Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2024, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Krisis iklim dan ketimpangan turut disuarakan dalam festival musik tahunan Rock in Solo 2024 di Kalipepe Land, Sabtu (14/11/2024).

Krisis iklim dan ketimpangan tersebut disuarakan oleh non-governmental organization (NGO) Trend Asia melalui kampanye #BersuaraTiapHari.

Melalui Trend Asia Corner, lembaga tersebut mengajak publik, khususnya para penikmat musik metal-rock, agar tak pernah berhenti menyuarakan setiap krisis yang mereka hadapi, khususnya isu krisis iklim.

Baca juga: PBB Soroti Krisis Iklim dan Kemanusiaan di Afrika Tengah

Tim Kampanye dan Advokasi Trend Asia Irfan Alghifari mengatakan, kampanye tersebut telah dimulai sejak Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu.

"Kami terus membawa kampanye ini sebagai pengingat bahwa suara kita sebagai rakyat tidak terbatas saat pemilu, tapi justru tiap saat," kata Irfan dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (15/12/2024).

Dia menuturkan, suara kritis rakyat sangat diperlukan untuk mengawal pemerintah yang dia nilai semakin menyulitkan rakyat.

Belakangan ini, masyarakat Indonesia, tak terkecuali di Jawa Tengah, semakin merasakan dampak dari krisis iklim. 

Baca juga: Laba Korporasi Global Berpotensi Anjlok 7 Persen pada 2035 karena Risiko Iklim

Dia menambahkan, bukannya berupaya menghambat pemanasan global, pemerintah Indonesia dinilai semakin kecanduan dengan industri ekstraktif.

Di Trend Asia Corner, para pengunjung Rock in Solo 2024 diajak untuk melihat bentuk-bentuk pengrusakan lingkungan dan ketimpangan sosial yang terjadi di Indonesia.

Berbagai bentuk krimelalui pemutaran film, diskusi bersama masyarakat adat dan musisi, stand-up comedy, dan berbagai macam permainan interaktif.

Selain itu, Trend Asia Corner juga menyediakan photobox gratis bagi pengunjung dan sablon kaos gratis #BersuaraTiapHari.

Baca juga: Bagaimana Olahraga Musim Dingin Beradaptasi dengan Perubahan Iklim?

"Tak sedikit dari masyarakat Jawa Tengah yang berprofesi sebagai petani, tapi akibat krisis iklim, banyak petani mengalami pengurangan pendapatan yang signifikan karena cuaca yang tak menentu," jelas Irfan.

Irfan menyampaikan, saat musim hujan seperti sekarang, masyarakat di berbagai belahan wilayah di Indonesia dihadapkan dengan banjir bandang. Ancaman ruang hidup tenggelam juga dihadapi oleh masyarakat pantura Jawa Tengah. 

Di saat krisis iklim kian mengancam, lanjut Irfan, masyarakat juga dihadapkan dengan ketidakpastian ekonomi. 

Baca juga: Karena Perubahan Iklim, Padang Tundra Arktik Lepaskan Lebih Banyak Emisi

"Para pekerja tidak ada jaminan kesejahteraan yang memadai, rezim upah murah, tapi kebutuhan harian kian meningkat. Hal ini ditambah ancaman kenaikan pajak di depan mata," tambah Irfan.

Selain melalui Rock in Solo, Kampanye #BersuaraTiapHari yang diusung oleh Trend Asia pernah dibawa dalam bentuk lain, seperti Tur Grup LAS! di Kalimantan Barat, Festival Iklim di Bali, dan beberapa festival literasi. 

Hal ini menjadi bentuk ajakan kepada semua orang, tanpa kecuali, bisa #BersuaraTiapHari melalui beragam medium.

Baca juga: Salju di Pegunungan Alpen Makin Menyusut akibat Perubahan Iklim

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau