Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLTS dari Start Up Xurya Telah Hasilkan 100 MW Sepanjang 2024

Kompas.com - 10/01/2025, 09:32 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Start up yang bergerak di penyewaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), Xurya, sepanjang 2024 telah mengoperasikan lebih dari 100 MW kapasitas daya PLTS di 200 lokasi proyek yang tersebar di seluruh Indonesia.

Managing Director Xurya, Eka Himawan mengatakan pencapaian tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan lebih dari 150 mitra EPC lokal di seluruh Indonesia yang memungkinkan Xurya untuk memperluas jangkauan area bisnisnya ke pelosok negeri.

Selain itu, seluruh proses desain, pembangunan, dan operasional PLTS juga didukung oleh 100 tim ahli Xurya yang seluruhnya berasal dari dalam negeri dan tersebar di empat kota besar di Indonesia.

Baca juga:

“Pada tahun ini, kami tidak hanya memperkuat lini bisnis dan operasional, tetapi juga fokus dalam menciptakan dampak yang lebih besar bagi lingkungan dan masyarakat," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (10/1/2025).

Sejauh ini Xurya mengaku telah memiliki lebih dari 100 klien perusahaan di Indonesia untuk mulai menggunakan PLTS.

PLTS yang dioperasikan oleh Xurya kini menghasilkan energi bersih sebesar 164 juta kWh per tahun, yang diklaim setara dengan pengurangan emisi karbon hingga 146.645 ton CO2 per tahun.

Xurya juga melakukan kolaborasi dengan Huawei Indonesia dan JJ-Lapp Indonesia dalam merintis program Solar Academy Indonesia.

Pada sesi perdananya, program ini telah melatih lebih dari 100 individu seputar keahlian teknis di sektor PLTS, sehingga kedepannya dapat mengurangi ketergantungan industri energi kepada tenaga ahli asing.

Pada tahun 2024, Xurya memperoleh pendanaan baru sebesar 55 juta dolar AS, dipimpin oleh Norwegian Climate Investment Fund bersama Swedfund, Clime Capital, British International Investment, dan AC Ventures.

Baca juga: Energi Bersih: PLTS Terapung Senilai Rp50 Triliun Segera Dibangun di Sumbar

 

Total pendanaan Xurya kini mencapai lebih dari 88 juta dolar AS atau setara dengan Rp 1,5 triliun. Pendanaan ini akan digunakan untuk mempercepat pengembangan proyek energi surya, memperluas dampak sosial dan lingkungan, serta memperkuat komitmen keberlanjutan di berbagai sektor.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau