KOMPAS.com - Perayaan Natal menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Kristiani di seluruh dunia.
Tapi di sisi lain perayaan Natal bisa memunculkan masalah lain yang berdampak pada lingkungan.
Contohnya saja tumpukan kertas kado, pita, atau sisa makanan yang akhirnya menciptakan limbah dan emisi.
Dikutip dari Edie, Rabu (18/12/2024) setiap tahun sekitar lebih dari 365.000 km kertas kado digunakan dengan sebagian besar tidak dapat didaur ulang karena menggunakan glitter serta selotip. Sementara itu, sekitar 30.000 ton kartu Natal dibuang.
Dengan mempertimbangkan tantangan itu, tak ada salahnya untuk mulai berkontribusi mengurangi limbah dan emisi pada Natal kali ini.
Berikut beberapa cara praktis yang bisa diaplikasikan.
Menurut penyedia layanan dukungan finansial Afforda, beralih ke lampu Natal LED adalah titik awal yang bagus, karena lampu ini menggunakan energi 75 persen lebih sedikit daripada bohlam tradisional.
Baca juga:
Lampu bertenaga surya atau yang dioperasikan dengan baterai juga merupakan pilihan yang efektif untuk memangkas biaya.
Sementara itu menyiapkan masakan secara batch atau dalam jumlah besar sekaligus dapat mengurangi penggunaan oven atau alat masak lain yang boros energi.
Peralatan masak yang lebih kecil seperti microwave, air fryer, atau slow cooker bisa digunakan untuk menyiapkan porsi yang lebih kecil. Lalu, menutup panci membantu makanan matang lebih cepat dan menghemat energi.
Tips penghematan ini juga bisa diterapkan untuk perangkat elektronik lainnya seperti TV, laptop, dan telepon pintar.
Itu bisa dilakukan dengan cara mengurangi kecerahan layar, mengaktifkan mode hemat energi, dan mematikan perangkat yang tidak digunakan.
Menggelar acara kumpul-kumpul di satu rumah daripada di beberapa lokasi dapat lebih mengurangi penggunaan energi sekaligus memupuk kebersamaan di hari raya.
Pendekatan yang bijaksana dan berkesadaran dalam memberi hadiah tidak hanya lebih ramah bagi planet tetapi juga lebih berkesan bagi orang-orang terkasih.
Dengan krisis biaya hidup yang mendorong anggaran dan kesadaran lingkungan ke garis depan, peralihan ke pemberian hadiah yang bermakna sedang berlangsung.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya