KOMPAS.com - Penerapan upaya keberlanjutan di sektor perusahaan semakin menguat beberapa tahun terakhir.
Penerapan upaya keberlanjutan menjadi semakin penting untuk masa depan Bumi yang lebih baik.
Hal tersebut juga tak lepas dari kesadaran dan dorongan yang lebih kuat dari publik untuk mendorong praktik-praktik yang berkelanjutan.
Sepanjang 2024, ada berbagai tren keberlanjutan yang menyita perhatian. Dilansir dari Sustainability Magazine, berikut enam tren keberlanjutan yang moncer sepanjang 2024 ini.
Baca juga: 7 Prediksi Tren Keberlanjutan Tahun 2025, dari ESG sampai Karbon
Model ekonomi sirkular dapat mendefinisikan ulang produksi dan konsumsi sebuah produk.
Dengan meminimalkan limbah dan menggunakan kembali sumber daya, perusahaan dapat mengurangi dampak lingkungan dan mendorong inovasi.
Dari bahan daur ulang dalam mode hingga barang elektronik yang diperbarui, bisnis yang mengadopsi strategi sirkular mulai menonjol sebagai pemimpin keberlanjutan.
Tahun depan, diprediksi akan ada lebih banyak perusahaan besar mengadopsi model ekonomi sirkular.
Kecerdasan alam atau nature intelligence adalah cara memanfaatkan data dan wawasan tentang ekosistem.
Sepanjang 2024, pemanfaatan mengenai kecerdasan alam mendapatkan banyak perhatian dalam diimplementasikan dalam strategi perusahaan.
Saat ini, sektor bisnis memprioritaskan keanekaragaman hayati dan mengadopsi solusi berbasis alam atau nature-based solutions (NbS) untuk mengurangi kerusakan lingkungan.
Hal tersebut menunjukkan adanya saling ketergantungan antara aktivitas ekonomi dan ekosistem alami.
Baca juga: IAI Terbitkan Peta Jalan Standar Pengungkapan Keberlanjutan, Perusahaan Bersiap Patuhi
Upaya keberlanjutan yang diterapkan perusahaan kini semakin menargetkan rantai pasokannya.
Perusahaan mengadopsi teknologi untuk memantau emisi, memastikan sumber yang etis, dan mengurangi dampak lingkungan di seluruh rantai pasok mereka.
Peningkatan kesadaran konsumen dan tuntutan regulasi menjadikan tren ini sebagai area fokus penting bagi organisasi di seluruh dunia.
Pada 2024, sektor bisnis mulai mengubah perspektif mereka tentang keberlanjutan dan melihatnya sebagai investasi strategis, bukan beban finansial.
Efisiensi biaya jangka panjang, peningkatan reputasi merek, dan peluang inovasi memotivasi perusahaan untuk menanamkan keberlanjutan ke dalam strategi inti mereka.
Baca juga: Apakah Investor Kurang Peduli Terhadap Keberlanjutan?
Pelaporan keberlanjutan adalah upaya yang rumit namun dapat diurai oleh standardisasi
Pada tahun 2024. kerangka kerja pelaporan keberlanjutan yang terstandardisasi seperti Corporate Sustainability Reporting Directive (CSRD) dari Uni Eropa telah mulai mengubah akuntabilitas perusahaan.
Kerangka kerja ini mengamanatkan pengungkapan yang komprehensif, memastikan klaim perusahaan sesuai dengan dampak lingkungannya.
Investor dan konsumen sama-sama menuntut wawasan yang lebih jelas tentang kontribusi perusahaan terhadap keberlanjutan.
Hal ini mendorong organisasi untuk lebih transparan tentang operasi dan risiko mereka.
Di setiap industri, para pemimpin bisnis mencari cara untuk menerapkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) guna menyederhanakan operasi.
Era AI baru saja dimulai dan teknologinya masih sangat baru, meskipun hal-hal luar biasa telah mulai terjadi, terutama di bidang keberlanjutan.
Ambil contoh masalah lingkungan yang paling mendesak di planet ini: perubahan iklim, bencana alam, naiknya permukaan laut, polusi udara, polusi air, limbah tempat pembuangan sampah, hilangnya keanekaragaman hayati, kelangkaan pangan, hasil pertanian yang buruk.
AI telah mulai mengubah cara manusia menangani semua masalah ini. Ada begitu banyak kasus penggunaan AI yang menarik sepanjang tahun 2024.
Baca juga: Perusahaan di Asia Pasifik Belum Siap untuk Pelaporan Keberlanjutan Skala Penuh
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya