonesia, BRIN Gelar Eskpedisi Selama 31 Hari
Teliti Mikropastik di Laut Indonesia, BRIN Gelar Eskpedisi Selama 31 Hari
Pemerintah
Sony akan Pangkas Emisi Rantai Pasokan Sebesar 25 Persen dalam Lima Tahun
Sony akan Pangkas Emisi Rantai Pasokan Sebesar 25 Persen dalam Lima Tahun
Swasta
Dukungan Aksi Iklim Sering Diremehkan, Bisa Hambat Perubahan Penting
Dukungan Aksi Iklim Sering Diremehkan, Bisa Hambat Perubahan Penting
LSM/Figur
Inisiatif Bank DBS Bantu Indonesia Hadapi Tantangan Sosial Ekonomi, dari Siapkan Talenta Digital hingga Dukung Wirausaha
Inisiatif Bank DBS Bantu Indonesia Hadapi Tantangan Sosial Ekonomi, dari Siapkan Talenta Digital hingga Dukung Wirausaha
BrandzView
Masyarakat Adat Enggros Papua Mulai Budi Daya Ikan Nila di Air Laut
Masyarakat Adat Enggros Papua Mulai Budi Daya Ikan Nila di Air Laut
LSM/Figur
Menteri LH: Emisi Energi Naik hingga 2035, Pertambangan Mutlak Berkelanjutan
Menteri LH: Emisi Energi Naik hingga 2035, Pertambangan Mutlak Berkelanjutan
Pemerintah
Kakatua Tanimbar, Spesies Cerdas Asal Maluku yang Populasinya Kian Terancam
Kakatua Tanimbar, Spesies Cerdas Asal Maluku yang Populasinya Kian Terancam
Pemerintah
IPB dan Kemenhut Bangun Pusat 'Bayi Tabung' untuk Satwa Liar yang Terancam Punah
IPB dan Kemenhut Bangun Pusat "Bayi Tabung" untuk Satwa Liar yang Terancam Punah
Pemerintah
Krisis Iklim, PLTS Berpotensi Kurangi Emisi 6 Juta Ton CO2 per Tahun
Krisis Iklim, PLTS Berpotensi Kurangi Emisi 6 Juta Ton CO2 per Tahun
LSM/Figur
Aliansi PKTA Desak Hentikan Kekerasan pada Anak, Soroti Meninggalnya Pelajar dalam Aksi 29 Agustus
Aliansi PKTA Desak Hentikan Kekerasan pada Anak, Soroti Meninggalnya Pelajar dalam Aksi 29 Agustus
LSM/Figur
Kemenhut-IPB Kembangkan Teknologi Reproduksi untuk Konservasi Satwa Dilindungi
Kemenhut-IPB Kembangkan Teknologi Reproduksi untuk Konservasi Satwa Dilindungi
Pemerintah
Proyek PLTS untuk Koperasi Merah Putih, IESR Ingatkan Risiko Mangkrak
Proyek PLTS untuk Koperasi Merah Putih, IESR Ingatkan Risiko Mangkrak
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau