"Kami bukan negara produsen mobil. Jadi mengenakan pajak mobil yang tinggi di masa lalu adalah hal yang mudah," kata Hekneby.
Hekneby bertutur, mayoritas pembeli mobil konvensional di Norwegia saat ini adalah pengusaha rental mobil, yang disewakan untuk turis luar negeri.
"Karena banyak turis yang masih belum familiar dengan kendaraan listrik," jelas Hekneby.
Baca juga: 15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030
Kini, mobil listrik menyumbang lebih dari 28 persen dari semua mobil yang dikendarai di negara Norwegia hingga Desember 2024.
"Itulah pelajaran besarnya: susun paket insentif yang luas dan buatlah dapat diprediksi untuk jangka panjang," kata Wakil Menteri Transportasi Norwegia Cecilie Knibe Kroglund.
Lonjakan adaptasi kendaraan listrik di Norwegia tersebut juga dibarengi oleh adaptasi dari berbagai sektor dan fasilitas.
Contohnya di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) kini terdapat banyak fasilitas pengisian daya cepat atau fast charging, bukan hanya pompa bensi saja.
Anders Kleve Svela, seorang manajer senior di Circle K, memprediksi dalam tiga tahun ke depan akan ada lebih banyak lagi fasilitas pengisian daya cepat.
"Hanya dalam beberapa tahun, lebih dari 50 persen dari semua mobil di Norwegia akan bertenaga listrik. Kami harus meningkatkan tempat pengisian daya kami sesuai dengan itu," ucapnya.
Baca juga: 4 Perusahaan China Sepakat RI Jadi Hub Produksi Ekspor Mobil Listrik
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya