Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efisiensi Energi Penting Dilakukan Perusahaan untuk Tekan Emisi

Kompas.com, 10 Desember 2024, 20:16 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Efisiensi energi dinilai penting dilakukan setiap perusahaan untuk mengurangi emisi.

Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Martin Setiawan mengatakan, efisiensi energi juga membantu mencapai dekarbonisasi lantaran perusahaan menggunakan energi semaksimal mungkin.

“Tentu dasar pertama adalah cost reduction. Bagaimana ini bisa membantu, tentunya langsung berdampak terhadap pengurangan ongkos produksi dari perusahaan,” ujar Martin saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024).

Baca juga: RI-Kanada Sepakati Kerja Sama Mineral Kritis dan Transisi Energi

Dia tak menampik bahwa listrik menjadi bagian penting dari produksi operasional perusahaan. Terkait hal tersebut, efisiensi energi berperan mengurangi biaya dan menghemat anggaran.

“Dengan kita melakukan energi efisiensi artinya kita juga berkontribusi mengurangi emisi. Karena menggunakan energi sesuai atau se-efisien mungkin," ungkap Martin.

"Begitu kita menggunakan untuk sesuatu yang tidak sesuai, artinya kita melakukan pemborosan energi listrik itu akan terbuang percuma,” imbuh dia.

Schneider, kata Martin, menyediakan peralatan digital, Internet of Things (IoT), hingga digital meter bagi perusahaan untuk memonitor operasionalnya. Nantinya, operator dapat melihat data termasuk pemakaian energi, keuangan serta biaya produksi.

“Bagaimana produk Schneider bisa membantu, sebenarnya sangat membantu. Kami tidak memproduksi chiller, kompresor, motor atau peralatan hemat energi dan lain-lainnya. Tetapi kami memproduksi produk dan software serta layanan untuk membantu customer memonitor pemakaian energi mereka,” jelas Martin.

Baca juga: RI-Inggris Jajaki Kerja Sama Pendanaan Transisi Energi dan 3 Juta Rumah

Dengan begitu, lanjut dia, pelanggan dapat melakukan penghematan secara terstruktur.

Martin membeberkan sejumlah cara untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi pemborosan energi, antara lain dengan mengukur konsumsi, dengan melakukan audit energi dan memasang meter kualitas daya yang andal untuk menetapkan tolok ukur dalam membangun recana manajemen energi

Kemudian manajemen energi aktif, dengan perbaikan cepat dan hemat biaya seperti memasang penggerak kecepatan variabel atau peralatan distribusi listrik.

Lainnya adalah melalui otomatisasi dibutuhkan untuk mengontrol peralatan dan proses konsumsi energi tanpa mengorbankan kebutuhan produksi. Upaya ini dapat dilakukan dengan mengatur parameter suhu, tekanan, kecepatan, dan laju aliran menggunakan data serta analitik waktu nyata dari perangkat yang terhubung.

Baca juga: Di APEC, RI Dukung Pasar Kredit Karbon untuk Transisi Energi Bersih

Terakhir adalah pemantauan dengan perangkat lunak yang ramah pengguna dapat mengidentifikasi tren pemborosan energi dan area yang perlu diperhatikan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Indonesia Bisa Contoh India, Ini 4 Strategi Kembangkan EBT
Indonesia Bisa Contoh India, Ini 4 Strategi Kembangkan EBT
LSM/Figur
Waspada Hujan Lebat hingga 22 Desember, BMKG Pantau 3 Siklon Tropis
Waspada Hujan Lebat hingga 22 Desember, BMKG Pantau 3 Siklon Tropis
Pemerintah
Walhi NTB Desak Pemerintah Moratorium IPR di 60 Titik
Walhi NTB Desak Pemerintah Moratorium IPR di 60 Titik
LSM/Figur
Banjir Rob Kian Meluas, Akademisi Unair Peringatkan Dampak Jangka Panjang bagi Pesisir Indonesia
Banjir Rob Kian Meluas, Akademisi Unair Peringatkan Dampak Jangka Panjang bagi Pesisir Indonesia
Pemerintah
Kalimantan dan Sumatera Jadi Pusat Kebakaran Hutan dan Lahan Selama 25 Tahun Terakhir
Kalimantan dan Sumatera Jadi Pusat Kebakaran Hutan dan Lahan Selama 25 Tahun Terakhir
LSM/Figur
Indonesia Perlu Belajar dari India untuk Transisi Energi
Indonesia Perlu Belajar dari India untuk Transisi Energi
LSM/Figur
Respons PT TPL usai Prabowo Minta Perusahaan Diaudit dan Dievaluasi
Respons PT TPL usai Prabowo Minta Perusahaan Diaudit dan Dievaluasi
Swasta
DLH DKI Siapkan 148 Truk Tertutup untuk Angkut Sampah ke RDF Rorotan
DLH DKI Siapkan 148 Truk Tertutup untuk Angkut Sampah ke RDF Rorotan
Pemerintah
Perancis Perketat Strategi Net Zero, Minyak dan Gas Siap Ditinggalkan
Perancis Perketat Strategi Net Zero, Minyak dan Gas Siap Ditinggalkan
Pemerintah
3.000 Gletser Diprediksi Hilang Setiap Tahun pada 2040
3.000 Gletser Diprediksi Hilang Setiap Tahun pada 2040
LSM/Figur
IATA Prediksi Produksi SAF 2025 1,9 Juta Ton, Masih Jauh dari Target
IATA Prediksi Produksi SAF 2025 1,9 Juta Ton, Masih Jauh dari Target
Pemerintah
Dorong Keselamatan Kerja, Intiwi Pamerkan Teknologi Las Berbasis VR Manufacturing Indonesia 2025
Dorong Keselamatan Kerja, Intiwi Pamerkan Teknologi Las Berbasis VR Manufacturing Indonesia 2025
Swasta
Gelondong Bernomor Di Banjir Sumatera
Gelondong Bernomor Di Banjir Sumatera
Pemerintah
Permata Bank dan PT Mitra Natura Raya Dorong Konservasi Alam lewat Tour de Kebun Raya
Permata Bank dan PT Mitra Natura Raya Dorong Konservasi Alam lewat Tour de Kebun Raya
Swasta
Hujan Lebat Desember–Januari, PVMBG Ingatkan Siaga Longsor dan Banjir Saat Nataru
Hujan Lebat Desember–Januari, PVMBG Ingatkan Siaga Longsor dan Banjir Saat Nataru
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau