Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Bakal Ubah Kota demi Udara yang Lebih Bersih

Kompas.com - 03/12/2024, 21:17 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Singapura mengumumkan rencana jangka panjang yang ditujukan untuk mengurangi polusi udara secara drastis pada tahun 2050.

Strategi Pembangunan Rendah Emisi Jangka Panjangnya adalah bagian penting dari upaya berkelanjutan negara tersebut untuk memangkas polutan lingkungan yang berbahaya.

Upaya yang dilakukan untuk memenuhi tujuan lingkungan itu, yakni dengan melakukan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan berdasarkan penggunaan teknologi inovatif.

Baca juga:

Dikutip dari The Cool Down, Selasa (3/12/2024) salah satu teknologi yang rencananya akan dieksplorasi adalah tenaga hidrogen.

Selain panas, air adalah satu-satunya produk sampingan dari penggunaan hidrogen dalam sel bahan bakar, menjadikannya sumber energi yang bersih saat bahan bakar digunakan untuk menghasilkan listrik.

Teknologi lain yang dieksplorasi adalah penangkap karbon, sebuah proses yang memerangkap karbon dioksida yang berbahaya agar tidak masuk ke atmosfer dan menjaga udara tetap bersih.

Singapura juga meluncurkan inisiatif GreenGov.SG, yang bertujuan agar lembaga publik mengurangi polusi yang dihasilkan secara signifikan pada tahun 2030 dan mencapai emisi nol bersih sekitar tahun 2045.

Upaya ini penting tidak hanya untuk mendorong upaya kolektif guna meningkatkan kualitas udara, tetapi juga untuk menjadi contoh bagi negara lain.

Baca juga:

Pemerintah Singapura sendiri telah menekankan bahwa bisnis dan individu sama-sama perlu berkolaborasi untuk mewujudkan visi ini.

Lebih lanjut, sebuah survei mengungkapkan bahwa lebih dari separuh warga Singapura ingin mempelajari lebih lanjut tentang upaya lingkungan pemerintah dan bagaimana mereka dapat berkontribusi.

Survei tersebut juga menemukan bahwa lebih dari separuh peserta sudah mempraktikkan tindakan ramah iklim, seperti misalnya mengurangi plastik sekali pakai.

Setidaknya 80 persen mengatakan bahwa mereka kemungkinan akan melanjutkan tindakan ini di masa mendatang.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau