Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 27 Desember 2024, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - China bakal memiliki pembangkit listrik tenaga air (PLTA) terbesar di dunia setelah menyetujui proyek pembangunan di tepi timur dataran tinggi Tibet.

Dilansir dari Reuters, Kamis (26/12/2024), bendungan PLTA tersebut akan berlokasi di bagian hilir Sungai Yarlung Zangbo.

Menurut Power Construction Corp of China pada 2020, PLTA tersebut dapat menghasilkan 300 miliar kilowatt-jam listrik setiap tahunnya.

Baca juga: Dukung Energi Bersih Nasional, BCE Kembangkan Dua PLTA di Sukabumi

Produksi tersebut sekitar dua kali lipat dibandingkan PLTA terbesar di dunia saat ini, Three Gorges Dam atau Bendungan Tiga Ngarai, yang juga dimiliki oleh China.

Proyek ini akan memainkan peran penting dalam memenuhi tujuan puncak karbon dan netralitas karbon China.

Di satu sisi, proyek PLTA tersebut akan menyerap sepertiga potensi pembangkit listrik tenaga air di China.

Menurut kantor berita Xinhua, PLTA tersebut juga akan merangsang industri terkait dan menciptakan lapangan kerja di Tibet.

Baca juga: Mengalirkan Harapan Energi Bersih Berkelanjutan pada Ratusan PLTA di Negeri Kaya Air

Biaya pembangunan bendungan PLTA tersebut diperkirakan akan melampaui dana untuk membangun Three Gorges Dam yang menghabiskan 254,2 miliar yuan. 

Biaya tersebut termasuk pemukiman kembali 1,4 juta orang yang mengungsi akibat pembangunan.

Pihak berwenang belum menyebutkan berapa banyak orang yang akan tergusur oleh proyek Tibet tersebut dan bagaimana dampaknya terhadap ekosistem lokal, salah satu ekosistem terkaya dan paling beragam di dataran tinggi Tibet.

Namun menurut sejumlah pejabat China, proyek tersebut tidak akan berdampak besar pada lingkungan atau pasokan air di hilir.

Baca juga: Tinggal Tunggu Penyerahan, PLTA Jatigede Siap Pasok Jawa-Bali Tahun Ini

Di sisi lain, pembangunan bendungan untuk PLTA diprediksi akan memengaruhi jutaan orang di hilir di India dan Bangladesh. 

India dan Bangladesh menyuarakan kekhawatiran tentang bendungan tersebut, karena proyek tersebut berpotensi mengubah tidak hanya ekologi lokal tetapi juga aliran dan jalur sungai di hilir.

Sungai Yarlung Zangbo menjadi sungai Brahmaputra saat meninggalkan Tibet dan mengalir ke selatan ke negara bagian Arunachal Pradesh dan Assam di India dan akhirnya ke Bangladesh.

Baca juga: Kementerian ESDM Dorong PLTA dan PLTMH di Sumut-Aceh, Gantikan Gas

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LSM/Figur
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Pemerintah
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Pemerintah
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
Pemerintah
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau