KOMPAS.com - Perusahaan rintisan Swedia, Heart Aerospace, bersiap untuk melakukan uji penerbangan pesawat bertenaga listrik terbesar di dunia pada 2025. Penerbangan eksperimental ini akan mendorong perjalanan udara yang berkelanjutan.
Heart Aerospace diketahui melakukan penerbangan uji Heart X1, sebuah pesawat listrik yang ukurannya sama dengan pesawat komersial berkapasitas 30 penumpang.
"Penerbangan eksperimental Heart X1 ini dirancang untuk memvalidasi kemampuan teknologi propulsi listrik inovatif," ungkap perusahaan rintisan tersebut dikutip dari New Atlas, Selasa (3/12/2024).
Baca juga:
Heart Aerospace sendiri meluncurkan X1 pada September 2024 dan di buat dengan proporsi yang sama dengan pesawat hibrida listrik ES-30 yang memiliki lebar sayap 32 meter, yang juga dikembangkan oleh Heart Aerospace.
Lebih lanjut, penerbangan uji akan lepas landas dari Bandara Internasional Plattsburgh di bagian utara New York, yang menurut perusahaan merupakan pilihan ideal mengingat kepadatan lalu lintas udaranya yang rendah.
Namun bukan berarti tidak ada lagi yang perlu dipersiapkan oleh perusahaan rintisan ini.
Heart Aerospace masih memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum penerbangan X1 perdananya.
Perusahaan tersebut mencatat bahwa pesawat tersebut menjalani pengujian ekstensif pada sistem penting untuk memastikan penerbangan yang aman dan sukses.
Baca juga: Setelah Perancis, Giliran Spanyol Larang Penerbangan Pendek 2,5 Jam
“Pesawat komersial elektrik berpotensi menurunkan biaya operasional bagi maskapai penerbangan AS, menciptakan peluang besar untuk membangun kembali rute udara regional yang merangsang ekonomi lokal, meningkatkan pariwisata, dan meningkatkan akses ke pusat kota,” kata Anders Forslund, salah satu pendiri dan CEO Heart Aerospace, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Interesting Engineering.
Pada awalnya, pesawat demonstrasi tersebut akan menjalani pengujian berbasis darat yang ekstensif, termasuk pengisian daya, meluncur, dan operasi landasan pacu, untuk memvalidasi sistemnya sebelum penerbangan pertamanya.
Lalu, penerbangan perdana Heart X1 yang sepenuhnya bertenaga listrik dijadwalkan pada kuartal pertama tahun 2025, yang menandai tonggak penting dalam pembuktian kemampuan propulsi listrik ES-30 dalam kondisi dunia nyata.
Baca juga:
Setelah Heart X1, Heart Aerospace akan mengembangkan Heart X2, prototipe praproduksi yang menggabungkan berbagai penyempurnaan dari pengujian X1.
Dijadwalkan untuk penerbangan hibrida-listrik pertamanya pada tahun 2026, X2 akan menggabungkan tenaga listrik dan turboprop untuk jangkauan yang lebih jauh dan fleksibilitas operasional.
Heart Aerospace akan terus berkomitmen memajukan penerbangan regional, menawarkan solusi berkelanjutan dan praktis untuk perjalanan udara sekaligus meningkatkan konektivitas dan mengurangi dampak lingkungan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya