Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APP Group Dukung Ekspor Produk Hutan Bersertifikasi SVLK+

Kompas.com - 18/12/2024, 12:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - APP Group mendukung acara "Pelepasan Ekspor Produk Olahan Hasil Hutan bersertifikasi SVLK+ (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu)" yang digelar Kementerian Kehutanan (17/12/2024).

Langkah ini diambil untuk memastikan produk kehutanan Indonesia memenuhi standar keberlanjutan global, meningkatkan daya saing di pasar internasional, serta mendorong pengelolaan hutan yang legal dan transparan.

“Dengan peluncuran SVLK+, kita memastikan setiap produk hasil hutan yang diekspor memiliki kepastian asal-usul bahan baku yang dapat dilacak secara akurat," jelas Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari, Dida Migfar Ridha.

"Teknologi berbasis spasial dalam sistem ini meningkatkan transparansi, menjamin legalitas produk, serta memastikan pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan bebas deforestasi,” jelasnya.

Dida menambahkan, hingga saat ini capaian nilai ekspor produk industri kehutanan tahun 2024 telah mencapai USD 11,896 miliar, dan diperkirakan akan melampaui capaian tahun sebelumnya.

Hal ini menunjukkan kontribusi signifikan sektor kehutanan dalam mendukung perekonomian nasional di tengah tantangan pasar global yang semakin ketat.

Dalam seremoni pelepasan ekspor yang dilakukan secara daring, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Tangerang Mill (IKPP Tangerang), unit usaha APP Group, secara simbolis mengekspor produk Colour Photocopy Paper dengan berat 15,68 metric ton.

Produk ini telah memenuhi standar keberlanjutan internasional melalui sertifikasi SVLK+.

“Kami mendukung upaya Pemerintah untuk meningkatkan daya saing ekspor produk kehutanan Indonesia," ungkap Managing Director APP Group, Suhendra Wiriadinata.

"Keikutsertaan APP Group dalam acara ini mencerminkan komitmen kami terhadap transparansi, tanggung jawab lingkungan, dan keberlanjutan yang terintegrasi di seluruh rantai pasok kami,” lanjutnya. 

Sebagai bagian dari upaya menjaga transparansi dan akuntabilitas, APP Group telah mengembangkan aplikasi Product Tracing yang dirancang oleh tim Sustainability dan IT internal perusahaan.

Aplikasi ini memungkinkan pelanggan untuk melacak produk secara detail menggunakan nomor Delivery Note (DN), mencakup informasi tanggal produksi, jalur produksi, asal pulp dan kayu, serta koordinat geografis sumber bahan baku.

Hal ini memastikan bahan baku berasal dari hutan tanaman industri bukan dari deforestasi.

Pengembangan aplikasi ini juga didukung oleh teknologi GIS (Geographic Information System) untuk membedakan hutan industri dan hutan alami, serta mendukung perencanaan dan pengawasan bahan baku yang berkelanjutan.

Sistem ini dirancang untuk mematuhi regulasi SVLK+ berdasarkan Surat Edaran Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Nomor 4 Tahun 2024, yang mengatur peningkatan informasi ketelusuran bahan baku produk kehutanan.

Implementasi ini telah digunakan oleh pelanggan APP Group di Eropa dan Asia, memberikan kepercayaan tambahan pada produk-produk APP Group di pasar global.

APP Group terus mendukung Pemerintah dalam mempromosikan produk kehutanan berkelanjutan yang mampu bersaing di pasar global, mendorong transparansi melalui pelepasan ekspor produk bersertifikasi SVLK+.

Baca juga: Kemenperin Fasilitasi IKM Dapat Sertfikasi TKDN Gratis, Ini Syaratnya

 

Dengan sertifikasi SVLK+, APP Group memastikan bahwa seluruh produk yang diekspor, termasuk dari PT IKPP Tangerang, berasal dari bahan baku legal dan dikelola secara berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa keberlanjutan adalah bagian integral dari strategi bisnis kami. Inisiatif ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat luas,” tutup Suhendra Wiriadinata.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Produksi Listrik PLTS Lampaui PLTU Batu Bara di Uni Eropa

Produksi Listrik PLTS Lampaui PLTU Batu Bara di Uni Eropa

LSM/Figur
Bukan Tambang, Perguruan Tinggi Diminta Fokus Usaha Transisi Energi

Bukan Tambang, Perguruan Tinggi Diminta Fokus Usaha Transisi Energi

LSM/Figur
Eropa Larang BPA, Konsumen Indonesia Desak Pelabelan Galon Guna Ulang

Eropa Larang BPA, Konsumen Indonesia Desak Pelabelan Galon Guna Ulang

Pemerintah
Pemerintah Majukan Rencana Realisasi PLTN 3 Tahun, dari 2032 Jadi 2029

Pemerintah Majukan Rencana Realisasi PLTN 3 Tahun, dari 2032 Jadi 2029

Pemerintah
Pemprov Bali Larang Instansi Sediakan AMDK Plastik, Wajibkan Bawa Botol Minuman

Pemprov Bali Larang Instansi Sediakan AMDK Plastik, Wajibkan Bawa Botol Minuman

Pemerintah
Star Energy Geothermal Gandeng Perusahaan AS untuk Kembangkan Panas Bumi

Star Energy Geothermal Gandeng Perusahaan AS untuk Kembangkan Panas Bumi

Swasta
Pemerintah Tak Ambil Pusing soal AS Keluar dari Perjanjian Paris

Pemerintah Tak Ambil Pusing soal AS Keluar dari Perjanjian Paris

Pemerintah
Inikah Obat Krisis Iklim? CDR Serap Karbon 99.000 Kali Lebih Cepat dari Lautan

Inikah Obat Krisis Iklim? CDR Serap Karbon 99.000 Kali Lebih Cepat dari Lautan

Swasta
CO2 Terlalu Tinggi, Sulit Capai Target Pemanasan di Bawah 1,5 Derajat

CO2 Terlalu Tinggi, Sulit Capai Target Pemanasan di Bawah 1,5 Derajat

LSM/Figur
RUU Minerba Disahkan Jadi Usul Inisiatif DPR, Jatam: Bukan untuk Rakyat

RUU Minerba Disahkan Jadi Usul Inisiatif DPR, Jatam: Bukan untuk Rakyat

Pemerintah
AS Keluar Kesepakatan Paris: Perdagangan Karbon Jalan, JETP Terancam

AS Keluar Kesepakatan Paris: Perdagangan Karbon Jalan, JETP Terancam

Pemerintah
Danone Dukung Program Skrining Gratis Nasional dan Transformasi Kesehatan Kemenkes

Danone Dukung Program Skrining Gratis Nasional dan Transformasi Kesehatan Kemenkes

Swasta
Platform Fakta Iklim Hadir, Publik Bisa Cek Hoaks Iklim Lebih Mudah

Platform Fakta Iklim Hadir, Publik Bisa Cek Hoaks Iklim Lebih Mudah

Pemerintah
Pelancong Mau Bayar Lebih untuk Penerbangan Rendah Emisi

Pelancong Mau Bayar Lebih untuk Penerbangan Rendah Emisi

Pemerintah
100 Hari Prabowo Gibran, DMO Batu Bara Didesak Dievaluasi

100 Hari Prabowo Gibran, DMO Batu Bara Didesak Dievaluasi

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau